BAB 71

37 4 4
                                    

     Hari ini adalah hari minggu, seperti biasa aku terbangun dan segera mandi, Robin masih tertidur pulas. Setelah sarapan aku berangkat kerja dan memulai aktivitas.

     Pagi itu begitu cerah, para tamu berdatangan untuk sarapan, aku turut membantu operasional di restaurant. Saat makan siang aku duduk di kantin, sambil menikmati makan siang dan mengobrol dengan teman-teman baru, setelah makan aku beristirahat sebentar, kemudian melanjutkan pekerjaanku.

     Sebulan telah berlalu, saat ini aku mendapat schedule libur, namun di hari biasa, ku bangun melihat jam pukul sepuluh pagi, Robin pun sudah berangkat kerja, aku keluar untuk mandi dan merendam baju, kemudian membuat sarapan. Setelah sarapan aku mengeluarkan motor.

     Aku mengunjungi tempat yang seru untuk menyalurkan hobiku dalam seni fotografi, aku datangi tempat-tempat yang penuh sejarah, sambil membawa kamera, ku abadikan setiap arsiktektur yang bagus dan indah. Setelah itu aku mencari tempat untuk makan siang, cuaca hari itu cukup panas. Aku menikmati sepiring ketoprak dengan bumbu kacang, lontong dan bihun dengan taburan bawang goreng dan kerupuk yang menggugah selera, aku menyantap dengan lahap.

Seletah makan aku pergi meninggalkan tempat itu untuk pulang ke kontrakan, sampai sore aku tiba, aku bembuka pintu dan memasukkan motor. Aku segera merebahkan diri sambil meletakkan kamera dan tas ku di kasur. Aku membuka kulkas untuk mengambil sebotol air mineral yang dingin. Kemudian aku mencuci baju dan menjemurnya. Ketika semua telah selesai, tak berapa lama telfonku berbunyi, aku segera mengangkat telfon dan berbicara dengan Fikar.
Saat menjelang malam Fikar datang dan masuk ke kamar.

     "Ka Calvin libur? ko ga bilang sama aku sih, tadi aku gak kuliah." katanya.

     "Wah maaf aku ga tau, terus kamu kemana aja?" kataku.

     "Di rumah aja. Ka Calvin kemana?"

     "Aku tadi hunting foto-foto, abis itu pulang deh. Masih belum baikan sama Jihan?" tanyaku.

     "Tuh kan! tau gitu aku ikut." kata Fikar. Aku hanya tersenyum. "udah sih ka, cuma dia lagi ga bisa kemana-mana, lagi bantuin mamahnya gitu." katanya.

     "oh gitu, lain kali deh kita ke kota tua bareng ya Fik." jawabku tersenyum. "udah makan belum?" tanyaku.

     "Udah ko, ka Calvin udah makan?"

     "makan malem belum, masak yuk!" ajak ku.

     "hayuk!" jawabnya dengan semangat.

Kami masak di dapur, tak lama Robin pulang melihat aku dan Fikar sedang memasak.

     "Wih masak apa kalian?" tanya Robin sambil mencium harum aroma masakan.

     "biasa ka, nasi goreng, ka Robin udah makan? yuk kita makan bareng." ajak Fikar.

     "Makasih, aku udah makan tadi sama kak Rania, aku mandi dulu ya." katanya. kemudian ia segera mandi. Masakan kami telah jadi, aku dan Fikar duduk di Ruang depan dan membuka pintu depan dengan hawa yang sejuk. Robin pun ikut bergabung duduk setelah mandi sambil menyeruput teh hangat.

     "kalian dari mana tadi?" kata Robin.

     "Aku sih baru dateng kak, dari rumah." kata Fikar.

     "gua pagi buat hunting foto, makan ketoprak, trus balik deh." kataku sambil menyantap nasi goreng.

     "Oh ya lu libur ya Vin." kata Robin. "gimana kamu sama Jihan?" tanya Robin pada Fikar.

     "Baik ka, tadi abis telfonan dirumah langsung kesini." katanya. "kaka bener nih ga mau nasi goreng kita?" tanya Fikar.

     "Makasih Fik, beneran aku udah makan sama ka Rania, jadi kenyang banget." kata Robin.

RESEP CINTA UNTUK TIRAMISU -TAMAT- (BAB 1 s/d 100) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang