Author pov on
Farrel menatap punggung kecil milik Nayla yang sedang berolahraga bersama teman-teman sekelasnya, sebuah senyuman tanpa sengaja terukir diwajahnya ketika melihat Salwa.
"Gw binggung sama lu," Lontar seseorang yang tengah duduk disamping Farrel.
"Apa?!" Ketusnya tanpa menatap sang lawan bicara.
"Lu itu sukanya sama Nayla apa sama Salwa?" Tanya Rio, ia mengikuti arah pandang Farrel, lebih tepatnya seorang perempuan yang telah mengisi hati nya. Nayla.
"Salwa itu sahabat kecil gw," Jawab Farrel sekenanya.
"Lu ada rasa sama dia? Semacam friendzone gitu?" Lontar Rio.
"Nggak."
"Tapi gw liat Salwa ada rasa sama lu," Pancing Rio menyamarkan seringai nya.
"Gw nggak ada rasa."
"Tapi buat Nayla,ada kan?" Tanya Rio. Boleh jujur hatinya sakit,tapi ini lebih baik, ia hanya ingin melihat Nayla bahagia walau alasan dia bahagia bukan karenanya.
"Kepo!" Lontar Farrel lalu bangkit berdiri.
"Tunggu!" Cegah Rio menahan lengan Farrel.
"Nggak perlu lu jujur juga, gw dah tau. Gw ini juga cowok Rel, gw relain Nayla asal lu tunjukkin ke dia kalau lu emang sungguh-sungguh sama dia, jangan buat dia sedih!"ucap Rio memperingatkan, "Besok gw tunggu dikafe deket sekolah. Jam 8!" Lanjut Rio bangkit berdiri.
"Kafe deket sekolah banyak mas bro."
"Kafe monokrom," Jawab Rio lalu berlalu pergi.
Farrel terdiam mencerna baik-baik kata demi kata yang terucap dari bibir Rio, ia binggung pikiran nya pun seolah tak menentu.
Author pov off
"Farrel!" Lontar Salwa menepuk bahu lebar milik Farrel.
"Hai Salwa," Jawab Farrel menatapku.
"Ada apa?" Tanya nya sambil terus menatapku.
"Farrel gw disini!" Lontar Salwa kesal gadis itu tampak mengerucut kan bibir nya.
"So--Sorry Salwa," Jawab Farrel. Pandangan matanya masih tertuju padaku. Salwa memang memaksaku untuk menemaninya bertemu Farrel, sungguh tak ada guna nya.
"Oh ya salwa gw duluan ya!"ucapku,Salwa hanya menganggukan kepalanya,lalu aku berjalan menjauh.
"Mau kemana?" Tanya seseorang menahan langkah ku, itu Farrel.
"Hmm, hari ini gw sama Fathir mensive," Ucapku asal. Farrel yang bertanya dan hal itu membuatku gugup bukan main.
"Fathir?" Tanya Salwa seolah meminta membenarkan perkataan ku lalu aku menganggukan kepala dan berlalu pergi.
Itu bukan alasan sebenarnya,aku hanya tak sanggup melihat orang yang ku sayang bersama sahabatku,Ah egois. Cemburu? Berhak apa aku, toh mereka juga sudah berpacaran walau sebenarnya itu hanya alibi Salwa karena ingin menjauhkan Farrel dari Shila. Aku sudah tak perduli akan semua nya.
______________________________________
Ok guys author kesel, author jadi up 2 kali untuk chapter ini. Jadi ada kesalahan tekhnis. Mungkin salah author juga kebanyakan cerita.
Seharusnya ceritanya yang ini malah yang di publish bagian lain.
Hari author up ulang dari chapter ini sampe 35.kenapa nggak pakai riwayat revisi? Karena sepertinya cerita aslinya nggak author simpan 😅jadi ini murni kesalahan author
Mianhae kalau banyak typo bertebaran
Salam hangat author☺
Jan lupa vote and Comment
Revisi 32
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Love ✅
RomanceC O M P L E T E D untukmu sang pemikat hati..... sebuah perasaan memang harus diungkapkan... maaf aku hanyalah wanita yang ditakdirkan untuk menunggu..... menunggu sebuah kepastian dirimu.... menyatakan bukan hakku.... hingga sebuah perasaan it...