BAB 78

39 2 14
                                    

     Jam pulang kerja pun berlalu, aku segera keluar parkiran untuk pulang ke kontrakan. Setelah sampai aku memasukkan motor ke dalam dan mencuci muka. Kemudian aku memasak untuk makan, karena setelah bekerja tenagaku terkuras beraktivitas. Aku duduk di ruang depan sambil menikmati rintikn hujan di luar.

Hanya sendiri, menikmati suasana malam itu, aku rindu kebersamaan, aku rindu berkumpul, aku rindu saat bercanda dengan Robin, aku rindu ditemani Fikar, aku rindu dengan senyum manis Mitha, ku lihat foto-foto di dinding, berdoa dalam hati semoga mereka selalu berbahagia dan merindukanku juga.

Setelah makan aku mengunci pintu, dan mencuci piring, kemudian aku masuk ke kamar untuk menonton televisi, di luar hujan mulau turun dengan deras, aku mulai mengantuk dan ku tarik bedcover untuk tertidur hingga pulas.

     Jam menunjukan pukul sepuluh pagi, aku terbangun, kemudian aku keluar kamar dan membuat sarapan. Secangkir teh hangat dengan irisan lemon dan madu ku nikmati sambil membuka pintu depan, suasana turun rintik hujan, aku sesekali menyantap roti bakar isi cokelat keju yang nikmat.

Aku melihat handphon, membalas pesan dari Mitha, dengan tersenyum ketika Mitha menanyakan kabarku.

Baru semalam aku rindu dengan teman-teman yang solid, Mitha menghubungiku seperti kontak bathin yang terjadi antara aku dengannya. Aku segera menghubunginya, berbincang-bincang sesekali menyeruput teh hangat. Tak terasa jam menunjukan pukul duabelas siang.

Setelah menyudahi percakapan aku segera mandi dan berganti baju, saat berangkat kerja hujan mulai turun. Aku menggunakan jas hujan dan pergi ketempat kerja. Setelah sampai aku segera berganti baju dan siap beraktivitas.

     Malam setelah aku bekerja aku berganti baju dan pulang ke kontrakan, sampai di kontrakan aku memasukkan motor ke dalam dan mandi air hangat. Setelah mandi dan berganti baju, aku membuat roti sandwich dan teh hangat. Tak berapa lama telfon dari Robin segera ku angkat. Aku menanyakan kabarnya dengan Rania di bali. Benar-benar senang rasa hati aku, mereka masih tetap ingat denganku, tak lama pintu diketuk, aku membuka pintu, ku lihat Fikar datang.

     "Nih Fikar dateng, gua kangen sama kalian! gimana bulan madunya?" kataku saat mengobrol dengan Robin dan Rania lewat video call, Fikar pun memberi salam dan tersenyum.

     "Nanti ya Vin, abis dari bali kita ketemu, gua juga kangen kontrakan, kangen kalian!" kata Robin. Rania pun juga tersenyum. Setelah mengakhiri video call aku duduk di ruang depan bersama Fikar.

     "Loh kamu dari mana Fik?" tanyaku. "Nih cobain sandwich buatan ku sama kentang goreng." kataku. Fikar pun mengambil sandwich dan menikmatinya sambil duduk.

     "Aku dari rumah Tante, abis anter mamah, kan mamah nginep tempat Tante." katanya.

     "Loh rumah kosong?' kataku.

     "Iya malam ini kosong, tapi besok mamah pulang ko dianterin Tante nginep dirumah juga, aku sendirian  dirumah jadinya kesini deh." kata Fikar.

     "Tau gak, semalem aku ngerasa kesepian gak ada kalian, gada Robin, gak ada kamu, biasa kita kumpul sama Rania, Jihan eh tadi pagi tiba-tiba Mitha kirim pesan ke aku, terus barusan Robin video call sama Rania juga, ditambah kamu tiba-tiba dateng, haduh kangen kumpul sama kalian!" kataku.

      "Wah kontak betchin tuh kak!" kata Fikar.

      "Apa kamu bilang? kontak betchin?" tanyaku penasaran.

      "Kontak bathin maksudnya kak, itu kan bahasa gaul diplesetin." kata Fikar.

     "Hahahahahha, bisa aja kamu, harus gitu ya ngomongnya? Ohhh udah bisa becanda sekarang hehehe..." candaku sambil menirukan gaya ucapan Fikar.

     "Hahahahah, iya biar Kids jaman Now!" kata Fikar.

     "Asiik hahaha! Iya ya, kok bisa juga kontak bathin sama kalian."

     "Iya kangen ya kumpul-kumpul, kangen ka Rania juga sma ka Robin." jawab Fikar.

     "Katanya lusa mereka pulang, soalnya besoknya aku libur" kataku.

     "Yeyyyy!! asik kita kumpul lagi ya ka." kata Fikar. Aku tersenyum melihat sedikit jiwa kekanak-kanakan yang masih melekat di jiwa Fikar.

     "Besok kamu kemana?" tanyaku.

     "Gak kemana-mana ka, aku boleh di sini aja gak ka?" kata Fikar.

     "Boleh dong! asal jangan sama?"

     "Jihan hehehehe, ia ka aku ngerti." Jawab Fikar.

     "Ia boleh dia kesini tapi rame-rame, kalo kalian cuma berdua bahaya!" jawabku sambil tertawa. Fikar pun mengangguk tanda mengerti.
Setelah makan sandwich aku dan Fikar beristirahat dikamar.

RESEP CINTA UNTUK TIRAMISU -TAMAT- (BAB 1 s/d 100) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang