Saat malam Robin pulang dan masuk ke kamar. Ia menggantung tas nya di belakang pintu sambil membuka kemejanya menuju dapur. Kemudian Robin masuk ke dalam kamar membuka celana panjangnya dan memakai celana pendek.
"Itu lu masak apa di kulkas?" tanya Robin.
"Masak ikan kakap asam manis kemaren sama si Fikar, cobain aja. Tinggal lu angetin." kataku.
"Lu udah makan?" tanya Robin.
"Belum sih, yuk makan bareng! Angetin dulu ikannya. Kemudian kita makan malam sama-sama.
Setelah Robin menghangatkan masakannya ia membawa ke ruang depan bersamaku dan menikmati masakan ku.
"Gimana enak gak masakannya?" tanyaku.
"Enak kok, siapa yang masak?" tanya Robin.
"gua yang masak dibantuin sama Fikar, kita juga sebelum masak belanja dulu di supermarket." kataku.
"Wah udah pada jago masak nih." kata Robin sambil menikmati makan malamnya.
"Masih belajar, lebih jagoan lu ko, hehehe" kataku. "oh ya gimana udah ngobrol sama bokap dan adik lu?" tanyaku.
"Udah vin."
"Terus gimana kata mereka?" tanyaku penasaran.
"Kaget tapi mereka seneng denger kabarnya. Sampe nanya gua nanti bakal tinggal dimana, terus kapan mau kenalin Rania ke bokap dan adik gua, paling weekend gua kenalin." kata Robin.
"Terus nikahnya kapan?" tanyaku sambil menikmati makan malam.
"Ya nanti masih dibahas dulu, kan persiapannya ga sebentar, gua harus rapat keluarga besar, survey catering, undangan, gedungnya, souvenir macem-macem deh." kata Robin.
"Gua bisa bantu apa nih? ngomong aja." kataku.
"Bantu doa aja Vin, soalnya gua juga mau pake jasa WO ko. Lu jadi tamu gua aja." kata Robin.
"Yah masa gua gak bantu apa-apa?" tanyaku.
"Lu udah banyak bantu gua Vin, udah tenang aja, lu tinggal cari temen buat dateng ke resepsi acara gua." jawab Robin sambil tersenyum.
"Wah gua bener-bener salut sama lu Rob, lu buktiin kalo lu emang udah berubah lebih baik." kataku sambil menepuk pundak Robin perlahan.
"Makasih Vin, berkat lu juga. Untuk masalah Andre gua akan ketemu saat kasih undangan, sekalian gua kenalin ke Rania juga." kata Robin.
"Oh rencananya gitu? Ok sih, lu udah bilang sama Rania juga?" tanyaku.
"Iya udah, dia setuju juga." kata Robin.
"Terus sampe saat ini si Andre masih suka gangguin lu ga?" tanyaku.
"Nggak sih dia ga pernah lagi. Semoga aja semua lancar." kata Robin.
"Amin! Gua doain Vin, kalo kita udah punya niat yang baik dan tulus, pasti dikasih jalan sama Tuhan." kataku. Robin mengangguk tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESEP CINTA UNTUK TIRAMISU -TAMAT- (BAB 1 s/d 100) ✔️
RomanceTak bisa dipungkiri seorang pria yang dewasa dan tingkahnya yang terkadang lucu membuat siapapun nyaman berada didekatnya. Dengan postur tinggi berwajah oriental, kulit putih bersih yang selalu memberikan semangat dan nasihat yang positive membuatn...
