11.Gombal

163 8 1
                                    


Maaf bila banyak typo bertebaran

______________________________________

Aku hanya menatap es krim yang sejak tadi kupegang. Untung saja es krim ini dibalut saus coklat . Jadi permukaan luarnya mengeras

"Kok es krim nya nggak dimakan?" Tanyanya,Aku hanya diam tak niat menjawab.

"Ditanya juga. Seharusnya kan aku yang marah kok kebalik?" Lanjutnya.

Aku memakan es krim itu, membuatnya lebih baik.

"Nay, emangnya nggak ngilu ya es krim digigit?" Tanyanya.

"Jarang-jarang loh diajak jalan sama cowok ganteng," Ucapnya lagi sedikit mengerling.

Ok memang dia ganteng tapi aku aku hanya berfikir bagaimana fans nya mengetahui ke cerewetan nya yang mengalahkan perempuan ini.

"Lu nggak usah takut sama Farrel," Ucapan Rio mebuatku tersadar dari dunia datar ku. Farrel bagaimana bila nanti dia tau?

"Kenapa sih pacar bohongan lu harus Fathir?  Kenapa nggak gw, jadi pacar beneran juga jadi!" ucap nya.aku refleks menengok kearahnya, menempelkan jari telunjuk ku ke bibirku,memberi isyarat tentang kejadian tempo hari.

"Gw tau gw salah. Lu nggak mau jalan sama gw juga gara-gara itu kan?" Tanyanya lagi yang jelas saja itu memang benar.

"Gw suka sama lu. Dulu waktu lu suka sama gw, lu gw cuekin. Sekarang gw percaya kita tuh harus menghargai usaha orang lain," Rio menatapku. Ekspresi ku masih sama datar.

"Ddddddrrrrttt,"  Tak lama suara dering telfon terdengar. Rio melirik sekilas lalu kembali memusatkan padangan nya ke arah ku.

"Siapa? kok nggak diangkat?" Tanyaku ,Rio hanya tersenyum.

"Akhirnya ngomong juga," Aku masih menatap nya seolah meminta jawaban dari pertanyaan ku barusan,  "Nggak penting," Jawabnya.

"Rio!" Lontar ku menatap manik mata pria sipit itu.

"Si Dara. Udahlah nggak penting yang penting kita kan?" Ucapnya. Aku tak membalas ucapannya, lebih tepat nya terlalu malas.

"Yasha,gimana?" Tanya Rio.

"Kamu kan temennya," Sindir ku.

"Setelah putus kalian baik-baik aja kan?" Aku mendengus sebal, "Iya," Jawabku.

"Perbaiki hubungan kalian," Lanjutku.

"Gw nggak Ngantung dia kok, dia aja yang ke geeran," Ucap Rio menyindir Dara.

"Kamu harus bilang sejujurnya sama Dara," Jawabku, dia menghembuskan nafas nya kasar lalu tak lama tersenyum.

"Gw harus bilang gini ya. Dara gw nggak suka sama lu, gw sukanya sama Nayla. Gitu kan?" Goda Rio, "Nay, pipi kamu merah!" Lontar Rio menatap wajah ku lekat.

Aku refleks membuka aplikasi kamera melihat pipiku yang benar-benar merah. Akibat kelakuan Rio tadi.

"Makannya pake blush on jangan kebanyakan," Goda Rio lagi, ingin rasanya aku melakban mulut Laki-laki itu sejak tadi. Percayalah ini membuat ku semakin malu.

"Rio!" Lontar ku.

"Apa Nayla?" Rio mengacak rambutku lalu tertawa sedangkan aku mengerucutkan bibir kesal.

"I hate you!" Ucapku menatap wajah nya.

"I hate you too, but i love you," Jawab Rio kembali menggoda.

"Cieee, tambah merah," Rio mengoda lagi membuat ku ingin tenggelam ke Samudra Atlantik detik ini juga.

Revisi 11

Be My Love ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang