Hallo bertemu lagi dengan saya hehehe..
Semoga kalian nggak bosan dengan saya yang selalu nongol disetiap cerita😁😁
Langsung aja silahkan dibaca ya reader.Happy reading!!!!
"Dasar cowok tembok lebih kejam dari ibu tiri!" pekik Kay yang kembali harus mengejar Aron yang malah berjalan sedikit cepat.
"Eh tunggu ibu tiri nggak semuanya jahatkan,ah..tau bodo amat"gumamnya dan berhenti sebentar kemudian kembali mengejar Aron yang berada didepan.
.......
Kay berjalan sambil menggenggam tangan Aron dan hanya dibiarkan oleh cowok itu.
"Cape"gumam Kay dengan muka lesunya.
"Siapa yang nyuruh lo gerasak-gerusuk kayak cacing kepanasan"ucap Aron pedas dan wajah Kay makin tertekuk.
"Dasar jadi cowok nggak peka amat sama kode!" pekik Kay sedangkan Aron hanya menaikan sebelah alisnya.
"Emang lo mau gimana hah?" tanya Aron sambil membungkukkan tubuhnya agar setara dengan tinggi Kay dan masih dengan wajah tenangnya.
Kay hanya menghela nafas lelah begini nih kalau mau pdkt sama cowok model es balok harus banyak sabar ok,orang sabar banyak yang suka batin Kay.
"Ya kalo cewek cape ya ajak istirahat duduk dimana kek misalnya taman abis itu beli'in ceweknya minum" ucap Kay kesal sedangkan Aron hanya tersenyum tipis dan kembali membuat Kay mematung dengan jantung yang berdebar.
"Lo haus?" tanya Aron masih dengab senyum tipisnya dan dengan semangat 45 Kay menganggukan kepalanya.
"Beli sendiri" lanjut Aron dengan senyum miringnya dan seketika imajinasi Kay yang sudah melayang tinggi seketika jatuh tak bersisa saat mendengar kalimat yang keluar dari bibir seksi tapi kata-kata yang keluar dari sana seperti bon cabe level paling gila.
"Sialan lo cowok tembok!!!nggak bisa romantis amat jadi orang!!kesel gue sama lo" sungut Kay dengan tangan meninju dada bidang Aron sedangkan Aron hanya terkekeh pelan melihat tingkah laku cewek didepannya seperti anak kecil yang minta dibelikan balon.
"Ok,lo tunggu disini"ucap Aron singkat kemudian berlalu meninggalkan Kay yang tampak tersenyum entah karna apa mungkin karena cowok tembok yang hari ini bersikap hangat padanya tapi masih ada kalimat mercon yang keluar dari mulutnya.
Kay berjalan kearah taman mini yang berada tak jauh dari bazar,dia mendudukan diri disebuah kursi dibawah pohon yang tampak rimbun.
"Hah.." hela Kay sambil melihat sekitar yang tampak ramai oleh orang-orang yang ingin berwisata kuliner atau hanya jalan-jalan saja.Entah kenapa sejak tadi Kay merasa di ikuti oleh seseorang tapi saat dia berbalik tidak ada siapapun disekitarnya.
"Mungkin cuma perasaan gue aja"gumamnya sambil mengusir rasa was-was.Mata Kay tidak sengaja melihat seorang cowok dari banyaknya pengunjung bazar dan matanya dengan orang itu bertabrakan cowok itu dengan senyumannya sedangkan Kay dengan wajah pucatnya.
"Nggak..nggak mungkin gue ketahuan" gumam Kay cemas dan melihat sekitar siapa tahu Aron sudah kembali padanya tapi tidak ada Aron dilautan manusia itu,dengan segera Kay berjalan dengan cepat sambil melihat kearah cowok tadi dan cowok itu melangkahkan kakinya menuju kearah Kay.Kay masuk kedalam lautan manusia itu supaya tidak tertangkap oleh cowok itu sambil mencari Aron dibanyaknya manusia itu.
"Aron..Aron" gumam Kay dengan wajah ketakutan dan secara tiba-tiba tangannya ditarik oleh seseorang sehingga Kay terpekik dan memberontak.
"Sudah gue bilang jangan kemana-mana" bisik seseorang yang suaranya tidak asing lagi bagi Kay dan dengan segera Kay memeluk orang itu.
"Aron..hiks..aku takut" katanya dengan wajah yang ditenggelamkan didada bidang Aron sedangkan Aron membawanya ketempat yang tidak banyak orang.
"Kenapa lo nangis?" tanya Aron dengan wajah tenangnya tapi matanya tidak bisa berbohong bahwa ada rasa khawatir.
"Dia...dia kembali" ucap Kay dengan terbata-bata sambil melihat sekeliling mencari seseorang dan Aron hanya fokus melihat wajah Kay yang tampak ketakutan.
"Siapa?" tanyanya lagi dengan tangan mengangkat dagu Kay supaya fokus pada manik hitam kelamnya yang penuh misteri tapi ada sepercik kehangatan dimata itu menurut Kay.
"Dia..dia selalu menyiksa gue..hiks..dia..hiks" isaknya dan Aron kembali memasukan Kay dalam pelukan hangatnya.
"Kita pulang" ucap Aron sambil menggendong Kay dipunggungnya dan berjalan keluar dari bazar menuju parkiran tapi mata Aron melirik sekeliling seakan mencari seseorang,memang benar Aron sejak masuk kedalam bazar tadi dia seperti diikuti oleh seseorang sampai sekarang.
Mereka sampai di parkiran dan Aron memerintahkan Kay masuk kedalam mobil sedangkan Kay hanya menurut dengan mata sembab,kemudian Aron memasuki mobilnya dan menjalankan dengan mata fokus pada jalan meninggalkan bazar itu.
.....
Aron masih memperhatikan jalan saat lampu lalulintas berwarna merah,Aron menghentikan mobilnya dan melihat kearah Kay yang tampak masih ketakutan tak berapa lama Aron menjalankan mobilnya dan Aron sesekali melihat kearah kaca,entah perasaannya saja atau mobil berwarna putih dibelakangnya mengikutinya sejak tadi dan untuk memastikan pirasatnya Aron membawa mobilnya berbelok kearah kanan dan mobil dibelakangnya mengikuti.
"Sepertinya kita di ikuti"gumam Aron dan masih bisa didengar oleh Kay.
"Jangan-jangan dia,aku tidak mau ikut dengan orang itu lagi" ucap Kay dengan wajah kembali ketakutan.
"Mantén la calma,siempre te cuidaré" kata Aron dengan wajah menenangkan dan tangan menggenggam tangan Kay sehingga fokus cewek itu kembali padanya.Kay tidak tau apa yang diucapkan oleh Aron tapi dia merasa seperti dilindungi karna tatapan Aron yang menenangkan.
Setelah mengatakan itu,Aron mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.
"Holla,Rion gue butuh bantuan lo"ucap Aron yang ternyata menghubungi kembarannya.
"Apa?kalau tidak penting gue ogah"ucap orang disebrang sana dengan nada malas,Kay hanya terdiam sambil terus menatap kaca yang memantulkan sebuah mobil yang mengikuti mobil Aron.
"Ini penting,lo bawa mobil yang muat empat orang dan tunggu gue di Star.W hotel gue tunggu disana" ucap Aron pada orang disebrang sana.
"Wha.."kata itu terputus saat Aron mengakhiri panggilannya dan menyimpan kembali ponsel apel gigit itu.
"Kita mau kemana?" tanya Kay saat Aron memutar balik kemudi.
"Berpegangan yang erat" kata Aron tanpa perlu menjawab pertanyaan Kay dan dengan patuh Kay memegang erat tangan kokoh Aron tanpa sadar sedangkan Aron hanya diam tanpa mengeluarkan kata-kata pedas andalannya karna dia fokus mengemudi sambil menambah kecepatan mobilnya.
Dan taktik itu berhasil karna mobil dibelakangnya tertinggal jauh darinya,Aron membelokan mobilnya kearah sebuah hotel berbintang sehingga Kay yang melihat itu sudah berfikiran negatif.
"Aron ngapain kita ke hotel?" tanya Kay dengan wajah panik.
"Gue mau jual lo" jawab Aron asal dan turun dari mobil tanpa perlu melihat ekspresi Kay yang sudah pucat.
"Turun,gue nggak akan jual lo karna badan lo yang nggak menarik buat dijual" ucapnya pedas sedangkan Kay hanya mengumpat sambil keluar dari mobil dan langsung ditarik Aron untuk memasuki hotel tersebut.
Hohoho..
Sampai disini dulu ya reader😁😁
Okok Aron mah makin bikin meleleh yakan.Vito and comment ya gaes sekian terimakasih.
Sampai jumpa dichapter berikutnya!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Arka[Hiatus]
Novela Juvenil😈Plagiat dilarang mendekat,nanti kena azab+dosa👿 Kayla Refina Dirgan atau sering dipanggil dengan nama Kay seorang siswi kelas 11 yang sangat sederhana dan tidak mudah dalam bergaul,dia hanya memiliki dua orang teman yang dia anggap sebagai saudar...