18. PAK BAGAS ATAU PAK DINO?

15.2K 800 216
                                    

Alohaaaaa ii balik lagi. Kangen gak nih? Ya ampun minggu-minggu ini tuh cobaan dan sesuatu banget buat ii huhuuuu. ii titip pesan ya sama teman-teman apapun masalah yang teman-teman hadapi teman-teman harus tetap semangat.

Nah sesuai janji ii bakalan update minggu ini dan sekarang baru sempet soalnya ii baru aja semprop dan alhamdulillah lancar dan diacc hehe... tinggal berpusing-pusing ria nanti nih.

Jangan lupa vote dan komennya. Yaaaa ramein notif ii hehe...

Kalau berkenenan follow juga :

Wattpad : Guppr_Rh

Sweek : Hanarisa

IG : hanarisa123, galeriguppy_rh (yang ini baru)

Makasih sebelumnya.

***HappyReadingGengs***

Salah satu hal yang sekalipun tidak terpikirkan bahkan terbersit di benak gue adalah Pak Bagas yang tengah duduk bersebelahan dengan Pak Dino membicarakan sesuatu yang sepertinya menarik hati keduanya. Ya, para dosen muda itu kini tengah mengobrol di ruang tamu rumah gue. Saling bercerita dan tertawa bersama-sama. Aneh, menurut gue sih.

Gue merutuki diri gue sendiri yang sempat berfikir bahwa Pak Bagas dan Pak Dino tiba-tiba akan saling melemparkan tinjuan satu sama lain saat di halaman depan tadi. Gue pun meringis malu karena tadi sempat tegang sendiri memikirkan hal yang tidak-tidak akan terjadi di depan mata gue sendiri.

Bodoh!

Mana mungkin mereka bertengkar merebutkan gue, lalu gue panik memisahkan keduanya dan akhirnya gue sendiri yang kena apesnya. Dikira gue tokoh-tokoh cerita yang disukai banyak laki-laki sampai harus baku hantam demi mendapatkan gue apa? Gue tidak seistimewa itu untuk jadi tokoh cewek yang penurut dan mudah diintimidasi. Elaaah... dibilang kisah gue ini diracik dengan adegan-adegan konyol dan memalukan oleh seseorang yang tidak tahu wujudannya seperti apa. Yang jelas pastinya gue lebih oke daripada dia.

Oke, lupakan seseorang itu. Dengar-dengar sih dia lagi sibuk. Dari pada pusing memikirkan seseorang yang keberadaannya di antah-berantah itu lebih baik kita kembali fokus pada Pak Bagas dan Pak Dino yang kini tengah kembali tertawa bersama-sama itu.

Melihat keduanya yang tengah tertawa seperti itu, semakin membuat gue yakin jika tadi gue begitu kepedean berfikir mereka akan bertengkar merebutkan gue. Tapi bagaimana gue tidak berfikir yang macam-macam melihat keduanya tadi hanya saling tatap dalam diam seperti siap menghajar satu sama lain jika tidak ada sesuatu yang mengintrupsi.

Gue kira mereka itu musuh bebuyutan atau apa. Apalagi Pak Dino tahu kalau Pak Bagas ini adalah tersangka yang membuat gue punya alasan kuat untuk membatalkan perjodohan gue dengan dia. Siapa tahu Pak Dino tiba-tiba jadi dendam atau apa. Eh tahunya setelah tatap-tatapan dengan aura yang membuat gue berasumsi macam-macam itu baik Pak Bagas maupun Pak Dino langsung melepar senyum dan bertos ria sebelum akhirnya salaman. Yaaa memang sepertinya tidak mungkin sih Pak Dino sampai menghajar Pak Bagas, memangnya siapa gue untuk Pak Dino?

Saat itu gue cuma bisa cengo dan menyimpulkan bahwa memiliki hubungan yang baik. Malah mungkin sebenarnya mereka itu adalah sahabat dekat? Bisa aja kan.

Melihat interaksi mereka yang natural dan tidak canggung membuat gue semakin berpikir jika Pak Bagas dan Pak Dino ini bukan sekedar rekan kerja semata. Lagipula memangnya ada rekan kerja yang sampai membahas shampo yang cocok dan mantul untuk mengusir ketombe serta deodoran yang tidak membuat noda di baju? Terus gaya bicaranya lo gue gitu lagidan Pak Dino manggil ke Pak Bagas 'Bang' lagi, gak mungkin kalau cuma rekan kerja doang.

Dari bincang-bincang yang bisa gue dengar, mereka membicarakan banyak hal dari mulai kurikulum sampai tes PNS yang sekarang sedang hangat-hangatnya, eeer... termasuk shampo pengusir ketombe dan deodoran anti noda. Tidak ada sedikitpun berbincangan yang menyangkut-nyangkut gue dan itu membuat gue sedikit lega. Tapi bagaimana jika mereka membicarakan gue ketika gue sedang mandi?

Pak Doktor, ACC Dong! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang