24.Curhat

115 5 0
                                    


Rintik hujan terus membasahi bumi, Tetesan hujan itu terus mengalir membawa sejuta rahmat dari sang Maha pencipta.

Aku mengadahkan tangan mencoba merasakan tetesan air hujan itu dari balkon kamarku.

Hening.

Tetesan itu membawa rasa aman, nyaman dan tenang, Membawaku ke alam yang sunyi dimana tak ada masalah yang terus membelenggu.

"Kamu kalau ada masalah bilang ke Bunda," Ucap Bunda yang berada disampingku.

"Enggak kok Bunda," Elakku

"Bunda faham kalau kamu butuh privasi," Ucap Bunda mencoba membujuk agar aku mulai bercerita.

Aku berhamburan ke pelukan bunda, Memeluknya erat menyalurkan segala kegelisahan dan semua yang telah terjadi dengan tangisan dipelukan bunda,Sebuah tangan mengusap lembut punggungku memberiku rasa nyaman dan tenang.

"Ibunda?" Lontar ku yang masih setia di pelukan bunda.

"Apa tuan putri?" Tanya bunda melepaskan pelukan kami,Sambil menangkup kan kedua tangannya di pipiku.

"Tuan putri nggak salah kan punya temen cowok?" Tanyaku balik,Bunda tersenyum, senyum yang bisa membuatku tenang

"Yang penting tuan putri nggak ngelewatin batas," Jawab Ibu.

"Ibu,kalau tuan putri punya temen cowok terus dia pacaran sama sahabat aku," Aku menjeda ucapanku lalu mengambil nafas,

"Mereka putus dan salah satu dari mereka menyalahkan kamu?" Tanya Bunda, Aku hanya mengangguk lemah,Bunda mengelus rambutku lembut.

"Sekarang ibu tanya kamu ada perasaan sama Farrel?" Tanya ibu, Aku sedikit terkejut bagaimana ibunda bisa mengetahuinya?

"Tapi,Nayla udah nggak suka semenjak Farrel sama Shila jadian."

"Dengerin Ibu,Kebohongan itu nggak baik dan perbuatan tercela. Bunda cuma menghawatirkan akan berujung sesuatu yang nggak kamu harapkan," Ucap Bunda memberiku nasihat dan nyatanya itu telah terjadi.

"Ehmm, Nayla emang salah tapi-- Nayla cuma pengen mereka sama-sama apalagi mereka saling mencintai," Lontarku.

"Kamu harus bilang sejujurnya, Kasian fathir sayang. Dia juga harus terlibat," Ucap ibu menatap ku.

"Iya Bu, Nayla cuma nunggu waktu yang tepat," Jawabku menatap balik wajah Bunda. Bunda mengelus rambut panjangku sambil menghembuskan nafasnya berat.

"Ibu cuma mau berpesan buat tuan putri," Ucap ibu.

"Apa?"

"Tuan putri harus tegas,Jangan PHP sama temen tuan putri. Tuan putri harus bisa pilih salah satu dari mereka biar nggak ada orang yang sakit hati terlalu dalam," Jelas Ibu, Aku hanya menganggukan kepalaku.

"Tuan putri gimana kalau kita nonton drakor?" Tanya ibu.

"Nonton apa?" Tanyaku.

"Ngelanjutin 100 Day's My Prince kan tinggal beberapa episode tuh, Nah Bunda juga ada rekomendasi drakor dari temen bunda judulnya Sky Castle," Jawab ibunda.

Ya, ibunda adalah wanita karier. Ia sangat gaul,Bunda pencinta drakor. Walaupun Bunda wanita karier tapi ia tetap menjalankan tugasnya menjadi seorang ibu yang baik.

______________________________________

Vote nya mana readers??

Maksa banget ya tiap chapter ada jangan lupa vote nya?
Maklum kan ok

Revisi 24

Be My Love ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang