5.Gebetan

206 11 0
                                    


Aku hanya terdiam menyadari kebodohanku sendiri.  Kebohongan atas sebuah perasaan yang selama ini ku pendam.

"Nay, gelamun mulu dari tadi," Lontar Riva membuyarkan  dunia kegalauanku.

"Tau kita lagi ngomongin k-pop juga," Timpal Zahra.

"Gw nggak sabar banget nunggu come back nya BTS!" Libra yang sedari tadi terdiam kini membuka suara.

"Iya tahun ini bakal ada album baru. 2019 cuy!" Lontar Shila.

Aku yang termasuk kpopers akhirnya angkat bicara dengan trending terhangat dunia kpop.

"Nggak nyangka lho, Jennie yang dulu solo di love shoot sama si Kai abis itu fake love dan Jennie kembali solo," Ucapku.

"Iya mereka sama-sama lahir bulan Januari, jadian bulan Januari, putus Januari," Timpal Riva.

"Yah, jadi SM nggak jadi besanan dong sama YG!" Lontar Pia lalu ber yes ria.

Kami hanya bisa terdiam melihat Pia yang nggak bisa diem, joget ala love shoot udah kayak ulet bulu.

Di kelasku bisa dibilang sebagian k-popers. Tapi jangan salah mereka yang bilangnya nggak suka kpop.
Tapi hafal tuh penggalan lirik lagunya atau koreografi salah satu Idol.

Aku hanya bisa tersenyum simpul ketika ekor mataku menangkap bahwa Virna sedang duduk sendiri sambil melamun.

"Hai!" Sapaku lalu duduk di sampingnya. Ia hanya tersenyum membalas ucapanku.

Cukup lama keheningan tercipta antara aku dan Virna yang terdengar.

"Kamu harus bilang jujur sama Shila dan Farrel. Aku takut hal yang tak terduga terjadi," Ucapnya yang membuatku membeku, "Aku cuma bisa ngasih saran, semuanya kembali lagi sama kamu dan Fathir," Lanjutnya.

Aku hanya menggangguk dan tersenyum kecut. Masalahnya tak semudah itu mengatakan semuanya. Bagaimana bila nanti aku berbicara terus terang lalu Shila memutuskan Farrel?

*

"Apa aku salah memendam dan menyembunyikan perasaan ini?" Tanyaku menatap lurus kedepan.

"Nggak kok, takdir cewek emang nunggu kan bukan memulai," Jawab Fathir tersenyum ke arahku.

"Aku juga punya perasaan yang aku pendam," Ucapnya setelah keheningan cukup lama.

Itu membuat mood ku membaik dan mulai menyimak ceritanya.

"Dia cantik, baik, pintar, sholehah, pokoknya dia idaman deh. Susah nyari cewek kayak gitu dizaman sekarang," Lanjutnya sambil tersenyum dan mencetak sebuah  lesung pipit yang terlihat manis di kulitnya yang hitam manis.

"Tapi-- Sayang aku nggak berani ungkapin perasaan aku sama dia," Jelasnya menatap lurus ke depan.

"Kok gitu?" Tanyaku penasaran dan. Menengok kearahnya. Ia masih menatap lurus kedepan.

Hening. Dan aku baru menyadari aku?

"Aku takut ditolak," Lirihnya sambil menunduk lesu.

"Belum juga dicoba Fath, kita harus berani jangan menyerah sebelum berperang," Jawabku berusaha memberikannya support.

"Tapi aku emang dah kalah sebelum berperang,Nay," Ia terus menatapku membuatku sedikit salting.

"Ah udahlah lupain lagian nggak penting!" Elaknya masih menatap ku.

"Aku jadi pengen deh ngeliat dan ketemu dia," Ucapku memalingkan wajah karena Fathir masih menatap ku. Aku jadi merasa ngeri.

"Susah ketemu sama dia," Ujarnya,"Dia 11-12 sama pelangi datangnya setelah hujan," Lanjutnya lagi yang membuat ku hanya tersenyum miris, sesusah itu?

______________________________________

Thanks ya ☺maaf kalau kalian banyak menemukan sebuah kata-kata typo😅

Jan lupa vote. Maaf kesannya kayak maksa tapi readers harus bisa menghargai karya orang lain jangan jadi pembaca gelap.

Revisi 5

Be My Love ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang