Resepsi pernikahan yang berlangsung dua hari dua malam telah selesai kemaren*ah lebay 😂
Aku dan kak Riki sekarang berada di rumah ayah dan bunda. Sambil membereskan beberapa barang milikku yang akan aku bawa ke rumah baru milik kak Riki. Yaa, aku akan pindah ke rumah yang telah di beli kak riki beberapa bulan yang lalu. Tidak jauh dari rumah bunda dan ayah, hanya memerlukan waktu 20 menit untuk sampai ke rumahku dan kak Riki jika dari rumah bunda dan ayah. Rencananya nanti setelah makan siang, aku dan Kak Riki akan pindah ke rumah baru kami. Kak Riki memutuskan untuk tinggal di rumah sendiri, bukan di asrama. Entah kenapa. Aku juga tidak tau.
Sekarang aku sedang sibuk merapikan baju ku kedalam koper. Kak Riki tiduran di atas kasur.
"Bajunya kamu bawa semua dek?"tanya kak Riki
"Enggak kak, setengah aja, setengahnya lagi aku tinggalin di rumah"
"Hmm gitu"
Kemudian aku melanjutkan merapikan pakaianku. Dan tiba tiba pintu kamarku di ketuk.
"Araa makan siang dulu, ajak Riki" teriak bunda
"Iya bunda"
Aku dan kak Riki langsung menuju ke ruang makan. Disana sudah ada ayah dan bunda, sedangkan bang Dika, dia sedang dinas.
"Jadi pindahan rumah hari ini nak?" tanya ayah
"Jadi yah, nanti aku sama Ara ke rumah kita" jawab kak Riki
"Rumah kalian gak jauh kan dari sini?" tanya ayah lagi
"Enggak ayah, deket kok, cuma 20 menit aja dari sini" jawab kak Riki
"Yaudah nanti ayah dan bunda ikut kesana ya" ucap ayah
"Siap yah" balas kak Riki
Setelah itu, kami melanjutkan makan. Selesai makan, aku dan bunda membereskan peralatan makan, sedangkan kak Riki, dia sibuk memindahkan koper milikku ke dalam mobil. Ayah, dia sedang duduk di teras dengan salah satu anggotanya.
Jam 2 siang, aku, kak Riki, ayah dan bunda menuju ke rumah ku dan kak Riki.
Setelah sampai di rumah baru, aku terdiam sejenak. Memperhatikan keadaan sekitar. Rumahnya sederhana, tidak terlalu besar, cukuplah untuk kami berdua. Lalu di halamannya ada pohon mangga, alpukat, dan pohon kelengkeng,yang masing masing pohon itu sudah mulai berbuah. Di halaman yang sebelahnya lagi, ada taman bunga. Aku sangat bersyukur bisa mendapatkan rumah yang nyaman seperti ini.
"Dek, ayo masuk, ngapain melamun aja" ucap kak Riki
"Ah iya ya"
Aku segera masuk ke dalam rumah. Rumahnya identik berwarna putih di campur dengan hijau tosca serta hijau mint, dan di padukan dengan sedikit warna coklat susu. Aku suka warnanya. Aku segera menjelajahi rumah ini. Di rumah ini ada 3 kamar, satu kamar utama dan dua kamar tamu. Di kamar utama, yang menjadi kamarku dan kak Riki, sudah ada kamar mandi. Sedangkan di kamar tamu tidak ada. Dapurnya tidak terlalu besar, tapi pengaturan letak barangnya membuat terlihat luas. Tak jauh dari dapur, ada kamar mandi. Di dekat kamar mandi, ada pintu untuk menuju ke taman belakang. Ternyata di halaman belakang juga ada pohon buah buahan dan juga ada taman seperti di halaman depan, serta tempat untuk jemuran kain.
Aku duduk di kursi yang ada di teras belakang. Tiba tiba seseorang duduk di sampingku.
"Gimana, dedek suka?" tanya kak Riki
"Suka banget malahan kak, makasih ya kakak"ucapku
"Iya sama sama, kakak udah lama persiapkan rumah ini, jauh sebelum kakak jadi polisi" tutur kak Riki
"Emang kakak mulai bikin rumah ini kapan?" tanyaku
"Bikinnya sih setahun yang lalu, tapi kakak nabung udah sejak SMA" jawab kak Riki
"Wahhh, terus, pohon buah buahannya, kapan kakak tanam?"tanyaku lagi
"Pas bangun rumah ini juga, untuk dekorasinya, kakak bikin pas kita selesai tunangan, kakak sengaja gak kasih tau kamu, biar jadi surprise"
"Kakak memang paling best" aku memeluk kak Riki,dan kak Riki membalas pelukanku
"Yuk masuk kedalam rumah,bunda sama ayah masih disini"
. . . . .
Ayah dan bunda sudah kembali ke rumah mereka. Dan aku sedang sibuk merapikan bajuku kedalam lemari,kak Riki sibuk membaca novel di kasur.
"Dek" ucap kak Riki
"Iya kak?" jawabku
"Rencana kuliah mu gimana? Jadi ambil tata busana?"
"Jadi dong, kan aku udah ikut SNMPTN, hasilnya juga udah keluar, aku di terima di PTN yang aku inginkan"
"Kuliahnya dimulai kapan dek?"
"Habis lebaran kak"
"Wah berarti sekarang sampai lebaran kamu libur?"
"Hehe iya"
Selesai merapikan bajuku kedalam lemari, aku berbaring di atas kasur di samping kak Riki.
"Kakak kapan dinas lagi?"
"Lusa, besok kakak masih cuti"
"Hmm"
"Dek, makan yuk?"
"Kakak lapar? Adek belum masak"
"Masak bareng aja, bahan bahan makanan udah ada di kulkas"
"Emang kapan kakak beli bahan makanan?"
"Tadi minta tolong sama mama, kebetulan pagi tadi mama kepasar, kakak titip,hehe"
"Ayok, kakak mau makan apa?"
"Hmm terserah aja deh"
Aku dan kak Riki menuju dapur. Kak Riki mengambil bahan makanan di kulkas, sedangkan aku mulai menyiapkan alat alat untuk memasak.
Setelah berperang dengan peralatan dapur sekitar 30 menit, akhirnya makanan yang aku dan kak Riki buat selesai.
. . . . . .
Malam ini, aku dan kak Riki duduk di teras belakang. Malam ini sangat terang, bulan bersinar terang, di temani banyak bintang.
Kami membicarakan banyak hal, sampai sampai, aku tertidur dengan posisi bersandar pada bahu kak Riki.••••••
Holla!! 😂
Kembali lagi dengan cerita si dedek Ara dan kak Riki nya 😂
Jangan bosan ya nungguin cerita ini 😂
Satu vote itu sangat berarti buat aku wkwk, jadi jangan lupa vote yaa 💓

KAMU SEDANG MEMBACA
Abdi Negaraku
KurzgeschichtenNamaku Mutiara Pertiwi Akbar. Saat tamat SMA, di usia 18 tahun lebih beberapa bulan, aku sudah menikah. Eits,bukan korban perjodohan orangtua, tapi keinginan aku dan suamiku, kak Riki. Kak Riki merupakan seorang polisi. Menjadi istri polisi di usia...