2.Masalah

480 20 7
                                    


Hai guys...
Maksih ya udah mau baca ceritaku.
Maaf kalau gaje, nggak nyambung atau banyak typo. Maklum manusia tempat salah dan dosa. ( bisa ae)

Selamat membaca....

______________________________________

"Nayla, ada teman kamu tuh!" Panggil Ibu dari ruang tamu. Aku segera berjalan kearah ruang tamu.

"Shila?" Lirih ku, lalu duduk di sofa abu-abu disamping Shila.

"Yaudah, saya tinggal dulu," Ucap Ibu lalu berlenggang menuju dapur.

"Shila, itu ada kue makan ya!" Lanjut Ibu sebelum masuk ke area dapur.

"Iya, mama Nay." Jawab Shila.

Shila menatapku cemas, seperti ada sesuatu yang sangat besar.

"Gawat nay!" Ia mengenggam tanganku erat.

"Apa?" Tanyaku.

"Tadi kan Farrel minta no nya Rio, terus gw kasih. Nah nggak lama si Fathir nge chat kalau si Farrel mau berantem sama Rio," Jelasnya panjang lebar.

"Dimana? Kapan?" Tanyaku panik.

"Kata Fathir di lapangan futsal deket rumah Rio sekitar 6 menit lagi," Jawabnya mengatur nafas.

"Kamu tenang. Sekarang kamu siap-siap nanti biar aku yang bilang ke Ibu kamu," Jawabnya aku berlenggang ke arah kamarku.

Aku mengambil Hoodie abu-abu ku, handphone dan keluar kamar.

"Bu, Nayla pergi dulu ya!" Aku menyalami tangan Ibu begitupun Shila.

"Iya hati-hati ya!" Titah Ibu.

*

Shila melajukan motornya dengan kencang, ia terus menarik gas nya.

Pikiran ku kacau semua akan tambah runyam.

Setibanya di tempat aku menemui Fathir yang tengah gelisah, wajahnya pucat dan ia telah kehabisan kata-kata ketika aku menghampirinya.

Aku segera berlari menuju tempat dimana Rio dan Farrel adu jotos. Farrel sudah babak belur oleh Rio yang anak taekwondo. Tapi, Farrel terus melawan sekuat tenaga sambil terus memaki Rio.

Aku mendorong tubuh Farrel dan mengantikan posisinya. Sebuah pukulan mengenai wajahku, kemudian sebuah pukulan siap menyambut kembali tapi segera ku tangkis.

Rio terdiam, mungkin dia sudah tau bahwa lawannya kali ini aku bukannya Farrel. Rio menarik tanganku paksa dan membawaku berlari menjauh dari tempat itu.

Ia menuju motornya dan membuka jok motornya. Mengeluarkan kotak P3k . lalu mengobati luka memar dipipiku, dan setetes darah di sudut bibirku.

"Maaf," Lirihnya.

"Gw tau, gw salah, gw cowok yang nggak berguna, bodoh, yang hampir buat harga diri lu jatuh," Ia tertunduk.

"Maaf," Kata itu kembali keluar dari mulutnya.

"Gw bakal ngejauh dari lu," Lanjutnya menatapku dengan mata yang berkaca-kaca.

"Gw bodoh ya? Nyakitin cewek yang sama berulang kali,lu pasti mikir gw nggak beda jauh sama Yasha. Iya kan?" Tanyanya. Lalu membereskan alat-alat P3k.

"Nggak usah," Balas ku tanpa ekspresi.

"Permisi. Oh ya Makasih," Aku berlalu meninggalkanya dengan tatapan kosongnya menatap intens ke arah kapas yang terdapat obat merahnya.

Tubuhku beku ketika aku melihat Shila mengobati luka Farrel. Seharusnya aku yang disana mengobatinya bukannya shila. Ini semua sebab ku jadi aku yang harus bertanggung jawab.

Tapi, ada apa dengan hati ini bukannya dia sudah menjadi es? Lalu, mengapa perasaan yang selama ini kupendam kembali muncul.

______________________________________

Hayooo... Siapa yang tau yasha itu siapa?

Jangan lupa vote anda koment ya😉

Revisi 2

Be My Love ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang