Keesokan harinya.. Aku dengan jadwal yang sama dengan kemarin, dan juga dosen yang sama.
Aku kuliah masuk siang, berangkat nya di antar kak Riki. Sampai di gerbang kampus, aku turun dari motor, dan mencium tangan kak Riki. Lalu kak Riki mengusap kepalaku yang di tutupi hijab.
"Nanti kalau udah pulang telfon kakak, biar kakak jemput ya"
"Iya, nanti adek telfon"
"Yaudah sana masuk"
"Iyaa, assalamualaikum"
"Waalaikumsallam"
Saat berjalan menuju kelas, seseorang memanggil namaku.
"Mutiara!"
Lantas aku berhenti, dan menoleh ke belakang. Ternyata pak Gilang kemarin.
"Aduh pak, maaf saya telat masuk kelas bapak"
"Bukan itu, saya baru sampai, kamu belum terlambat ke kelas saya. Saya mau nanya"
"Nanya apa pak?"
"Yang tentara, kemaren, pas kamu pulang, siapa?"
"Ohh, dia abang saya pak"
"Kalau polisi yang nganterin kamu tadi?"
"Ohh, dia suami saya pak"
"Ha? Suami kamu? Masa?"
"Hadeh si bapak, beneran pak, dia suami saya, ini buktinya" ucapku sambil menunjukkan foto ku dan kak Riki saat menikah
"Lahh, saya terlambat"
"Terlambat kenapa pak?"
"Saya suka kamu"
"Eh? Bapak baru ketemu saya kemaren loh"
"Ya kalau suka pada pandangan pertama gimana lagi. Tapi yaudah deh, gak takdir saya buat kamu"
"Hadeh si bapak. Emangnya bapak belum nikah?"
"Belum" jawabnya sambil menggeleng
"Berdoa pak, semoga di segerakan bertemu jodohnya. Btw, temen yang duduk di samping aku jomblo loh pak"
"Yang mana?"
"Sebelah kanan aku, Wina namanya"
Dia tersenyum, lantas mengucapkan terimakasih, lalu pergi. Dan aku? Masih bengong.
Oh bapak dosen baru... Setidaknya, diri ku sudah cukup lega, karena dia udah tau kalau aku sudah menikah.
Aku melanjutkan perjalananku menuju kelas. Baru ada Wina, Liam si pendiam, dan... Pak Gilang.Saat memasuki kelas aku melihat Wina yang sibuk dengan hp nya sambil senyum. Pak Gilang juga sama dengan Wina. Sedangkan Liam, dia sibuk dengan novelnya.
"Permisii" ucapku memecah keheningan yang terjadi
Lantas semua nya kaget, lalu menoleh sebentar, dan fokus lagi dengan kesibukan masing masing.
Aku segera duduk. Dan mengintip Wina sedang apa. Ternyata.. Dia chat dengan pak Gilang!.
"Penjelasan tolong dong mbak" ucapku sedikit berbisik
"Apanya?"
"Ituu" ucapku sambil melihat ke arah hp Wina
"Ohh, tadi dia minta nomor aku"
"Hmm"
Selang beberapa waktu setelah itu, teman yang lain sudah mulai berdatangan, dan tak lama, pelajaran dimulai.
. . . . .
Pelajaran selesai. Dan aku segera menelfon kak Riki untuk menjemput pulang.
"Assalamualaikum kak"
"Waalaikumsallam dek"
"Kakak, jemput, bisa?"
"Bisa, bentar ya"
"Iya"
Menunggu sekitar 10 menit, kak Riki datang.
"Ayok pulang"
"Kak, beli makanan di luar aja ya, adek capek mau masak"
"Enggak usah dek, kita ke rumah mama aja, mama suruh kita makan malam kesana"
"Emang ada acara apa kak?"
"Gatau, mungkin mama masak banyak"
"Hmm yaudah"
Setelah menempuh waktu sekitar 15 menit, kami sampai di rumah. Aku segera mandi. Kak Riki masih istirahat di kamar.
. . . . .
Selepas shalat magrib, kami segera menuju ke rumah mama.
"Assalamualaikum mama" ucap kami
"Waalaikumsallam" jawab mama sambil membuka pintu
"Om Ikii, onty Alaaaa!"
Ternyata ada Oliv juga disini."Ayok, masuk masuk"
"Ayok om, ayok onty, ke dalam yumah"
Kami berjalan ber iringan kedalam rumah. Langsung ke ruang makan. Disana sudah ada papa dan uni Resha.
Dan setelah kami duduk, segera makan malam.
Sepulang dari rumah mama, aku dan kak Riki kembali sibuk dengan tugas masing masing. Aku sibuk dengan tugas kuliah. Kak Riki sibuk dengan laporannya.
•••••
Hallo 😊
Aku mau kasih info nih.. Bahwa.. Di part selanjutnya ituu.. Ara udah mau wisuda.. Aku percepat aja, karena terlalu lama jika di ceritakan selama dia kuliah.. Belum ending kok, endingnya masih cukup lama 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Abdi Negaraku
Short StoryNamaku Mutiara Pertiwi Akbar. Saat tamat SMA, di usia 18 tahun lebih beberapa bulan, aku sudah menikah. Eits,bukan korban perjodohan orangtua, tapi keinginan aku dan suamiku, kak Riki. Kak Riki merupakan seorang polisi. Menjadi istri polisi di usia...