BAB 81

35 2 10
                                    

     Setelah itu kami bersiap-siap, Rania dan Fikar pergi untuk menjemput Mitha dan Jihan, sementara aku dan Robin pergi ke apartemen Safira. Setelah bertemu, aku membawa mobil Safira, Robin duduk dibelakang, kami pergi ke pantai.  Setelah sampai kami duduk di dekat warung penjual makanan, tak lama Fikar dan rombongan datang. Aku memperkenalkan pada Rania, Fikar, Jihan dan Mitha. Kami segera menuju ke dekat pantai, dan membawa tikar untuk duduk di tepi pantai sambil mengobrol.

      Siang itu cuaca sangat bersahabat, tidak terlalu panas banyak para pengunjung yang membawa anak-anak untuk berlibur dan bermain di pantai. Suasana hari itu sungguh memanjakan mata dengan suara ombak yang menenangkan dan hembusan angin yang menyejukkan.
Aku melihat Fikar, Jihan, Robin, Rania bermain pasir dan berlarian, aku bersama Safira dan Mitha tetap duduk di tikar.

     "Oh kamu temen kuliahnya si Fikar ya?" tanya Safira.

     "Iya ka, temen satu kelas juga sama Jihan." jawab Mitha.

     "Aku mau gabung sama mereka, kalian mau ikut gak?" tanyaku sambil membawa kamera.

     "Nanti dulu deh, masih nikmati hawanya yang sejuk." kata Safira.

     "Iya ka nanti aja." jawab Mitha.

Aku mengangguk, dan aku pergi menghampiri Robin dan yang lainnya.

     "Kamu udah lama kenal sama ka Calvin?" tanya Safira.

     "Hmm, belum sampe tahunan sih ka, baru berapa bulan pas ka Calvin bantuin kerjaan buat acara di kampus aku, kebetulan aku jadi reporternya." kata Mitha.

     "Owh kamu bisa jadi reporter juga, hebat ya kamu. Berarti bisa jadi pembawa acara juga?"

     "Makasih ka, aku masih belajar kok, aku juga suka foto sama kaya ka Calvin." kata Mitha.

     "Oh ya? Wah kamu kreatif banget! salut deh sama kamu." kata Safira.

     "Ah kaka berlebihan, semua kita pelajari selagi ada kemauan, sama seperti kaka bisa dudukin jabatan yang bagus di tempat kerja, aku kagum juga loh. Oh iya ka Safira temen kuliah ka Calvin?"

     "Makasih, kamu dewasa banget pemikiriannya, ia aku temen kuliah ka Calvin waktu di perhotelan." kata Safira dengan tersenyum.

     "Sama-sama ka, kita sebagai wanita juga harus belajar mandiri dan berkarya." kata Mitha.

     "Bener, tapi jangan melupakan kodrat kita sebagai wanita apabila kita sudah berkeluarga, tetap menjadi Ibu bagi anak kita nantinya. Oh ya kamu tau siapa pacar ka Calvin saat ini?" tanya Safira.

     "Ia ka, bener kata ka Safira. Hmm aku ga tau ka, emang ada apa ka?" tanya Mitha.

     "Hmm nggak sih, cuma aku kagum aja sama Calvin." kata Safira. Mitha memandang Safira dan tersenyum.

     "Kagumnya kenapa ka?" tanya Mitha.

     "Calvin dewasa banget, baik, perhatian, jujur dan selalu memperlakukan teman-temannya penuh perhatian." kata Safira tersenyum sambil memandang Calvin yang sedang bermain air bersama yang lainnya.

     "Ka Safira suka ya sama ka Calvin?" tanya Mitha.

     "Hmmm…, kagum sih, jarang ada seorang pria yang punya santun yang baik. Tidak memikirkan hal negatif tentang seorang wanita." kata Safira.

     "Maksudnya ka?" tanya Mitha penasaran.

     "Ka, aku dulu punya pengalaman ga enak sama mantan pacar aku, dia punya maksud tertentu untuk deketin aku, ternyata dia cowo yang gak bener." kata Safira.

     "Aku faham kak, gak jauh beda sama aku ka, aku juga pernah kenal sama seorang pria, tapi punya maksud tujuan tertentu. Karena itu aku jadi trauma untuk membuka hati lagi sama pria lain." kata Mitha.

     "Kh gitu, padahal kamu begitu tertutup dalam penampilan ya, ko dia bisa sih punya niat gak baik?" tanya Safira.

     "Gak tau kak, sifat orang kan beda-beda, tapi aku melihat ka Calvin berbeda dari pria yang pernah aku kenal." kata Mitha. Safira memandang Mitha sambil tersenyum.

     "Kamu suka ya sama ka Calvin?" tanya Safira. Mitha hanya tersenyum memandang aku dari kejauhan.

     "Sama seperti kaka, mengagumi, cuma aku belum tau apa aku suka atau nggak sama ka Calvin, tapi ka Calvin orang yang baik menurut aku." jawab Mitha.
Safira tersenyum dan terdiam sambil memandang Mitha dan Calvin.

     Tak berapa lama Rania datang menghampiri Safira dan Mitha, mereka segera membuka cemilan dan duduk bersama Mitha dan Safira.

RESEP CINTA UNTUK TIRAMISU -TAMAT- (BAB 1 s/d 100) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang