🔸Arka:Bab 12🔸

1.3K 55 0
                                    

Hallo reader!!!
Bertemu lagi dengan saya dan tentunya para karakter Arka pastinya,kemarin saya sudah memberikan visual dari para karakter Arka.Gimana cogan semua??😕😕
Hari ini saya akan memberikan kelanjutan dari Arka.

Happy reading!!!!





Tok...tok..tok..

"Bentar!!" teriaknya sambil berjalan menuju pintu depan dan saat membuka pintunya,Kay langsung kaget saat melihat seseorang dengan senyum manisnya.

🔹🔹🔹🔹

"Hello honey" sapa orang itu sambil merentangkan tangannya.

"Kak Denzel!!" pekik Key dan langsung memeluk pria bernama Denzel itu.

"Aku kangen kak"lanjutnya lagi.

"Maaf honey,kakak sibuk ngurus cabang"jelas Denzel.

"Nggak papa kok,kakak kenapa kesini?" tanyanya penasaran karena kakaknya ini biasanya langsung ke rumah papa ataupun mamanya walaupun hanya sebentar tidak seperti dirinya yang tidak pernah kesana.

Oh bisakah Kay memanggil mereka dengan sebutan papa mama,dia saja tidak pernah menginjakan kaki di rumah salah satu orangtuanya itu.

"Jadi kakak tidak boleh mengunjungimu honey"jawab Denzel dengan muka yang dibuat-buat.

"Nggaklah masa kakakku sendiri nggak boleh berkunjung ke rumah adiknya"jawab Kay dan masih memeluk tubuh tegap kakak kandungnya itu.Semenjak kedua orangtuanya pisah,Denzel langsung pergi dari rumah karena merasa kecewa akan keputusan kedua orangtuanya yang memilih pisah dan Kay harus kehilangan kasih sayang orangtua begitu pula sang kakak yang tak pernah kembali lagi,sehingga Kay memutuskan untuk pergi juga dari rumah yang sama sekali tidak ada kehangatan sebuah keluarga.Tapi sekarang kakaknya telah kembali dan dengan kehangatan yang sama dengan yang dulu.

''Emang kakak nggak dipersilahkan masuk honey"kata Denzel sambil melepaskan pelukan dari sang adik.

"Maaf kak lupa" jawab Kay dengan cengiran tanda penyesalan.

"Yuk kak masuk" lanjutnya sambil mempersilahkan Denzel masuk kedalam rumah sederhananya.

"Kamu udah makan dek"ucap Denzel sambil mendudukan diri disofa sedangkan Kay menutup pintu membalikan tubuhnya menghadap sang kakak.

"Tuh.." tunjuk Kay pada sebuah piring yang berisi mie goreng dengan telur ceplok diatasnya dan Denzel melihat makanan yang berada didepannya dengan pandangan sulit dimengerti.

"Ini nggak sehat dek,kamu tiap hari makan kayak gini" selidik Denzel dan hal itu membuat Kay salah tingkah seperti maling yang tertangkap basah.

"Ng..nggak juga kok" cicitnya dengan kepala tertunduk karena takut melihat Denzel yang tengah menatapnya tajam.

"Hah..." helaan nafas itu berhasil lolos dari bibir milik Denzel,dia merasa prihatin dengan kehidupan adiknya yang terpaksa harus mandiri dan hidup sederhana seperti ini.

"Kemari" lanjutnya dan otomatis Kay menuruti perintah kakaknya itu,lagipula dia hanya memiliki Denzel yang selalu memberinya kasih sayang semenjak orangtua mereka pisah.

"Maafin kakak ya,kakak nggak ada disaat kamu membutuhkan kasih sayang keluarga"ungkap Denzel memeluk adik yang sangat berharga untuknya.

"Iya kak,aku juga minta maaf"bisik Kay dan membalas pelukan sang kakak dengan isakan kecil saat mengingat keluarga harmonisnya hancur.

.......

Aron pulang tepat pukul sembilan malam karena berkumpul dengan teman-temannya tadi.Dia dengan santai berjalan masuk,ruang keluarga sepi sepertinya kedua orangtuanya sudah tidur atau sedang bermesraan dikamar.Dia pergi keruang teater tepatnya dilantai dua dekat dengan ruang musik dan saat masuk dia melihat sang kembaran yang anteng menonton film yang diputar.

"Tumben lo belum molor"kata Aron saat berada disebelah sang kembaran yang tengah fokus nonton.

"Belum ngantuk gue,minggir"jawab Arion sambil mendorong sang kembaran untuk duduk disebelahnya dengan pandangan yang masih fokus kelayar.

"Kembaran laknat" umpat Aron saat tubuhnya terhempas keatas kursi dengan keras dan dia hampir terjengkang kebelakang sedangkan Arion masih fokus tanpa melihat adiknya yang tengah mengumpat kesal padanya.

"Bisa diem nggak lo,sakit telinga gue" gerutu Aron kesal sebab Arion yang menonton sambil mengumpat pada Tanos dilayar.

"Kalau nggak mau denger gue ngomong pergi dah lo" usir Arion sambil memakan keripik yang berada digenggamannya.

"Hem.." dehem Aron dan merebut keripik singkong yang sejak tadi ada dipangkuan sang kakak.

"Anjir punya gue" kata Arion sambil menjitak kepala Aron karena tak terima cemilannya diambil oleh sang adik.

"Sakit dodol" kata Aron kesal dan masih dengan wajah datar.

"Budu amat" jawab Arion dengan senyum meledak kearah Aron yang sekarang mendengus kesal dan kembali fokus kearah layar begitupula dengan Aron.

"Nih" kata Aron sambil melempar sebuah surat pada orang yang berada disebelahnya.

"Apa'an nih?" tanya Arion sambil membuka surat tersebut.

"Cewek salah sasaran lagi,kira dia gue itu lo" gerutu Aron sedangkan Arion hanya terkekeh pelan karena hal ini sudah biasa bagi mereka saat orang-orang selalu salah mengira dia adalah Aron begitupula sebaliknya.Memang saat dia diparkiran tadi seorang cewek mendatanginnya dengan menyerahkan sebuah surat kepadanya dan dengan terpaksa dia mengambil surat yang ternyata tertuju pada Arion sang kembaran.

"Kalau lo nggak mau wajah kita sama,oplas sana"kata Arion asal sehingga mendapat hantaman bantal dari adiknya itu.

"Sialan lo"umpat Aron kemudian berlalu keluar dari home teater meninggalkan Arion yang masih asik tertawa.

Seperti biasa saya minta vito and comment dari kalian semua,kalau yang mau lanjut cerita Arka sampai tamat sih😁😁.
Sampai jumpa di chapter berikutnya🙋🙋🙋.

Arka[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang