Enchantress Amongst Alchemists Ghost King's Wife Part 701 -800 by Xiao Qi Ye

Bab 789 - REGU SAMPAH Bagian 10

Hutan Malam Abadi selalu malam sepanjang tahun.

Kegelapan langit menutupi hutan pohon-pohon tinggi, membentuk lapisan bayangan di tanah.

Hutan saat ini tenang. Namun, sekelompok orang berhasil memecah ketenangannya...

Angin malam bertiup. Daun kering di tanah mengeluarkan suara gemerisik saat diinjak. Suara itu terdengar sangat menyeramkan di bawah langit malam...

"An Xi," An Lin mengangkat pandangannya di antara kerumunan untuk melihat gadis muda di sisi Mu Ru Yue. Dia mencibir, "Aku akan memberimu saran atas nama persaudaraan, karena kamu menjadi saudara tiriku yang memiliki darah yang sama dengan ayahku tetapi bukan ibuku. Yang terbaik adalah kamu segera meninggalkan orang-orang itu. Jika tidak, kamu tidak akan tahu bagaimana jika kamu bahkan mati! Tidak mungkin bagi mereka untuk bertahan di tempat ini. Tapi..."

Sebuah kilatan melintas melewati mata An Lin saat dia mencibir dan mencemooh, "Jika kamu berlutut dan memohon bantuanku, mungkin aku akan membantumu..."

"Berhentilah bermimpi!"

An Xi menatap tajam ke wajah An Lin. Wajahnya yang menggemaskan dan cantik memerah karena kemarahan di matanya.

"Aku bisa hidup dengan lebih baik tanpa dirimu!"

"Ha ha ha!"

An Lin tertawa terbahak-bahak dan berkata, "An Xi, apakah kamu pikir ketiga orang itu benar-benar dapat melindungimu? Kamu terlalu mudah tertipu. Orang-orang itu mungkin hanya mengamati kekuatan keluarga An, dengan sengaja membuat koneksi pada dirimu. Apakah kamu pikir mereka akan benar-benar memperlakukanmu sebagai teman? Biarkan aku menjawabnya untukmu. Tidak ada teman sejati di dunia ini. Semua orang hanya membuat keputusan untuk saling menguntungkan!"

Contoh terbaik untuk itu adalah insiden dimana An Lin terhubung dengan Liang Wen...

Liang Wen mendapatkannya dan sebagai gantinya, dia membantunya dalam kompetisi ini. Jika tidak, mengapa dia menawarkan tubuhnya kepada Liang Wen?

'Orang-orang ini pasti menginginkan sesuatu dari An Xi sehingga mereka berinteraksi dengannya. Kalau tidak, kualifikasi apa yang harus dimiliki oleh sampah seperti An Xi untuk memasuki pandangan mereka?'

Shu Ning mengerutkan alisnya dengan erat. Dia mengangkat tangannya untuk menarik An Xi kebelakangnya ketika dia menatap An Lin dengan acuh tak acuh.

Dia menyuarakan dengan nada tenang dan elegan, "Kamu terlalu banyak berpikir. Aku secara alami akan melindungi An Xi karena kami berada dalam satu grup. Adapun apa yang kamu katakan tentang memanfaatkan...tampaknya hanya orang seperti dirimu yang akan memanfaatkan teman."

'Teman...'

An Xi terkejut sesaat ketika dia menoleh untuk melihat wajah cantik Shu Ning.

'Tidak ada yang mau menjadi temanku karena aku menjadi sampah sejak muda. Aku hanya ingin membuktikan diriku dalam kompetisi ini ...'

'Tapi Shu Ning berkata bahwa aku adalah temannya...' 

Jejak kehangatan melonjak dalam hati An Xi, membuat hatinya sedikit bergetar. Senyum mempesona menghiasi wajahnya yang imut dan lembut.

"Teman?" An Lin terkikik dengan pandangan merendahkan sebelum ia melanjutkan, "Kata itu terlalu menggelikan. Aku tidak percaya bahwa kamu benar-benar akan memperlakukan An Xi sebagai temanmu. Selain itu, kamu bahkan tidak dapat melindungi diri sendiri saat ini. Namun, kamu masih ingin melindunginya?"

Sebuah penghinaan sedikit diekspresikan di mata An Lin ketika dia mengatakan itu.

Dalam pandangannya, kata-kata gadis di depannya itu terlalu lucu ... "Lin-Er, berhentilah untuk terus menghiraukan mereka." Liang Wen mengerutkan kening sambil menatap dingin pada wajah-wajah yang membuatnya marah. Tapi dia masih berhasil menekan amarahnya. Dia tersenyum sinis ketika dia berkata, "Mereka akan membayar harganya karena terlalu egois hari ini! Hutan Malam Abadi tidak seperti tempat lain. Mereka akan segera memahami bahwa itu adalah kesalahan mereka karena tidak mau menurunkan kepala mereka kepada kita!"

Terutama ketika ada terlalu banyak binatang iblis di Hutan Malam Abadi. Orang lain bisa menggunakan Jimat Teleportasi untuk meninggalkan hutan, tetapi bagi mereka ...

Liang Wen tersenyum dengan sinar cahaya menyeramkan yang melintas melewati matanya.