BC (S): Pulangnya... Part 2

7.2K 285 46
                                    

Alohaloooo ii kambek lagi di cerita ini. Ide lagi ngakir di sini nih wkwkwkk

Vommentnya jangan lupa yaaa... makasih 😘😘😘

🐮HappyReadingGengs🐮
_|Aas dan Chandra|_

😉_________________________________
    Baru Saja

Oke jadi sekarang gue       pulangnya gimana nih? Mana udah mau ujan lagi 😌

"Yup!"

Aas memekik girang saat status yang sudah dia khususnya hanya pada kontak Chandra berhasil diupdatenya. Dengan begini Aas tinggal nunggu umpannya dilahap Chandra.

Gadis itu mengibaskan rambutnya, lalu duduk di pot besar yang berada di sekitar pintu gerbang kampus bagin barat. Tepatnya di trotoar jalan yang bersebrangan tak jauh dengan kafe Ce.

Asa memang belum pulang dari kampus karena ingin pulang diantar Chandra. Sejak sore dia memang sudah merencanakan semuanya dengan matang. Chandra itu dari yang dia tahu selama kerja part time di kafe Ce, orangnya gak tegaan apalagi sama perempuan. Makanya kenapa Aas berani nunggu sendirian di sisi trotoar jalan dan berani menolak juga tawaran tumpangan dari teman-temannya. Aas yakin Chandra akan mengantarnya pulang.

Aas memanjangkan lehernya, mengamati kafe Ce untuk mencari Chandra. Tapi ternyata gadis itu tidak melihat sosok yang dipuja-pujanya padahal ini sudah dua puluh menit berlalu dari pembaruan statusnya itu.

Kayanya sibuk, Aas mencoba berfikir positif. Ya dilihat dari banyaknya motor dan mobil yang terparkir juga orang-orang di dekat jendela, sudah sangat jelas jika Kafe Ce sedang rame-ramenya. Jadi pasti Chandra juga belum sempat pegang hp.

Oke... oke... nunggu lebih lama lagi juga gak masalah. Semangat!

Aas pun memutuskan untuk membuka aplikasi-aplikasi di hpnya mulai dari Ig, facebook, tik-tok, sampe wattpad. Sambil menjelajah jejaring sosial, sesekali Aas pun menengok ke arah Kafe Ce.

Hari ini dia memang masuk pagi sampai siang di Kafe Ce karena jam duanya ada urusan di kampus. Iya ngurusin ijazah. Dan dia tidak tahu malam ini bakalan rame banget. Apa sebaiknya Aas datang aja ya ke sana? Bantu-bantu sekalian modus? Nah ide bagus itu. Begonya Aas baru nyadar.

Aas pun buru-buru memasukkan hpnya ke tas dan langsung berjalan kecil ke Kafe Ce. Tapi langkahnya tiba-tiba dipercepat saat gerimis mulai jatuh ke bumi.

"Duh... duh... gerimis lagi." ucap Aas seraya melindungi kepalanya dengan tasnya karena gerimisnya semakin besar.

Begitu sampai di Kafe Ce, Aas langsung membersihkan sisa-sisa air yang membasahi dia. Eah memambasahi hahaha. Sementara itu kini hujan sudah mulai mengguyur.

Aas buru-buru masuk ke dalam Kafe Ce. Ternyata pengunjung yang datang jauh lebih banyak dari perkiraannya.  Pegawai di Kafe Ce semuanya sedang sibuk sampai tidak ada yang menyadari kehadiran Aas.

Aas pun terus berjalan ke arah dapur sampai ia bertemu dengan Indra, amang parkir hitam manis yang sebenarnya berprofesi sebagai chef juga seperti Chandra. Dia adalah salah satu anak buah Chandra yang bisa dibilang orang kepercayaan pujaan hati Aas itu. Manusia ini amat sangat perhitungan dengan uang dan termasuk jajaran manusia hemat sehemat-hematnya -baca pelit-. Dan juga dia suka sekali dengan uang. Itu makanya selain jadi chef dia juga rela mejadi tukang parkir dadakan jika dibutuhkan demi untuk menambah pundi-pundi kantongnya.

"Loh As, ngapin lo di sini? Bukannya jam kerja lo diganti jadi pagi?" tanyanya seraya menggulung lengan seragam khusus chef, memperlihatkan otot-otot tangannya yang kekar.

Pak Doktor, ACC Dong! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang