RIZKY
"Sebenarnya kamu nggak perlu ikut repot Fer," kataku entah untuk keberapa kali. Ferdy kembali tertawa kecil mendengarku.
"Sudah beberapa bulan ini kubiarkan kau menghindariku Ky! Hari ini mungkin terakhir kalinya aku melihatmu di Yogyakarta. Bagaimana aku bisa melewatkannya?" tanyanya, terdengar santai.
Aku menghela nafas dan menutup kardus yg berisi buku-bukuku. "Sudah kubilang, kalau sebaiknya kau menjauh dariku," gerutuku pelan sembari menyegel kardus tadi dengan selotip besar. Sebuah truk jasa pengangkutan nanti akan datang untuk membawa barang-barangku kembali ke Bandung.
"Ini ditaruh dimana?" tanya Ferdy, seolah-olah tak mendengar kalimatku tadi. Dia mengangkat sebuah kardus lain yg bertuliskan alat-alat dapur.
"Taruh saja diteras. Sebentar lagi truk pengangkut juga datang," sahutku. Ferdy segera keluar untuk meletakkan kardus tadi.
Sebenarnya aku juga sedikit terusik dengan argumennya tadi. Ini adalah saat terakhirku disini. Aku mungkin tidak akan kembali kesini. Well, setidaknya untuk satu tahun lebih. Aku harus menyelesaikan koasku dulu. Argumen Ferdy itu yg akhirnya membuatku akhirnya mengalah, membiarkannya membantuku packing. Sedikit hal yg setidaknya mungkin akan meninggalkan kesan baik padanya tentangku.
Setelah apa yg pernah kami miliki, rasanya tidak nyaman kalau aku pergi dengan diam. Apalagi dia yg berinisiatif untuk membantu. Menolaknya mungkin akan membuat imejku makin buruk dalam kenangannya.Setidaknya hal ini toh tidak merugikanku, pikirku.
"Dan sudah kubilang kalau aku akan membuatmu mencintaiku kan?" kata Ferdy pelan yg tahu-tahu berdiri didepan pintu kamarku.Sejenak aku hanya menarik nafas panjang dan menyibukkan diri lagi dg packing. "Aku kira kita sudah selesai membahas hal itu," kataku tanpa menatapnya.
"Ky. . . ," desah Ferdy dan mendekat.
"Aku memutuskan untuk mencoba mendapatkan Regha!" kataku cepat. Kalimatku itu membuat Ferdy berhenti melangkah. Dia diam menatapku, dan kembali coba kuacuhkan. Aku memilih untuk menghindar, tak ingin melihat sorot terluka itu lagi. "Selama ini aku menghindar bukan hanya karena takut orang tuaku tahu. Tapi jg karena dia straight, dan dia adalah salah satu pegawai Ibu. Beberapa hari kemarin, saat aku memeluknya, menyentuhnya untuk pertama kali, aku tahu. Aku tahu kalau aku tak ingin lagi menghindar. Aku ingin mendapatkan Regha. Hatinya!" kataku.
"Kamu pasti bisa kok!" ujar Ferdy ringan.
Aku terdongak, menatapnya kaget. Sorot terluka yg kukira akan kembali terlihat dimatanya ternyata tak ada. Dia bahkan tersenyum, seolah-olah memberikan suntikan semangat padaku. "Manurutmu. . . , begitu?" tanyaku ragu.
Ferdy mengangguk pasti dengan senyum yg masih terkembang dibibirnya. "Siapa sih yg bisa menolakmu? Cakep, pinter, seksi dan. . . . , partner bercinta yg hebat," kata Ferdy dan mengedipkan sebelah mata.
Lagi-lagi reaksinya membuatku heran. Dia justru menyemangatiku untuk mengejar Regha, padahal baru beberapa menit tadi dia bilang kalau dia masih aka berusaha membuatku mencintainya. Dan dia terlihat waras. Jadi apa sebenarnya yg salah?
"Terus saja berusaha. Dan biarkan waktu yg mengungkap hasilnya. Aku juga akan terus berusaha mendapatkanmu," katanya enteng.
"SEMANGAT!!!"
Aku bengong hebat!! "Kau baik-baik saja?" tanyaku sedikit khawatir.Ferdy tertawa ringan. "Aku nggak gila kaleee!! Hanya menegaskan keinginanku. Kita berdua berusaha sebaik mungkin ya?" kata Ferdy lalu meraih kardus yg berisi bukuku tadi, dan mengangkatnya keluar.Untuk beberapa saat lamanya, aku hanya terpaku ditempatku berdiri.
ZAKI
Aku diam memperhatikan Regha yg mengerjakan tugasnya ditaman. Kantor pengurus panti dibangun tepat ditengah area kompleks. Jadi aku bisa melihat sekeliling kompleks. Kantorku yg berada dilantai dua juga memudahkanku untuk memperhatikan sekeliling tanpa diketahui. Beberapa kali aku menemukan pegawai yang 'nakal' dan perlu ditegur dari tempatku berdiri sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memoirs : The Triangle [ BoyXBoy] [Completed]
Teen FictionRegha, seorang anak kuliahan dari Majalengka terjebak dikisah dilema dimana perang batin dan akal menyelimutinya. Zaki, Seorang Konglomerat yang begitu membenci Regha karena kecerobohannya menyebabkan mobilnya ringsek Rizky, Seorang Dokter yang meng...