🔸Arka:Bab 20🔸

1.3K 55 3
                                    

Hallo reader!!!
Kembali lagi dengan saya dan para karakter Arka yang memiliki kepribadian bermacam-macam bagai kehidupan ini,ada manis,asem,asin dan pahit macem keingat mantan dan ternyata mantan udah ada gandengan baru😔😔.Yaudah langsung aja ya...

Happy reading!!!!

Kay berjalan dikoridor sekolah dengan senyum mengembang karena teringat pertemuannya dengan salah satu generasi kedua Walten.Tiba-tiba ada yang mengguncang bahunya dengan sangat keras.

"Kay!!! Sadar!!" teriak seseorang tepat didepan wajahnya,yang tak lain adalah Sindy.

"Anjir,gila lo ya!! otak gue terguncang woy!!" pekik Kay dan berusaha menghentikan kegiatan gila salah satu sahabatnya itu.

"Lo setan dari bagian mana hah!!selatan,barat,timur,utara atau kutub.Kalau gitu lo keluar sekarang atau nggak gue buat lo kepanasan dengan ruqyah"cerocos Sindy lagi.

"Emang abis obat lo ya,Sin!!"teriak Kay kesal setelah berhasil terlepas dari amukan sahabat stresnya ini dan syukurlah semua siswa telah berada didalam kelas kerena jam pertama telah berbunyi sedangkan kelas Kay hari ini mapel pertamanya adalah Olahraga.

"Hehehe..kira gue,lo kerasukan Kay.Abisnya senyum-senyum kayak orang.." kata Sindy yang tak mau melanjutkan ucapannya dan dengan senyum tanpa dosanya sedangkan Kay mendengus kesal dengan rambut yang berantakan akibat gempa lokal yang terjadi padanya.

"Emang lo lagi seneng ya?" tanyanya sambil mengikuti Kay yang berjalan dengan kaki dihentak-hentakkan.

"Nggak gue lagi sedih" jawab Kay ketus,emang sahabatnya ini nggak bisa mikir apa?orang senyum pastilah lagi seneng masa senyum diatas penderitaan orang kan itu malah dapat dosa,benerkan?.

"Idih..gitu aja ngambek lo" goda Sindy sambil mencolek dagu Kay dan langsung ditepis kasar.

"Bisa diem nggak" kata Kay lagi dan terus berjalan menuju kelas.

"Kay tungguin napa"kata Sindy sambil mengejar langkah Kay yang mulai cepat.

.......

Aron menikmati angin yang berhembus dibawah pohon rindang tepatnya di taman belakan sekolah yang sangat jarang didatangi oleh para siswa-siswi karena desas-desus bahwa di taman ini,dulu ada seorang siswi bunuh diri dengan cara menggantung diri dibawah pohon,entah pohon yang mana dan itu bukan urusan bagi Aron.

"Ron ngapain lo disini?" intrupsi sebuah suara sehingga Aron membuka matanya dan melihat keatas siapa tahu gosip tersebut benar adanya.

"Ngapain lo diatas,mau jadi saudaranya singa beneran lo"kata Aron masih dengan telinga disumpal oleh earphone hitam kebanggaannya.

"Oh..tadi gue lihat buah nih pohon banyak yang matang,jadi daripada terbuang sia-sia lebih baik masuk keperut gue"kata orang itu sambil duduk didahan tampak masih kuat walaupun daunnya telah berguguran.

"Serah lo"kata Aron ketus dan kembali memejamkan matanya menikmati alunan musik klasik dari earphone hitamnya.

"Oh ya,gue seharian ini nggak lihat Chris"kata Leon sambil mengupas mangga yang tadi dia putik dari pohonya langsung.

"Jangan buang kulit mangga lo sembarangan singa"ingat Aron saat kulit mangga jatuh tepat ditangan kanannya.

"Iya,nanti gue bersihin" katanya dan melompat turun karena jarak dahan dengan tanah lumayan rendah kemudian mendudukan diri tepat disebelah Aron.

Arka[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang