9.Tentang Mantan

165 9 2
                                    

"Hai?" Sapanya sambil tersenyum dan berjalan kearahku.

"Hai juga, kamu jamkos?" Tanyaku.

"Iya guru mat nya nggak masuk,sakit katanya," Jawabnya santai.

"Bu Yani nggak masuk?" Tanya Fathir. Lalu duduk dibangku Shila tepat disamping ku.

"Bu Yani lagi jenguk anak muridnya."

"Lu sama Yasha gimana?" Ia menatap ku lamat.

"Ya gitu," Jawabku malas.

"Satu kelas tanpa komunikasi. Saling lirik, saling mikirin tapi diam-diam?" Lontar Fathir menatap Yasha yang tengah tertawa dengan teman-temannya.

"Thir, aku udah move on!" Jawabku.

"Putus itu nggak ada yang baik-baik. Kalau baik-baik kenapa putus?" Lontar nya lagi seolah tau apa yang aku bicarakan, "Kamu harus klarifikasi masalah nya apa?Aku rasa kalian berdua belum bisa move on," Lanjut nya. Aku hanya bisa mendengus sebal.

"Aku nggak pengen cerita cinta kita kayak hubungan kamu sama Yasha," Ucapnya, Aku menautkan kedua alisku. Apa Fathir sudah terbawa perasaan hingga sejauh ini?

"Canda. Tapi gw harap lu harus ngomong langsung sama dia," Ia tersenyum ke arahku. Aku hanya bisa mengangguk pasrah.

"Gw mau tanya deh sama lu?" Lontar nya, membuat ku lantas menengok ke arah laki-laki itu.

"Apa?" Jawabku.

"Lu tuh sebenarnya suka sama siapa sih? Farrel, Rio, apa Yasha?" Ucap Fathir serius,

"Atau jangan-jangan mereka cuma pelarian lu aja?" Curiga Fathir menatap ku

"Aku bukan cewek player!" Jawabku menahan rasa kesal.

"Trus?" Tanyanya mencari jawaban langsung dari mulut ku.

"Rio itu cuma mantan gebetan aku, "Jawabku to the point.

"Tapi lu nggak nampikkan kalau lu ada rasa sama Rio?" Cecarnya.

"Saat ini belum."

"Akan?" Tanyanya lagi aku hanya bisa mengangkat bahu seolah liat gimana nanti.

"Yasha?" Tanya Fathir, udah kayak netizen.

"Dia mantan. Yaudah."

"Nggak ada niat balikan?" Tanya Fathir kepo tingkat dewa.

"Dia nya aja nggak serius berarti nggak akan," Jawabku menghembuskan nafas kasar.

"Farrel?" Lanjut Fathir kali ini tersenyum mengejek.

"Dia pacarnya sahabat aku," Jawabku sekenanya.

"Trus?"

"Ya apa? Aku dah nggak suka sama dia," Elakku tentu saja dengan bumbu kebohongan.

"Mulut lu bisa bohong nay sama gw, tapi nggak sama hati lu!" Lontar Fathir, Aku hanya menundukkan kepalaku dalam.

"Gimana kabar gebetan kamu?" Tanyaku mengalihkan topik pembicaraan.

"Dia?Susah banget ketemu sama dia," Jawabnya lesu.

"Kamu ketemu dimana? Punya fotonya nggak? No WA?" Tanyaku antusias, Fathir menatap ku bingung.

"Susah. Gw aja ketemu baru sekali. Boro-boro punya foto apalagi no WA," Jawabnya tertunduk lesu.

"Gw ketemu di taman, dia manis apalagi kalau lagi senyum," Lanjutnya tersenyum penuh arti.

"Lain kali kamu temuin aku sama dia ya!" Ucapku menatap nya. Ia hanya menganggukkan kepalanya.

"Kalau lu ngeliat pasti lu bakal dibuat terkesima sama Kecantikannya," Ucapnya sambil memainkan pulpen.

"Aku jadi nggak sabar," Aku menyenderkan kepala ku di kepala bangku.

"Gw balik dulu ya!" Fathir bangkit berdiri dari tempat duduknya.

"Iya," Jawabku.

"Jangan lupa ngomong sama Yasha," Bisik nya lalu berlalu pergi. Aku hanya menghembuskan nafasku kasar.

Jangan lupa vote nya

Revisi 9

Be My Love ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang