BAB 51

38 2 0
                                    

Alarm ku berbunyi, aku segera terbangun, lalu mandi, setelah mandi aku ke kamar berganti baju sambil membangunkan Robin, mematikan AC kamar dan membereskan tempat tidur. Ia pun segera mandi dan membuatkan sarapan.

"Udah mendingan?" tanyaku sambil menyantap sarapan di ruang depan.

"Udah nih." katanya sambil melihat foto-foto dindinding. Setelah sarapan aku dan Robin segera berangkat kerja. Saat sampai di tempat kerja aku berganti baju di locker dan memulai aktivitasku. Saat jam makan siang aku duduk di kantin menikmati makan siang. Rania datang sambil membawa makan siang dan duduk di depanku.

"Cieeee.." candaku.

"Apaan sih Vin?" jawab Rania tersenyum.

"Jadi kapan Robin mau ketemu mamah kamu?" tanyaku perlahan-lahan.

"Nanti sore pulang kerja. Aku juga udah cerita ke mamah kalo aku dilamar." jawab Rania pelan sambil tersenyum.

"Semoga lancar ya semuanya, terus kapan kamu mau dikenalin sama keluarganya Robin?" tanyaku.

"Amin doain aja, tunggu kabar dari dia." kata Rania.

"Terus, semalem aku juga bilang sama Fikar kalo dia mau main ke kontrakan aku juga boleh ko."

"Iya ga apa-apa, makasih ya udah jagain adik aku."

"Sama-sama." jawabku.

"Trus kamu sama Mitha gimana?" tanya Rania.

"Yah masih temenan dulu, aku juga gak tau apa dia jodoh aku atau bukan, ngalir kaya air aja, dinikmati alurnya." kataku.

Setelah makan siang, aku dan Rania masuk kerja kembali. Saatnya waktu jam pulang kerja aku menuju parkiran dan bertemu Rania yang sedang menunggu Robin. Setelah Robin datang mereka berpamitan untuk pulang. Aku segera ke parkiran motor dan pulang ke kontrakan. Sampai di kontrakan aku segera mandi dan menonton televisi, sambil membalas pesan dari Mitha. Saat pukul delapan malam aku masak untuk makan malam, lalu kembali ke kamar menonton televisi. Tak berapa lama Robin datang dan masuk ke kamar meletakkan tas dan pergi mandi. setelah mandi ia duduk di kamar bersamaku.

"Gimana, udah ngomong sama mamahnya Rania?" tanyaku.

"Udah Vin."

"Terus kata mamahnya gimana?" tanyaku penasaran.

"Mamahnya seneng, dan semua terserah Rania katanya." jawab Robin sambil tersenyum.

"Trus keluarga lu udah lu kabarin?" tanyaku.

"Udah, tadi siang gua udah telfon bokap gua sama adik gua, mereka antusias gitu." kata Robin.

"Ya udah lah ketemuin, biar makin akrab. Tinggal keluarga lu deh yang dateng kerumah Rania untuk bahas segala sesuatunya." kataku.

"Iya besok gua pulang kerja mau langsung pulang kerumah, tidur di rumah dulu." kata Robin.

"Oh berapa hari?" tanyaku.

"Sehari doang, lusanya gua pulang kesini lagi ko." kata Robin.

"Terus kapan mau ketemu Andre?" tanyaku.

"Nanti aja kalo udah waktunya pasti gua kabarin ko." kata Robin.

"Oh ya udah, maksud gua supaya semuanya lebih jelas dan selesai masalahnya." kataku.

"Ia Vin, gua juga ga mau ada penghalang lagi." kata Robin.
Malam sudah tiba, saatnya aku dan Robin beristirahat.

RESEP CINTA UNTUK TIRAMISU -TAMAT- (BAB 1 s/d 100) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang