BC(S): Good Night

8.7K 397 97
                                    

Alohaloooo... ii kambek lagi. Jadi di karenakan di sini teh ujan tiba-tiba terlintas ide, dan karena idenya dari Pak Bagas Pov jadi deh lanjutinnya yang di sini bukan dilapak sebelahnya. Yang di sana udah dikonsep jalan ceritanya, kalau yang ini kan sekarang (pas udah selesai) suka-suka 😅😅😅.

V O T E
A N D
C O M M E N T

😆HappyReadingGengs😆

Satu kata untuk kamu malam ini. Cantik. Ah... enggak... maksud saya dua kata untuk kamu, sangat cantik. Dan... poin tambahannya sangat menggemaskan. Saya jadi ingin mencium kamu. Di kening lebar kamu, lalu di hidung mancung kamu, setelah itu di pipi kamu yang chubby, aah... di dagu kamu juga, dan terakhir di bibir manis kamu. Hahaaa...

Senyum saya seketika melebar saat memandangi wajah tidur kamu yang begitu pulas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyum saya seketika melebar saat memandangi wajah tidur kamu yang begitu pulas. Entah ini sudah senyum yang keberapa. Saya tidak mau repot-repot menghitungnya. Toh tidak membuat perut kenyang. Yang jelas selelah apapun saya, rasanya semua itu akan berkurang saat bersama kamu atau hanya sekedar memandangi wajah kamu seperti ini.

Senyum saya semakin lebar saat teringat kejadian di dapur tadi, kejutan saya berhasil. Untung saya bisa lolos dari rengekan manja kamu yang minta video call, kalau tidak saya harus menggunakan rencana B. Hmmm rencana B ya😊? Astaga otak saya mulai gila lagi. Haha... untung tidak jadi. Kalau jadi saya jamin kamu tidak akan bisa lolos dari dekapan saya.

Tapi apapun yang terjadi rencana saya harus tetap berhasil. Entah itu rencana A yang tadi ternyata berhasil saya praktekkan atau rencana B yang sebenarnya membuat saya berfikir 'licik sekali saya ini'. Kalau sampai rencana itu tidak berhasil, sia-sia dong saya menitipkan mobil di rumah Pak Tatang sampai saya dikejar-kejar anjing peliharaannya segala.

"Uugh..."

Menggeliat kecil, anak rambut kamu yang semua anteng mulai merosot turun menghalangi pemandangan wajah kamu yang sangat indah. Gatal, tangan saya pun terulur untuk menyingkirkan helaian lembut berwarna cokelat milik kamu yang wanginya sangat harum saat saya hirup itu. Sekali lagi senyum saya mengembang.

Meski tadi terlihat sebal, tapi saya yakin kamu menyukai kejutan yang saya buat. Dan ternyata rindu saya tidak bertepuk sebelah tangan, kamu juga merasakan hal yang sama. Hahaa... bahkan saat saya menawarkan tiga pilihan, tanpa ragu kamu memilih nomor tiga, memeluk saya. Ckckckk... kamu pasti rindu banget sama saya ya? Hahaaa... saya emang ngangenin.

Tapi... kamu jauh lebih ngangenin, Anna. Kamu tahu, kadang saya kurang fokus pada kerjaan saya di kampus karena keingetan kamu terus. Ini memang pertama kalinya saya kerja sampai tidak pulang ke rumah. Padahal hanya semalam, tapi rasanya bagai seribu satu malam.

Suara hujan mulai terdengar saat tangan saya kembali menyingkirkan helaian rambut kamu yang nakal ingin menutupi wajah cantik kamu yang tidak pernah bosan saya pandangi. Bersamaan dengan itu, mulut kamu yang memang tidak terkatup rapat semakik melebar, sepertinya ikan paus juga bisa masuk ke sana. Lalu luapan bening juga mulai mengalir dari sudut bibir kamu. Hahaaa...

Pak Doktor, ACC Dong! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang