Seluruh pasang mata yang ada di kelas menuju ke arah mejaku. Disana ada Alwa yang tengah bergelanyut manja di lengan kokoh milik Farrel. Sedangkan cowok itu memainkan handphone dengan satu tangan mengurai lembut rambut milik Alwa. Gadis itu sesekali mengajak Farrel berbincang diselingi tawa.
"Jadi nyamuk Nay kita disini!" Lontar Riva,aku hanya tersenyum. Aku sedang duduk dibangku milik Riva dan Liondra, lagipula bangku ku dipakai oleh dua sejoli itu.
"Nayla?" Sapa Fathir yang sekarang sudah duduk manis dihadapanku dengan mengunakan bangku milik Shila. Ya nama itu sudah hilang dalam daftar temanku. Bukan aku yang menghilangkannya tapi dia sendiri yang menyuruhnya, aku bisa apa? Dipertahankan pun rasanya percuma bukan?
"Nay?" Sapa Fathir sambil tersenyum, senyum yang memamerkan lesung pipi yang dalam itu.
"Hmm?" Balas ku sambil melihat SG oppa.
"Nayla?" Aku masih malas menjawab sapaan Fathir.
"Sayang?" Ucap Fathir lembut.
"Nayla sayang.... Pacar Fathir yang paling cantik," Ucap Fathir. Aku mendengar decakan sebal dari arah belakang mejaku dan itu suara Farrel.
"Apa thir?" Jawabku mengalah dan lucunya Fathir tersenyum kegirangan.
"Kamu tadi dicari sama Dion katanya ada urusan," Lontar Fathir mengenggam tanganku lembut.
"Kok gw nggak?" Tanya Farrel dengan nada ketus.
"Mana gw tau,tanya sendiri sono jangan asik pacaran mulu!!" Jawab Fathir ketus.Aku segera menarik lembut lengan Fathir keluar kelas.
"NAYLA KOK LU JAHAT SIH NINGGALIN GW. AHHHH...... BESOK GW CARI PACAR DAH BIAR NGGAK SENDIRIAN!!!"Lontar Riva kesal sambil berteriak hingga merebut atensi beberapa pasang mata.
"Neng Riva mau sama aa nggak?" Goda Haidar tersenyum nakal. Aku yang berada di ambang pintu hanya tersenyum melihat wajah masam milik perempuan berpipi chubby tersebut.
"Tuh Riv, Terima aja!" Ejek Alwa masih bersender di lengan Farrel.
Pandangan mataku dan Farrel tak sengaja bertemu... Cukup lama hingga aku yang membuang muka untuk pertama kali dan segera mengajak Fathir kembali berjalan untuk ke kelasnya.
"Lu cemburu?" Tanya Fathir yang sadar karena aku berjalan terburu-buru.
"Nggak!" Elakku.
"Terus tadi kenapa badmood? Pms?" Tanyanya.
"Lagi males," Jawabku ketus.
"Dion!!" Panggil Fathir yang melihat Dion tengah membuang sampah.
"Hai Nay!" Sapa Dion seraya tersenyum.
"Hai," Jawabku.
"Heh, gw yang manggil, Nayla yang disapa,"Lontar Fathir tak terima.
"Biar,Gw bosen liat lu mulu. Kali-kali liat bidadari,Dah sono pergi!" Usir Dion tanpa rasa bersalah.
"Samsul!" Jawab Fathir lalu masuk ke dalam kelasnya.
"Eh nama gw Dion bukan Samsul!!" Ucap Dion tak terima. Aku hanya terkekeh, Dion dan Fathir memang sudah berteman sejak SMP,tak ayal mereka seperti itu
"Lu tau acara bakti sosial yang diadain di rumah kanker anak?" Tanya nya. Aku menganggukan kepalaku,mana aku bisa lupa sedangkan aku adalah pihak OSIS yang mengetahui segala kegiatan sekolah.
"Kita butuh vocalist," Lanjut Dion.
"Bukannya dah ada Farrel?" Jawabku masih belum mengerti arah pembicaraan.
"Kita juga butuh vocalist cewek," Jelas Dion.
"Kenapa nggak yang lain,kan banyak yang suaranya lebih bagus daripada gw," Elak ku.
"Ck, Nay lu tuh dah sering ikut lomba, audisi dan yang lainnya. Bikin konten youtube segala macem tentang musik," Jawab Dion.
"Tap--Tapi gw nggak bisa," Bela ku.
"Lu nggak bisa karena sama Farrel? Lu tega ngeliat anak panti kecewa?" Tanya Dion berusaha membujuk.
"Ya nggak lah!" Jawabku.
"Kalau gitu,lu tunjukkin yang terbaik," Lontar Dion berharap.
"Ok!" Putus ku.
"Besok kita dah mulai latihan lebih tepatnya pulang sekolah," Ucap Dion mengingatkan.
"Yaudah,gw balik ya!" Jawabku.
"Mau gw panggilin Fathir?" Tawar Dion hendak memasuki kelas.
"Nggak usah. Gw nggak mau ngerepotin Fathir lagian juga kayaknya dia lagi sibuk," Jawabku lalu berjalan kembali ke kelas.
Farrel berjalan keluar dari kelasku, 5 menit yang lalu bel masuk berbunyi.
Aku duduk disamping Alwa. Salwa yang kemarin baru pindah duduk denganku mengantikan Shila yang sekarang duduk dengan Zaza.
Maaf kalau kalau masih menemukan typo
Jangan lupa Vote comment juga boleh
Revisi 28
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Love ✅
RomanceC O M P L E T E D untukmu sang pemikat hati..... sebuah perasaan memang harus diungkapkan... maaf aku hanyalah wanita yang ditakdirkan untuk menunggu..... menunggu sebuah kepastian dirimu.... menyatakan bukan hakku.... hingga sebuah perasaan it...
