16.Break

149 7 0
                                    

Author pov on

"Pacar kamu itu siapa? Aku atau nayla?" Tanya Shila setengah berteriak.

"Kamu itu kenapa?" Tanya Farrel balik berusaha tenang.

"Kamu yang kenapa?  Kamu lebih sayang sama dia kan?! Lebih khawatir, lebih perduli sama dia kan?!" Jawab Shila mencurahkan segala keluh kesah nya.

"Nayla itu sepupu gw?!" Cukup sudah kesabaran seorang Farrel.

"Tapi gw liat lebih dari itu!" Jawab Shila masih dengan ego nya.

"Lu kenapa sih?" Tanya Farrel gusar,"Cemburu?" Lanjutnya menatap ke arah Shila.

"Iya,emang kenapa? Nggak boleh?!"Jawab Shila membuat Farrel menghembuskan nafas nya kasar.

"Maunya apa?" Tanya Farrel berusaha sabar dan mengalah . Shila  hanya diam tak menjawab pertanyaan Farrel.

"Jadi cewek jangan terlalu manja! Gini deh kita break dulu," Lontar Farrel lalu berlalu pergi, Shila mematung ditempat. Apa dirinya tak salah, break?

Ia menangis sejadinya di taman belakang sekolah. Ia terlalu bodoh. Ia mengetikkan sesuatu ke pada seseorang dan mengirimkannya lalu keluar dari room chat dengan orang itu.

Author pov off

*

"Gw minta lu jauhin Farrel!" Ucap Shila menatap tajam ke arahku,Aku menaikkan sebelah alisku tidak mengerti dengan kejadian sebenarnya.

"Kenapa?" Tanyaku meminta penjelasan, Shila merotasikan kedua matanya lalu menatap ku tajam.

"Hubungan gw rusak karena lu! Lu tuh nggak jauh beda sama pelakor,Lu perusak! Gw benci sama lu! " Jawab Shila terduduk lemas di bangku taman belakang sekolah lalu perlahan terisak.

"Gw nyesel  jadi sahabat lu,dasar PHO! Lu dulu sahabat gw tapi sekarang jangan harap, Gw pikir dengan lu sama Fathir perasaan lu dah berubah ternyata enggak, lu masih suka kan sama pacar gw?! " Bentak Shila membuatku terbungkam.

Andai seharusnya dia tau sudah berapa kali aku mencoba melupakan sosok Farrel tapi Tuhan selalu berkehendak lain. Bukannya aku yang mengatur agar mereka bersama?  Lalu mengapa seperti ini? 

Kepalaku berdenyut, membuat rasa sakit yang luar biasa. Aku memegang kepalaku yang berdenyut,Tanganku tiba-tiba digenggam Oleh seseorang.

"Lu nggak papa?" Tanyanya. Aku hanya terdiam bohong bila aku berkata I'm fine, Kalau sejujurnya aku sakit.

"Lu punya rasa kan sama pelakor ini?  Jawab?!"  Lontar Shila sinis.

"Lu tuh terlalu kekanak-kanakan,Gw binggung ya," Jawab Farrel memandang malas sosok Shila.

"Cemburu tuh wajar, apalagi gw sering banget liat lu perhatian sama dia,Inget rel gw pacar lu!" Kali ini Shila menatap sinis ke arahku.

"Kalau itu yang lu mau,Gw berubah pikiran," Shila menaikkan  sebelah alisnya mendengar ucapan Farrel, "Kita nggak jadi break!" Lanjut Farrel.
Shila tersenyum kemenangan ke arahku. "Tapi,Kita putus!" Ucap Farrel penuh penekanan.

Dengan kesal,Shila mendorong tubuh ku hingga terjatuh ke rerumputan, Aku yang kondisinya tak sehat terhuyung kebelakang.

"Keputusan gw bener," Shila memberhentikan langkahnya.

"GW NGGAK SUKA CEWEK KASAR!!"lanjut Farrel,Shila berlari pergi menjauh meninggalkan kami berdua dalam posisi canggung.

"Lu nggak papa?" Tanya Farrel, Aku berhambur ke dalam tubuh Farrel menagis sejadinya di dada bidangnya, Bukannya aku merasa bangga di bela Farrel,Aku hanya tidak ingin Farrel melihat ku ketika menangis.

"Lu meluk gw biar gw nggak bisa liat lu nangis kan?" Tanyanya,Aku melepaskan pelukanku menjaga jarak denganya setelah sadar bahwa aku malah memperburuk suasana.

Sebuah ibu jari menyentuh lembut wajahku menghapus sisa air mata yang membuat muara kecil disana.

"Gw nggak suka liat cewek nangis,"lontar nya, sudah kuduga.

"Apalagi kalau itu disebabkan karena gw,Gw berasa cowok bodoh yang bisanya cuma nyakitin," Lanjut Farrel
menuntunku berdiri dan berjalan ke kelas.








Jan lupa vote
Revisi 16

Be My Love ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang