43. Happy birthday

75 4 0
                                    

Kak Mitha tampak sedang menelfon seseorang. Bolehkah aku kesal?  Inikan hari ulang tahunku,tadi aku dan keluarga ku hanya makan biasa tak ada party atau apapun. Kak Mitha, Orang itu belum mengucapkan sama sekali.

"Happy birthday ya Dhito, Jangan lupa traktirannya,ngomong-ngomong lu jadi pergi?"

"..... "

"Yah Dhito. Gw disini sendiri dong, nggak asik lu!"

"..... "

"Iya-iya packing sana. Hush!"

Kak mitha mematikan sambungan telfon nya, "Lho shireen sejak kapan kamu disini?" Tanya Mitha binggung.

"Dari tadi,Kak Mitha nggak mau  ngucapin apa gitu? Telfonan mulu!" Lontar ku kesal.

"Mian, tadi kakak habis ngucapin ulang tahun ke sepupu kakak. Namanya Dhito" Jawab Kak Mitha.

Mau namanya Dhito, fito atau apalah aku tak peduli.

"Okay," Jawabku lalu berlalu meninggalkan Kak Mitha seorang diri.

*

"Reen, ikut kakak  yuk!" Ajak kak Vano berdiri dihadapan ku.

"Mager," Jawabku.

"Ayo dek!"

"Ya," Kak Vano langsung menarik tanganku dan membawaku ke Rooftop.

"Kak, ngapain sih kita kesini?" Tanyaku.

"Kamu tunggu disini ya bentar," Pinta kak Vano.

"Hmm."

Lama,itulah yang membuat ku jengah.

"Happy birthday Shireen,Happy birthday Shireen,Happy birthday.. Happy birthday... Happy birthday Shireen!!"

"Suprise!" Lontar kak Mitha langsung memelukku.

"Aku kira kakak emang lupa," Ucapku, "Nggak mungkin dong sayang," Jawab kak Mitha mencubit kedua pipiku gemas.

"Nah gitu dong senyum,ngambek mulu!" Timpal kak Vano mengacak surai rambut ku.

"Lho, Amel, Widya?" Ucapku kedua sahabatku itu memelukku dengan erat.

"Hbd bawel!" Lontar Widya, "Hbd Shireen!" Ucap Amel.

"Thanks semuanya, Shireen pikir kalian lupa sama Shireen," Jawabku, mereka tersenyum.

Ayah dan Bunda datang dan memelukku, "Happy birthday princess," Ucap Ayah.

"Anak bunda sudah besar," Lontar  Bunda yang membuatku mengerucutkan bibir.

"Bunda,berarti selama ini aku masih kecil gitu?" Tanyaku kesal, "Emang manja banget banget!" Jawab kak Vano.

"Ah bt nih!"

"Udah dong anak Bunda kok ngambekan sih? Sini bunda peluk lagi," Ujar Bunda, aku menjulurkan lidahku ke kak Vano, kakak kalah.

"Vano nggak dipeluk?" Tanya Vano memasang muka memelas, "Sini!" Ajak Bunda.

Ayah juga ikut bergabung dan berpelukan,Teletubies.

Cekrek...

Kak Mitha memfoto kami lalu tersenyum.

"Nanti aku cuci deh foto nya," Lontar kak Mitha, kami semua hanya mengganguk lalu bertukar senyum.

______________________________________

Maaf bila banyak typo bertebaran. Tinggal 2-3 chapter lagi tamat

Jan lupa vote nya

Revisi 43

Be My Love ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang