BAB 31

47 5 0
                                    

     Hari ini masih suasana Libur, aku terbangun, ku lihat jam sudah menunjukkan jam sebelas siang. Aku langsung membereskan kasur dan keluar kamar, dan ke dapur untuk mengambil segelas air mineral, ku melihat Robin sedang mencuci baju, aku segera mengeluarkan motor untuk mencuci motorku.

      Selesai Robin mencuci baju dan menjemurnya ia segera membuat sarapan, sedangkan aku selesai mencuci motor segera menyapu dan mengepel lantai, lalu mandi. Setelah mandi aku berganti baju di kamar dan duduk didepan bersama Robin untuk sarapan.

     "Hari ini lu ada planning kemana?" tanya Robin.

     "Gak kemana-mana, paling edit video sama foto." kataku sambil menyantap sarapan.

     "Oh, gua mau ke rumah Rania, mau ajak dia nonton, dikira lu bisa ikut gabung, soalnya Fikar sama cewenya juga mau nonton, siapa nama pacarnya?" tanya Robin.

     "Jihan, oh mau double date ya. Kalian aja, gua masih mau selesaikan kerjaan, oh ya nanti gua minta nomornya Fikar ya, kemaren lupa pas ketemu mau minta nomor ke dia." kataku.

     "Oh ya udah nanti pas gua ketemu, gua sampein ke dia untuk kirim pesan ke nomor lu ya? kata Robin sambil menghabiskan sarapannya.

     "Ok, thanks ya sebelumya Rob." jawabku. Setelah sarapan Robin segera merapihkan peralatan makan ke dapur dan berganti baju. Sementara aku masih duduk di depan ruangan.

     "Kalo lu mau pake motor gua ke rumah Rania, pake aja ga apa-apa. Kuncinya ada di dekat rak televisi, ambil aja sama STNK." kataku menawarkan diri.

     "Boleh? Makasih ya Vin." jawab Robin dari dalam kamar. Lalu ia segera keluar kamar sambil membawa tas kecil dan berpakaian rapih menggunakan jaket.

     "Wangi amat, tapi enak sih ini parfumnya." kataku memuji.

    "Iya kan mau ketemu pacar, jadi biar dia nempel terus dan inget gua." canda Robin.

    "Ya sudah lu hati-hati salam buat mereka dan mamahnya Rania juga." kataku sambil berdiri di depan pintu. Kemudian Robin keluar sambil menyalakan mesin motor.

      "Iya nanti gua salamin, gua jalan dulu ya." jawab Robin. Seketika ia pergi dengan motorku ke rumah Rania, dan aku segera mengunci pintu depan dan masuk ke kamar untuk membuka laptop.

  Hari semakin siang, aku masih asik mengedit video dan foto acara kemarin. Tak lama telfonku berdering, saat lu lihat, hanya terlihat nomor telfon. Lalu ku coba mengangkat telfonku.

     "Halo, dengan siapa ini?"  tanyaku.

     "Hai ka Calvin, ini aku Fikar, save ya nomor telfon aku."

     "Oh kamu Fik, ia aku pasti save, oh ya, ini videonya sebagian udah aku edit aku save di flashdisk. Kamu butuh nya kapan?" tanyaku.

     "Emang udah selesai semua ka?" tanya Fikar.

     "Dikit lagi sih, masih ada beberapa video yang aku edit, kalo butuh cepet besok pulang kerja aku kerumah kamu." kataku.

     "Kalo gitu sekarang aja aku kesananya sekalian bantu ka Calvin." kata Fikar.

     "Loh, kamu bukannya mau doble date hari ini nonton sama ka Rania, sama Robin dan Jihan?" tanyaku.

      "Tadinya ka, cuma Jihan kecapean katanya jadi kasihan dia biar dia istirahat dirumahnya. Jadi yang nonton cuma ka Rania sama ka Robin. Aku juga pasti bilang ke dia kalo mau ke tempat kaka nanti." kata Fikar.

     "Oh ya udah kabarin kalo mau kesini jam berapanya." kataku.

     "Sekarang aja ka biar ga kemaleman." jawabnya.

     "Ya udah aku tunggu ya di kontrakan."

     "Oke see you there." jawab Fikar.

Aku kembali mengedit videonya, sambil mencari inspirasi yang bagus. Selang empat puluh lima menit  pintu depan diketuk, aku segera keluar dan ku lihat dari jendela Fikar sudah berada di depan kontrakan.

RESEP CINTA UNTUK TIRAMISU -TAMAT- (BAB 1 s/d 100) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang