"Lu jahat ya? Ninggalin gw sendirian di tengah suasana canggung," ucapnya duduk disebelahku,tak perlu ku menengok siapa gerangan, aku sudah tau jelas bahwa itu Farrel."Dugaan gw bener kan lu itu cuma alibi? Bilangnya mau ke toilet malah duduk disini, Gw pikir lu tadi kunti," Humornya.
"Sorry," Jawabku singkat.
Hanya 5 kata itu yang terlontar,jujur aku masih canggung soal pembahasan tadi. Aku masih SMA kelas 3 yang sebentar lagi menghadapi ujian tapi kenapa harus ada pembahasan soal ini?
"Mulai!" Ucap Farrel menatap lurus
"Mulai?" Tanyaku.
"Kita turutin aja mau mereka," Jelas Farrel menatap ku.
"Maaf Rel, aku nggak bisa," Jawabku, menatap wajah nya, dan sialnya mengapa pandangan kami harus bertemu?
"Kenapa?" Tanyanya tak suka. Aku menatap nanar kebawah, Melihat kakiku yang terus berayun untuk mengurangi rasa gugup ku,aku menghembuskan nafasku kasar.
"Aku masih milik Fathir," Ucapku mencoba untuk menyakinkan Farrel bahwa kami memang tak bisa bersama.
"Gw yakin,Inti lu nolak gw bukan karena itu doang kan,Tapi shila juga termasuk?" Tanya Farrel,Hening. Itu benar.
"Jauhin aku,Rel," Ujarku mencoba menahan tangis yang siap meledak, katakan aku cenggeng, tapi siapa yang akan sanggup jika harus melontarkan kata itu untuk seseorang yang nyatanya bersemayam dihati kamu?
"Nay, ini bukan salah lu,Shila aja pikiran nya nggak dewasa!" Jawab Farrel mencoba untuk mencari jalan keluar.
"Please,Rel!" Pintaku memelas.
Ia menatap ke atas langit biru berbintang itu membuatnya menatapku sambil tersenyum,Lalu mengacak rambutku tanpa rasa bersalah.
"Ok,Gw bakal jauhin lu. Tapi setelah urusan shila kelar gw nggak mau ngejauhin lagi, Inget itu Nay!" Bisiknya,Lalu berlalu pergi meninggalkan ku dengan perasaan bersalah.
Aku menatap langit malam yang indah dan taburan bintang berkelap- kelip menambah indahnya langit untuk dipandang mata.
Alasanku terus menatap langit itu juga supaya air mata yang ku bendung tak turun mengalir bebas dipipiku.
"Jangan nangis langit malam yang indah nggak mau lihat air mata kamu jatuh," Lontar seseorang,Aku segera menebak ke arahnya,Mataku membulat seketika.
Kenapa selalu ada dia dikala aku sedih?
"Kamu kok ada disini?" Tanyaku, ia tampak berbeda.
"Tadi aku ketemu sama gebetan aku," Jawabnya sambil tersenyum.
"Oh ya?" Ucapku entah mengapa mood ku yang tadi nya tak baik mendengar penjelasannya dia membuat mood itu kembali, Fathir itu seolah Moodboster yang dianugerahi Tuhan untuk ku.
"Kok kamu nggak ngenalin aku sama dia sih?" Tanyaku kesal sedangkan dia tertawa pelan.
"Sorry, Dia buru-buru banget terus barusan dia balik."
"Nama di–"
"Lu kenapa nolak Farrel?" Tanya Fathir memotong ucapanku.
Oh ayolah mood ku baru saja membaik lalu mengapa ia mengungkit tentang Farrel lagi.
Aku menaikkan sebelah alisku, Bagaimana Fathir bisa tau kalau aku menolak Farrel bukannya ia bersama gebetannya?
"Sorry,gw tadi kedenger abis nganterin doi gw balik mau makan, eh gw liat lu sama Farrel, pas gw mau ngedeketin lu berdua lagi serius. Jadi–"
"Lu nguping?" Tanyaku memotong ucapannya,Ia hanya mengangguk lalu tersenyum menampilkan deretan giginya putih nya.
"Kita cuma bohongan Nay, apa susah nya sih lu bilang jujur sama Farrel kalau kita tuh cuma bohongan, Anggap aja kita dah putus, Easy? "Ucap Fathir
"Nggak semudah itu Thir, lu liat sendiri masalahnya aja makin rumit, Gimana kalau kita jujur?Gw nggak berani," Jawabku khawatir.
"Kita bongkar aja semuanya biar lu sam–"
"Jangan!" Potongku ia terkejut lalu menormalkan ekspresi nya.
"Kenapa?" Tanyanya binggung sambil menatap ku
"Selesaikan dulu satu masalah, kan aku dah bilang semua nya makin runyam," Jelas ku.
"Terserah,itu semua balik lagi ke kamu. Tapi aku harap secepatnya Nay," Lontar Fathir membuat ku merasa sungkan.
"Maaf Thir,kalau selama ini kamu nggak nyaman," Lirih ku.
"Nggak kok Nay,Gw cumq nggak mau terlibat terlalu dalam. Gw takut banyak orang yang bakal tersakiti nantinya," Jawab Fathir tersenyum, ya ucapan Fathir ada benar nya. Aku terlalu egois sangat egois.
Mianhae kalau ada typo
Jangan lupa vote
Dan bernafas:v@anandataurisna
Revisi 21
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Love ✅
RomanceC O M P L E T E D untukmu sang pemikat hati..... sebuah perasaan memang harus diungkapkan... maaf aku hanyalah wanita yang ditakdirkan untuk menunggu..... menunggu sebuah kepastian dirimu.... menyatakan bukan hakku.... hingga sebuah perasaan it...