BAB 4

101 8 0
                                    

     Sampai di tempat kerja aku segera menuju ke locker untuk berganti seragam dan memulai aktivitasku untuk bekerja seperti biasa. Hingga waktu terus berjalan saatnya jam pulang, aku menuju parkiran motor dan meninggalkan parkiran untuk pulang ke kontrakan. Setelah sampai aku segera membuka pintu kontrakan dan memasuki motor ke dalam dan menutup pintu, ku lihat Robin sedang memasak di dapur.

     "Udah feel better lu?" kataku sambil mengambil handuk untuk mandi.

     "Mayan, makasih ya tadi pagi udah urusin gua, nih gua bikinin makan malem." katanya sambil asik memasak. Lalu setelah mandi aku berganti baju dikamar dan duduk di depan untuk makan malem. Terlihat Robin sudah menunggu sambil menyiapkan makan malam.

     "Wih masak apa nih?" kataku sambil mengambil piring dan nasi.

     "Masak orek tempe, telor dipedesin sama kerupuk." katanya.

     "Semalem acara apaan sih sampe lu mabok gitu?" tanyaku sambil menyantap masakan Robin.

     "Ia gua di paksa minum sama temen gua, untung  dianterin balik, coba kalo gua ditinggal di Club itu, secara yang lain udah pada balik." katanya.

     "Oh si Andre itu yang anterin balik?" kataku.

     "Iya, tadinya dia juga mau tidur disini, gua bilang aja ga bisa kontrakannya sempit." cerita Robin.

     "Emang dia rumahnya jauh? dia mabok juga?" tanya ku penasaran.

     "Dia ga mabok, justru dia khawatir sama gua katanya.

     "Khawatir?" tanyaku heran.

     "Iaa khawatir."

     "kalo khawatir kenapa dia sampe bikin lu mabok?" tanyaku heran.

     "Ga tau tuh, lain kali gua gak mau jalan sama dia lagi lah, kayanya dia modus!" kata Robin.

     "Modus? maksudnya?"

     "Ia masa pas ada musik kan kita pada dance, trus dia kasih minuman ke gua, trus ngerasa dia peluk-peluk gua dari belakang, hiii.. serem!" katanya.

     "Wah, ga bener tuh orang, jangan-jangan..."

     "Makannya pas dia nawarin buat nemenin gua tidur di sini gua ga mao! Gua dipaksa pulang sama dia trus dianterin kesini." katanya.

     "Wah harus hati-hati temen kaya gitu." kataku.

Sambil menghabiskan makan malam. Setelah selesai aku segera mencuci piring dan peralatan makan, sementara Robin membantu membereskan.

     "Besok lu kerja kan?" tanya ku.

     "Iya kerja, bareng ya." katanya sambil mengambil sapu untuk menyapu lantai. Setelah mencuci piring aku segera mengambil jemuran yang sudah kering dan membawanya ke kamar untuk melipat sambil menonton televisi. Ku lihat Robin setelah menyapu lalu mengepel lantai, dan mandi. Tak lama pesan dari handphon ku berbunyi, ku melihat, dari Rania, aku segeras membalas pesannya. Setelah itu Robin masuk ke kamar untuk berganti baju, tiduran dikasur sambil menonton televisi.

     "Si Rania mau ngajak foto minggu depan, lokasinya di museum katanya, lu mau ikut?" kataku.

     "Oh ya udah boleh, sekalian liat museum." kata Robin. waktu sudah larut malam, aku dan Robin pun mulai mengantuk dan tidur untuk beristirahat.

RESEP CINTA UNTUK TIRAMISU -TAMAT- (BAB 1 s/d 100) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang