BC : 1

17.5K 671 164
                                    

Halohalaohaloo... sahur...
Sahuuuuur...
Asaalamualaikum, ii kambek lagi gengs. Mangga dibaca tapi punten tong hilap vote sareng komenna nya. Ramekeun notif ii, haturnuhun sadayana.
😊😊😊🍎🍎🍎

OST BONUS CHAPTER 1
BEAUTIFUL IN WHITE ~ SHANE FILAN [WESTLIFE]

¤♡¤Happy Reading Gengs¤♡¤

Dicintai oleh kamu adalah salah satu hal paling luar biasa dalam hidupku.

Hari ini gue sedang fitting baju pengantin bersama Pak Bagas di salah satu butik yang cukup ternama di wilayah tempat gue tinggal untuk acara pernikahan kami minggu depan. Tidak terasa dua bulan sudah gue lalui sejak kejadian Pak Bagas melamar gue usai gue sidang waktu itu. Banyak sekali kejadian-kejadian yang gue alami sejak lamaran nekat itu. Iya nekat, Pak Bagas emang nekat. Bagaimana kalau lamaran itu jadi skandal coba? Semisal membatalkan gelar gue karena Pak Bagas dianggap tidak profesional. Atau yang lebih parahnya lagi Pak Bagas ditendang di kampus? Iiih amit-amit.

Kejadian yang paling tidak bisa gue lupakan adalah viralnya video Pak Bagas yang tengah melamar gue di berbagai media sosial.
Respon orang-orang bermacam-macam mulai dari yang positif sampai negatif. Untungnya komentar positif lebih banyak dari yang negatif. Kebanyakan dari mereka yang mendukung gue dan menganggap kami serasi, ada juga yang iri namun tetap merasa senang, ada yang iri yang sampai ngatain segala, ada yang bilang bahwa gue cewek paling beruntung di dunia, ada yang bilang Pak Bagas romantis banget, ada yang bilang gue lulus hasil nepotisme, dan lain sebagainya yang membuat gue menonaktifkan hp selama dua hari karena banyak yang mengechat pada gue terutama teman-teman kuliah gue. Hampir seminggu gue stress.

Omong-omong soal teman kuliah, mereka yang menjadi saksi mata Pak Bagas melamar gue langsung melingkar memeluk gue dan mengucapkan selamat saat itu. Mereka tidak menyangka Pak Bagas akan melamar gue. Tidak menyangka juga selama ini gue dan Pak Bagas ada hubungan karena kedekatan kami memang nyaris tidak terdeteksi. Masalahnya gue dan Pak Bagas memang dekat saat bimbingan, di saat temen-temen gue yang lain pun pusing dengan skripsi mereka. Ada sih sebagain yang sudah menyangka gue ada sesuatu gara-gara kejadian di Kafe Ce waktu itu, tapi tetap saja lebih banyak yang tidak tahu.

Kehebohan tentu bukan hanya terjadi di ruang sidang waktu itu. Grup kelas mendadak rame pake banget begitu ada yang mengirim video lamaran Pak Bagas. Respon mereka pun beragam, ada yang merasa ini mimpi, ikut berbahagia, tidak menyangka, sampai nangis-nangis. Mereka langsung mengechat dan menelpon gue untuk mengonfirmasi. Gue sampai pusing sendiri gara-gara itu, Pak Bagas sih enak gak ada yang gangguin. Tapi untungnya pada akhirnya mereka bisa menerima hubungan gue dan Pak Bagas, tapi entahlah dengan mahasiswa lainnya di luar sana.

Kata Aas dan Asa bukan hanya satu kelas yang heboh melainkan satu fakultas bahkan satu kampus heboh saat mengetahui kabar Pak Bagas melamar gue. Untungnya kejadian itu tidak dianggap skandal atau apa.

Selain itu keluarga gue juga kena ibasnya. Gara-gara video lamaran itu mama bilang banyak tetangga yang menanyakan perihal kebenaran video itu pada mama saat mama membeli sayur. Fian dan Ameli pun tahu video itu saat di sekolah. Kata Fian Vania menjeri-jerit histeris di kelas saat menonton video itu dan memperlihatkannya pada Fian. Amelia sendiri tahu video itu dari temannya. Sedangkan nenek gue yang tidak tahu apa-apa mendapat kabar itu dari mama. Seluruh keluarga gue tentu juga heboh dan tidak menyangka Pak Bagas akan melakukan hal itu. Untungnya respon mereka tetap baik. Sebenarnya mama gue memang sudah tahu kalau Pak Bagas melamar gue karena malamnya gue cerita. Tapi soal video itu mama pun baru tahu.

Dua hari kemudian, keluarga Pak Bagas datang ke rumah gue untuk melamar gue secara resmi. Meski lamaran ini begitu mendadak karena tadinya hampir tidak jadi, tapi gue berayukur karena lamaran ini berjalan dengan khidmat.

Pak Doktor, ACC Dong! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang