BAB 56

40 2 6
                                    

     Robin datang dan masuk ke kamar melihat ku dan Fikar sedang duduk di kasur.

     "Kalian dari mana?" tanya Robin.

     "Dari kebun binatang kak sama Jihan sama Mitha juga." jawab Fikar.

     "Hah? ngapain? ih curang aku ga di ajak!" ujar Robin sambil meletakkan tas di gantungan belakang pintu.

     "Ketemu kangen sama gajah dan teman-teman yang lainnya." candaku sambil tertawa.

     "Hahahahaha, kaya meet and great gitu ya?" jawab Robin tertawa lepas.

     "Kan ka Robin jalan sama ka Rania, ih kalian becandanya lucu." kata Fikar. Sambil tertawa.

     "Kita ga becanda ini Fik, ngobrol serius, emang kita kaya gini." kata Robin tersenyum.

     "Trus gimana pertemuannya?" kataku.

     "Bokap sama adik gua menerima Rania ko, dan kita makan bareng sambil ngobrol-ngobrol." jawab Fikar.

     "Yey semoga lancar ya ka." kata Fikar dengan semangat.

     "Amin, doain aja, makasih ya Fik, nanti kamu juga aku kenalin sama papah dan adik aku juga yah. Aku mandi dulu." kata Robin.

Sesaat kemudian Fikar pamit untuk pulang kerumah, aku dan Robin mengantarkan ke pintu depan. Setelah masuk dan mengunci pintu depan, kita masuk ke kamar untuk beristirahat.

     Pagi itu aku terbangun, jam menunjukkan pukul sepuluh pagi. Robin sedang menyetrika di kamar, aku segera mandi dan berganti baju. Kemudian membuat roti bakar dan secangkir kopi susu.

     "Lu udah sarapan? nih Roti bakarnya gua buatin." kataku sambil meletakkan piring di atas meja dekat televisi.

     "Makasih Vin, kopinya bagi dikit ya." kata Robin sambil menyeruput kopiku. Aku duduk dikasur menonton televisi.

     "Rob, telfonin tukang service AC, udah perlu di cuci nih." kataku.

     "Ya udah tolong ambilin handphon gua di deket bantal." kata Robin. Aku memberikan telfonnya ke Robin dan ia segera menghubungi petugas service AC.

     "Udah, paling siangan dikit dia dateng."kata Robin menyelesaikan setrikaannya yang sudah tertumpuk rapih dan meletakkan di dalam lemari baju.

     "Hari ini lu mau ke rumah Rania?" tanyaku sambil menghabiskan potongan roti bakar isi selai cokelat.

     "Nggak kayanya, Rania sama mamahnya mau kerumah tantenya bahas masalah pernikahan gua. Dianterin Fikar kayanya." jelas Robin.

     "Oh, ya udah kita di sini aja. Sambil nunggu babang tukang service AC" kataku.

     "Babangggg. Hahahahahahha!" tawa Robin.

      Kemudian ia tiduran menonton televisi. Siang itu Petugas service AC datang dan membersihkan AC kamar, Robin menunggu di kamar sambil berbincang. Aku mencuci motorku di depan kontrakan. Setelah selesai Robin membayar petugas AC nya mereka pergi. Aku selesai mencuci  motor lalu masuk ke dalam.

     "Berapa bayarnya, nih kita patungan." kataku.
Robin segera memberikan bon pembayarannya. Aku membayar sisa bon nya dan memasukkan motor ke dalam kemudian mengunci pintu depan.

     "Siang ini kita mau makan menu apa Vin?" tanya Robin.

     "Apa yah." sambil membuka kulkas melihat bahan yang tersedia.

     "Biasanya lu ada ide?" kataku.

     "Gimana kalo tempe goreng tepung, dimakan pake kecap yang ada irisan cabe rawit potong sama bawang merah." jawab Robin.

     "Beuh, enak tuh kayanya, terus sayurnya apa? Apa mau oseng-oseng mercon? " tanyaku.

     "Hahahahahahaha! Becanda aja lu! Hmm.. apa ya." kata Robin sambil berfikir.

     "Atau kalau mau Pizza topping jengkol!" candaku. Robin tertawa terbahak-bahak.

     "Hahahaha Ogah! Lu aja yang makan. Ah serius dong! kemaren lu sama Fikar belanja apa aja?" tanya Robin.

     "Potongan ikan kakap, udang, roti, kopi sachet, bumbu dapur sama buncis, ada jagung manis juga tuh." kataku.

     "Nah! buncisnya kita masak pake jagung manis." kata Robin.

     "Emang cocok? bukannya tempe cocoknya makan sama ikan bakar, atau goreng?"

     "Wah ide bagus tuh kapan-kapan kita bikin ikan bakar yuk sama sayur asem." kata Robin.

     "Ah Ide lu banyak tapi banyak yang belum dibikin hahahahaha!" candaku.

     "Heheheheh, apa kita belanja nanti sore?" tanyaku.

     "Iya, kita harus ada stock sayuran. jadi kan bisa lebih sehat." kata Robin.

     "Atur aja deh, sayur nceng gondok mau?" kataku sambil tersenyum.

     "Lu aja yang makan hahahaa!" sahut Robin.

     "Ngomong-ngomong Rania bisa masak juga kan Rob?"

     "Bisa, dia bisa masak ko, suka bantuin mamahnya masak. Emang kenapa?" tanya Robin.

     "Nanya doang hehehe, ya udah lah kita makan tempe goreng tepung dulu, sama kecap irisan cabe rawit. Nanti sore baru beli sayuranya. Sekalian beli tepung pisang goreng. Gua lagi pengen pisang goreng tepung dilumurin madu sama ice cream. Apalagi pancake." kataku sambil membayangkan.

     "haiiiis!  bikin ngiler dia! ya udah yuk buruan belanja sekarang aja, sementara kita makan mie goreng dulu." kata Robin.

     "Hahahahahah dasar laki-laki labil! Panjang lebar kita bahas makanan, ujung-ujungnya mie goreng." jawabku sambil tertawa, Robin pun ikut tertawa.
Setelah kita makan, kita bersiap-siap untuk ke supermarket membeli keperluan dapur.

RESEP CINTA UNTUK TIRAMISU -TAMAT- (BAB 1 s/d 100) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang