Enchantress Amongst Alchemists Ghost King's Wife Part 701 -800 by Xiao Qi Ye

Bab 781 - REGU SAMPAH Bagian 2

Kerumunan itu berdiskusi di antara mereka sendiri. Mereka memandang Mu Ru Yue seolah-olah mereka sedang menonton pertunjukan. Tapi sebelum Mu Ru Yue bisa mengatakan sesuatu, Liang Wen tidak bisa menahan diri untuk mengejeknya, "Bagaimana dia bisa memiliki kekuatan luar biasa ketika dia memilih untuk bersama 'sampah' Qiancheng Yan?"

Sebelumnya, Ling Wen berpikir bahwa ia hanya tak siap oleh serangan gadis itu. Kalau tidak, 'sampah' seperti gadis itu tidak akan pernah bisa menyakitinya!

Mu Ru Yue melirik Liang Wen sebelum mengalihkan pandangannya ke penatua yang duduk dibelakang meja. Dia kemudian berkata dengan suara dingin, "Saya dua alam di atas Qiancheng Yan."

Saat ini, Qiancheng Yan berada di Alam Mistik, jadi Mu Ru Yue tentunya berada di Peringkat Alam Surga jika dia mengatakan dua alam yang lebih tinggi dari Qiancheng Yan...

Penatua tidak bertanya lebih lanjut. Dia hanya dengan cepat menuliskan kedua kultivasi mereka. Setelah itu, dia menempatkan lambang di depan masing-masing.

"Ambil!"

Mu Ru Yue tertegun. Dia melirik notebook di depan penatua dan melihat apa yang telah ditulisnya ...

"Xiantian Tahap Menengah? Ha ha ha! Bakat bawaannya sangat mengerikan! "Liang Wen tertawa mengejek, penghinaan terlihat di matanya.

'Xiantian Tahap Menengah?'

Mu Ru Yue tertegun, matanya bersinar karena kaget.

Mu Ru Yue sebelumnya berpikir bahwa penatua itu telah memeriksa kekuatan Qiancheng Yan ketika penatua itu menatap Qiancheng Yan dan menyimpulkan kultivasinya.

Namun dia hanya menulis kultivasi Qiancheng Yan sebagai Xiantian Palsu. Sehingga kultivasi Mu Ru Yue secara alami ditulis sebagai Xiantian Tahap Menengah.

"Guru, lupakan saja."

Qiancheng Yan menarik lengan Mu Ru Yue dan menggelengkan kepalanya. "Saya sudah terbiasa dengan itu. Itu sudah tidak berarti banyak dalam membuktikan kemampuan saya sendiri."

"Lagipula, saya akan memiliki banyak kesempatan untuk membuat semua orang tahu seberapa kuat saya sebenarnya ..."

"Guru?" Liang Wen, yang memiliki pendengaran yang tajam, mendengar Qiancheng Yan memanggil Mu Ru Yue sebagai gurunya. "Qiancheng Yan, gadis ini adalah Gurumu?! Ckckck! 'Sampah' benar-benar cocok satu sama lain. Anda layak menjadi Guru dan murid. Ha ha ha! Aku kira hanya 'sampah' yang dapat mengajarimu sehingga menjadi murid sampah seperti itu!"

Dia menyapu tatapan seram ke arah Mu Ru Yue.

Jika itu bukan karena gadis itu, bagaimana mungkin dia bisa dipermalukan di depan umum? Dia harus melunasi hutang ini dengan gadis itu bagaimanapun caranya.

"Cukup!"

Tatapan Penatua itu berubah suram saat dia melirik kerumunan yang bertengkar. Dia kemudian berkata, "Jika Anda ingin bertengkar, lakukanlah di tempat lain!"

Liang Wen berhenti mengatakan apa-apa lagi meskipun api amarah terus menyala di dalam hatinya. Dia menatap keduanya dengan muram, senyum dingin terlihat di wajahnya.

'Aku akan memiliki kesempatan untuk mengajari mereka pelajaran kapan saja di dalam Kota Chaos ini ...'

"Kalian bisa menuju ke tempat peristirahatan yang telah ditunjuk oleh Kota Chaos kami setelah mengambil lambang ini. Kalian akan diberitahu tentang waktu kompetisi segera. Jika Kalian terlambat, Kalian akan didiskualifikasi!"

Penatua memegang pulpennya setelah mengatakan itu. Dia kemudian dengan dingin memerintahkan, "Selanjutnya!"

Sekelompok orang dengan cepat menenggelamkan suara pertengkaran mereka...

Ada banyak orang yang datang untuk berpartisipasi dalam acara besar pertama ini. Dengan demikian, mereka ditentukan oleh Kota Chaos untuk tinggal di stasiun relay yang biasanya digunakan oleh tentara berkuda.

Ketika Mu Ru Yue dan Qiancheng Yan pertama kali memasuki stasiun relay, obrolan mereka terganggu oleh seseorang yang sedang mengumpat marah ...

"An Xi (tenang)! Aku jelas memberitahumu bahwa kamu tidak diizinkan untuk mengikutiku dan berpartisipasi dalam kompetisi ini. Kenapa kamu tidak mendengarkan? Kualifikasi apa yang yang kamu miliki sehingga bisa datang ke tempat ini? Berhentilah mempermalukan keluarga kita!" Suara itu dipenuhi amarah dan cemoohan.

Mu Ru Yue mengerutkan kening. Dia tidak bisa membantu tetapi mengalihkan pandangannya ke arah suara itu. Dua gadis muda berdiri di pintu masuk stasiun relay.

Salah satu dari mereka terlihat sama angkuhnya dengan burung merak dengan ekspresi sombong. Pakaiannya yang cantik membuatnya terlihat memikat.