"Jadi gimana jawaban kamu tentang chatan kemarin?" Tanya laki-laki seumuran ku.
"Ehmm,Iya." Jawabku tersenyum malu,Ia meloncat kegirangan sambil mengengam tanganku. Dia sepertinya sangat senang,Aku hanya bisa tersenyum getir.
"Makasih ya Nay, aku seneng deh cintaku nggak bertepuk sebelah tangan," Lontar Yasha menatapku lembut.
'Tapi perasaan ku ke Rio yang bertepuk sebelah tangan,' batinku.
"Aku janji aku nggak bakal buat kamu kecewa sama keputusan kamu," Jawabnya sambil terus tersenyum ke arahku.
"Ikut aku yuk!" Pintanya.
"Kemana?" Tanyaku,Bukannya menjawab ia mengajak ku ke suatu tempat,Tempat yang aku malas datangi ditengah hari yang panas nya naudzubillah.
"Hai guys!" Ucap Yasha berteriak di tengah lapangan,Aku dan Yasha berlari menuju ke pingir lapangan tempat dimana anak basket berkumpul,Tak hanya anak basket ada juga anak taekwondo yang tengah eskul.
"Mulai deh si Yasha!" Lontar teman Yasha,Aku tak begitu mengenalnya padahal kami satu angkatan.
"Liat nih guys gw bawa siapa?" Lontar Yasha tersenyum bahagia.
"Anak orang," Jawab Adit sekenanya malas meladeni Yasha.
"Ya kali anak setan!" Ucap Yasha malas
"Si Yasha bawa bidadari," Jawab seseorang,dia bukan anak basket tapi itu Rio,Yang gagah dengan seragam taekwondo nya.
Aku hanya tersenyum,Senyum yang memiliki beribu arti ketika aku berada di dekatnya, Tapi senyum itu harus sirna dalam hari ini juga.
"Betuuuul!" Jawab Yasha, "Bidadari yang buat gw jatuh cinta," Goda Yasha tersenyum mengoda ke arah ku.
"Lu Nayla kan?" Ucap Grace aku hanya menganggukan kepalaku.
"Gw paham si Nayla pengen ikutan tim basket putri kan?" Lontar Rendi.
"Yoi,dah cakep tinggi perfect lah,lumayan cuci mata dari pada liat Grace mulu!" Timpal Adit dibalas pelototan tajam oleh perempuan tersebut.
"Bukan itu kampret!" Jawab Yasha kesal.
"Kalian dah jadian kan? Congrast!" Ucap Rio tersenyum ke arahku. Bukan lebih tepatnya aku dan Yasha, Perlahan senyum ku memudar, Mungkin ini yang terbaik.
Ketika seseorang telah pasti memberimu tempat singgah, kenyamanan, dan perlindungan. Kamu harus mengorbankan perasaaan untuk seseorang yang menganggap mu sebelah mata dan mengabaikan mu.
Cinta bertepuk sebelah tangan itu adalah sebuah konflik yang harus kamu rasakan dalam melewati fase jatuh cinta. Bila itu tak ada,Jatuh cinta akan terasa hambar bukan? Karena kamu cuma merasakan seseorang mencintai mu,Bukan kamu berjuang untuk mendapatkan dan memperjuangkannya.
"100 buat Rio!Lu semua pada payah sih, sahabat gw mah emang paling ngerti," Ucap Yasha menepuk bahu Rio.
"Pj atuh!" Goda Rio.
"Abis dari sini gw traktir makan baso Sukowati deh," Lontar Yasha.
"Asik, gw dah lama nggak makan bakso Sukowati terakhir kali waktu SD," Lontar Adit terdengar seperti curhat.
"Nanya?" Jawab Rendi Sakartis.
"Ngenes banget nasib lu,Ren," Ucap Yasha terkekeh pelan.
"Tapi bener kan?" Tanya Rendi memastikan takut-takut dia kena prank.
"Iyalah."
"Ashyiaaaap!" Jawab mereka kompak
"Eh, Dit lu juga ngarep kan?" Tanya Rendi.
"Mayan Ren,Gratis," Lontar Adit uang langsung dapat toyoran kepala oleh Rendi yang kesal.
Tak sengaja pandangaku dan Rio bertemu,Aku membatu sedangkan dirinya tersenyum seolah tak menyadari bahwa ada keputusan salah yang baru saja ku ambil, Keputusan yang aku sesali.
Sebenarnya Rio sudah tau aku menyukainya itu semua ulah Grace, Ya gadis itu,Gadis itu menangkap basah ketika aku menatap Rio waktu dia eskul.Dan karena Grace, Rio dan Yasha dekat, Itu semua terbongkar entah Grace membocorkan nya atau siapa, Entahlah.
Itu hanyalah cinta yang bertepuk sebelah tangan, Rio bersikap santai sedangkan aku masih berada didunia galau + dilema, Antara Rio atau Yasha.
Tapi pada kenyataannya mungkin hati ku masih ragu padahal status sudah jelas mengatakan aku milik Yasha.
______________________________________
Kalau menurut kalian habis baca part ini. Nayla lebih cocok sama yasha atau Rio. Atau masih sama Farrel?
Hayoooo? Cie mikir ( tapi kalau nggak mikir nggak papa. I'm fine)
Cuz i'm just fine, just fine....
#nyanyiimfineBTS
Vote nya mana?
Revisi 19
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Love ✅
RomanceC O M P L E T E D untukmu sang pemikat hati..... sebuah perasaan memang harus diungkapkan... maaf aku hanyalah wanita yang ditakdirkan untuk menunggu..... menunggu sebuah kepastian dirimu.... menyatakan bukan hakku.... hingga sebuah perasaan it...
