20

18.9K 554 10
                                    

Ujian selama satu minggu itu rasanya seperti satu bulan. Kenapa? Selama satu minggu aku tidak boleh main hp, tidak boleh nonton tv, ataupun pergi main main. Yaudah deh, ini kan demi kebaikan juga.

. . . . .

Ujian kali ini aku lalui dengan santai, kalau terlalu di bawa serius, yang ada malahan gak bakalan selesai ujiannya. Pulang ujian jam 11 siang, aku langsung pulang, istirahat, lalu sehabis shalat zuhur belajar sampai waktu shalat ashar. Dari waktu shalat ashar ke magrib, bantuin bunda di dapur, abis magrib sampai shalat isya, lanjut lagi belajar, dan setelah shalat isya, langsung tidur, dan bangun lagi saat subuh.

Dari hari senin-sabtu, seperti itulah agenda kegiatan ku.

. . . . . .

Daaaann, tak terasa, sekarang sudah hari sabtu, jadii hari ini, ujian selesai. Dan bentar lagi holiday datang. Yeeayy.

Kalau hari sabtu, ujiannya sampai jam 10,karena yang di ujiankan hanya pelajaran prakarya dan seni budaya. Jadi memerlukan waktu yang tidak lama.

Setelah selesai ujian, siswa di kumpulkan di lapangan, dan di berikan informasi bahwa dari hari senin sampai jumat depan akan di adakan kegiatan classmeting.
Dan setelah itu, semua siswa di perbolehkan pulang.

. . . . .

Siang ini aku pulang sendiri, karena bunda masih di sekolah. Saat akan memasuki rumah, aku melihat ada sepatu PDL angkatan udara. Eh? Angkatan udara?? Bang Dika?? Penasaran deh. Aku masuk ke dalam rumah, dan aku melihat ada seorang cowok yang ada di ruang keluarga.

"Assalamualaikum"

Tak ada jawaban dari orang itu. Aku menghampiri orang itu. Dan ternyata itu bang Dika. Dia sedang tidur. Seneng dong, abang satu lagi pulang. Yaa meskipun dulu pernah bertengkar gara gara gak di kasih izin sama kak Riki, tapi sekarang kan udah baikan.

"Assalamualaikum bang"

"Abangg"

"Kebo banget sih bang"

Masih tak ada respon dari bang Dika, muncul lah ide jahilku. Aku cubit pipinya dengan kuat, lalu aku gelitik pinggang nya. Dan cara ini berhasil.

"Abang tidur kok di ganggu in sih dek"

"Ya abang abisnya aku baca salam gak di jawab jawab"

"Hehe iyaa, waalaikumsallam"

"Nah gitu dong"

"Hehehe, bunda mana dek?"

"Masih di sekolah bang, masih ada urusan"

"Hmm gitu"

"Iyaaa,bang adek ganti baju dulu yaaa"

"Iyaaa"

Saat aku hendak berdiri menuju ke kamar, tiba tiba bang Dika menahan tanganku.

"Apa bang?"

"Kamu gak kangen sama abang?"

"Kangen lah,teruss?"

"Gak mau peluk abang gitu"

Hampir aja lupa. Biasanya kalau bang Zaki atau bang Dika pulang, aku selalu memeluk nya terlebih dahulu.

"Ooh iya ya"

Langsung saja aku balik badan, dan langsung memeluk bang Dika.

"Udah kan bang? Abang masih kangen?"

"Masih hehe"

"Yaudah deh, aku pasrah aja"

Yaa bang Dika memang gitu. Kadang baik, kadang jutek, kadang pemarah juga. Tapi kalau sama adiknya lebih sering baik sih.

Abdi Negaraku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang