--Ara--
Saat tiba di ruang tamu aku melihat ada bunda, ayah, bang Alan dan seorang wanita berhijab syar'i yang duduk di dekat ibu.
"Udah pulang nak,dan ini siapa?"ucap ayah sambil menanyakan kak Riki
"Udah ayah, oh iya aku lupa, ini namanya kak Riki yah, dia senior ku waktu dia masih SMA, dan sekarang dia jadi polisi"
Kak Riki bersalaman dengan ayah,bunda,dan juga bang Alan dan mengenalkan dirinya. Setelah mengobrol sekitar 15 menit, kak Riki izin pamit pulang.
Setelah kak Riki pulang, aku izin mau ke kamar untuk ganti baju, dan setelah itu aku langsung menuju ke ruangan tamu lagi. Aku tak lagi melihat wanita tadi.
Aku duduk di samping bunda, dan aku tanyakan kepada bunda siapa wanita tadi.
"Bun itu yang cewek tadi siapa bun?dan sekarang dia kemana? "tanyaku pada bunda
"Oohh, namanya Khadijah, dia calon nya Alan,dia tadi ke wc" jawab bunda
"Ohhh" jawabku singkat
Aku langsung mendekati bang Alan dan mencolek lengan tangan nya
"Cieee si abang yang bentar lagi mau nikah, cieeee" ucapku menggoda bang Alan
"Hahah iya dek, kamu doakan ya" balas bang Alan
"Siap,gak pernah lupa kalau urusan doa"jawabku
"Btw kak Khadijah orang mana bang?"
"Orang bukittinggi dek, dia juga dokter, tapi dia dokter spesialis anak,umurnya satu tahun di bawah abang, suku nya caniago, dia dinas di bukittinggi" jawab bang Alan panjang lebar
"Ih si abang ni, belum juga di tanya udah di jawab, tapi bener sih aku mau nanya itu,hehehe, oh ya, satu lagi, abang sama kak Khadijah pacaran?
"Ya gak lah, dua minggu yang lalu abang udah lamar dia, dan besok ayah bunda mau ketemu sama orang tua nya Khadijah, dan rencananya bulan depan kami nikah"
"Ohh gitu, syukur lah, semoga lancar ya bang"
"Iyaa, aamiin"
"Btw ntar ada pedang pora gak bang?"tanyaku
"Aduh kamu ini gimana sih, abang kan gak tentara dek, abang kan dokter, haduhhh" jawab bang alan
"Oh iya aku lupa, aduhh fikiran kemana sihh"ucapku sambil menepuk dahi
"Hmm pasti kepikiran sama Riki tadi kan"
"Ih abang gak lah"
Karena kesal dengan bang Alan, aku pindah duduk ke dekat bunda lagi, dan kak Khadijah datang.
"Khadijah, ini adik nya Alan yang paling kecil, namanya Ara"ucap ayah
Aku langsung menyalami tangan kak Khadijah. Dan dia tersenyum. Ahh cocok kali lah dia sama abang ku yang pertama ini.
Setelah ngobrol panjang lebar, akhirnya kak Khadijah memutuskan untuk pamit, dia tidak langsung menuju ke bukittinggi,tapi dia ingin nginap di rumah tante nya yang ada di padang. Kak Khadijah di antar oleh bang Alan.
Semua orang telah bubar dari ruang tamu, ayah balik kerja, bunda ke acara guru di sekolah, dan sekarang tinggal lah aku sendirian di rumah.
Aku langsung menuju kamar ku, dan mengambil hp yang tadi aku cas.
"Duh si abang toyib yang berdua tu gak pengen pulang apa, udah berapa lama mereka gak pulang pulang, gak tau apa adek nya kangen" batinku
"Hmm mending di video call aja kali ya?" batinku lagi
Setelah beberapa menit mencoba video call bang Zaki ataupun bang Dika, tak satu pun yang angkat video call ku, dan ternyata.....
WA mereka berdua udah 3 hari gak aktif, dan aku baru ingat, kalau 3 hari yang lalu mereka berdua bilang kalau selama satu minggu ini gak bisa main hp, karena ada latihan yang tidak dibolehkan untuk megang hp. Ahh kenapa lagi lah fikiran ku ini, selalu pelupa.
....~~~.....
Jangan lupa kasih bintang yaa 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Abdi Negaraku
Cerita PendekNamaku Mutiara Pertiwi Akbar. Saat tamat SMA, di usia 18 tahun lebih beberapa bulan, aku sudah menikah. Eits,bukan korban perjodohan orangtua, tapi keinginan aku dan suamiku, kak Riki. Kak Riki merupakan seorang polisi. Menjadi istri polisi di usia...