31.Friendzone

109 10 0
                                    

Author pov on

"Lu ada janji kan sama Farrel?" Tanya seseorang laki-laki berkaos putih dengan topi hitamnya.

"Iya," Jawab Salwa tanpa melihat orang tersebut. Ia masih asik dengan smartphone nya bertukar kabar dengan Farrel.

"Tadi dia nganter Nayla," Jawab orang tersebut,"Batalin!" Lanjutnya.

"Kenapa?" Tanya Salwa binggung, Batalin? Yg bener aja~batin Salwa tak terima.

"Gw ada urusan sama lu. Berdua!" Jawab laki-laki itu menekankan kata berdua,Salwa akhirnya men chat Farrel untuk membatalkan janjinya dan memasukan Smartphone nya kedalam tas nya

"Nayla sama Farrel siapa lu?" Tanya laki-laki itu sambil bersedekap tangan didepan dada.

"Sahabat," Lontar Salwa.

Hening.

"Gw yakin lu ada rasa kan sama Farrel? Friendzone?" Tanya laki-laki itu to the point.

"Ngaco lu,mana mungkin. Aneh!" Elak Salwa. Sungguh ia sangat gugup. Bagaimana ada yang bisa tau jika dia memiliki perasaan lebih pada sahabatnya itu. Apakah kelihatan dari sikapnya yang tak ingin jauh dari Farrel?

Ia mengatur nafasnya. Tak ada salahnya ia jujur lagipula Farrel jomblo, dia juga jomblo kan? Apa dia Salah?

"Ok gw jujur,siapa sih yang udah temenan lama tapi salah satu diantara mereka nggak ada yang saling suka?" Jawab Salwa pandangan nya tampak nanar.

"Nayla suka Farrel,begitupun sebaliknya,Sal!" Lontar laki-laki itu, dan melepas topinya. Salwa mencoba mengingat siapa gerangan laki-laki itu. Padahal boleh jujur ia pernah melihat nya bersama Nayla, dasar Salwa sang pelupa,ayolah sal!

"Tapi gw suka sama dia!" Jawab Salwa, ia tak rela jika seseorang yang ia sayang harus bersama orang lain meski itu Sahabatnya sendiri.

"Gw juga.Susah sih emang,tapi kita bisa apa kalau cinta kita bertepuk sebelah tangan? Mau coba perjuangin? Nunggu sampai kapan?" Ucap laki-laki itu menyugar rambutnya dengan jari tanganya.

"Lu mau Farrel bahagia kan?" Lanjutnya,Salwa hanya mengangguk.

Boleh ia egois?  Ia hanya ingin Farrel bahagia. Bahagia hanya bersamanya bukan dengan orang lain walaupun itu sahabatnya sendiri. Farrel  dan ia sudah duluan mengenalnya jadi bukannya ia harus bersama nya sampai kapanpun.

"Relain dia sama Nayla,lu nggak bisa egois,Sal. Kalau gw boleh jujur dihati gw paling dalem gw nyesek kalau liat Farrel deket sama Nayla,tapi gw bisa apa? Gw cuma temen nya,nggak lebih."

Salwa terdiam. Iya,dia bisa apa?  Hanya sahabat. Ia benci kenapa rasa ini tumbuh. Salwa benci ketika perasaan mencintai sahabat itu sulit. Memang dia tak ingin Farrel tau tentang perasaan nya. Tapi, dia juga punya hak melarang Farrel dekat dengan siapapun bukan? Tapi ia akan benar-benar terlihat egois dan perlahan Farrel meninggalkanya. Ia benci kenapa harus dengan hadirnya friendzone merusak hubungan persahabatan yang telah lama terjalin.

"Caranya?" Tanya Salwa setelah cukup lama terdiam akan pemikiran nya.

Laki-laki itu tersenyum lalu melepas kacamata hitam nya. Hening.

Siapa tak menampik bahwa laki-laki dihadapanya ini memiliki paras yang tampan.

"Lu mau jadi pacar gw?" Tanyanya, "Emang sih kita belum ada rasa,tapi berkorban demi sahabat nggak salah kan walau itu nyatanya menyakitkan?" Lanjutnya, sedangkan Salwa masih berdiam menatap tak percaya laki-laki didepan nya, apa dia sudah gila?

"Gw mau. Asal diantara kita nggak ada yang menjadikan hubungan ini sebagai pelampiasan,"jawab Salwa mengalah, setelah difikiran laki-laki gila ini ada benar nya, ya untuk saat ini.

Salwa memeluk laki-laki itu dan dibalas usapan lembut dipunggung kecil milik salwa.

"Gimana caranya nyatuin mereka?" Tanya salwa ragu sambil melepaskan pelukannya dan  menatap nanar laki-laki berkaos putih didepan nya,
"Mereka kan sama-sama nggak peka."

Laki-laki itu tersenyum lalu kembali membawa tubuh manggil salwa ke dalam dekapan ya.

Ia hanya tersenyum

"Kita lihat nanti ya sayang.(biar author yang jawab)." Bisik laki-laki tersebut. Salwa hanya mengangguk ia tersenyum samar di dada bidang milik seseorang yang menyandang status pacar nya beberapa menit yang lalu.

Sungguh ini gila!

Author pov off

______________________________________

Hai guys....

Hayo tebak kirakira siapa cowok itu?  Tebak hayo.... Yang nebak bagi yang online ya?  Kalau nggak online jangan nebak nanti pesan nya nggak ke kirim😅.

Mian, kalau ada yang ke singgung. Author juga sama kok, baca wattpad kalau nggak ada paket data😅... Siapa yang sama kayak author?  Balas nya dalem hati aja ya☺😍

Salam hangat author 😘

Jan lupa vote
Revisi 31

Be My Love ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang