BAB 75

44 3 4
                                    

     Aku membuka mata, ku lihat jam menunjukkan jam sepuluh pagi, ku lihat Fikar masih tertidur pulas. Aku bangun dan membuat sarapan sambil menyapu lantai. Tak berapa lama Fikar bangun mrnghampiriku di dapur.

     "Bikin apa ka?" tanya Fikar.

     "Biasa, roti bakar sama omellete, sosis, kamu sarapan juga ya." kataku.

     "Iy ka, makasih." kata Fikar.

     "Kamu mau kopi apa teh? tanyaku.

     "Kopi susu ada ka?"

*Hanya sebuah ilustrasi gambar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Hanya sebuah ilustrasi gambar.

     "Ada, tuh yang sachet tinggal diseduh pake air hangat." kataku.

     "Ya udah, ka Calvin mau sekalian aku buatin?" kata Fikar.

     "Boleh, makasih ya. Kayanya nanti aku harus ke supermarket deh, soalnya udah pada mau habis menu dapur." kataku.

     "Hmm, gini ka, apa aku aja yang pergi ke supermarketnya, ka Calvin catet aja daftar belanjaanya. Soalnya ka Calvin kan masuk sore, nanti malem pas pulang, aku kesini." kata Fikar.

     "Oh boleh juga tuh tapi gak ngerpotin kamu?" kataku.

     "Ya nggak lah kak, udah kasih daftar belanjaanya sama aku, nanti aku yang belanja kebutuhannya." kata Fikar.

     "Iya deh, nanti aku kasih uangnya sama daftar belanjaan, oh ya kamu bawa kunci duplikat aja satu yang biasa ka Robin bawa." kataku.

     "Oh jadi aku nanti abis belanja langsung kesini gak apa-apa?" kata Fikar.

     "Ya gak apa-apa, kamu abis belanja mau istirahat dikamar juga gak apa-apa." kataku.

     "Ya udah ka boleh, nanti kuncinya aku kasih ka Calvin lagi." kata Fikar. Aku mengangguk, dan segera mencatat kebutuhan belanja, setelah itu kita sarapan di ruang depan. Aku menyerahkan daftar belanjaan, kunci dan uang kepada Fikar.

     "Maaf ya Fik sebelumnya jadi ngerpotin kamu." kataku sambil menyantap sarapan.

     "Yee gak apa-apa ka, aku seneng ko bantuin ka Calvin." katanya

     "Kamu kalo mau jajan cemilan apa, beli aja." kataku.

     "sik, aku mau beli ice cream ah." kata Fikar.

     "Ya udah kalo gitu beli aja sekalian yang ukuran sedang, jadi kan kita bisa makan kapanpun." kataku. Fikar mengangguk tersenyum. Setelah sarapan aku mengepel lantai, ku dengar Fikar mencuci piring.

     "Eh Fik, gak usah cuci piring, biar aku aja." kataku.

     "Ga apa-apa ka, belajar mandiri kaya ka Calvin sama ka Robin hehehe." katanya.

RESEP CINTA UNTUK TIRAMISU -TAMAT- (BAB 1 s/d 100) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang