29

16.3K 560 23
                                    

Sekarang sudah hari Jumat, jam 4 pagi. Aku sudah bangun,dan langsung mandi. Aku melakukan shalat tahajud terlebih dalulu, lalu shalat fajar, dan mengaji sampai waktu shalat subuh datang. Dan setelah shalat subuh, aku pergi ke dapur. Mau sarapan dikit, biar nanti ga pusing hahaha.

Dan saat aku tiba di dapur, bunda, tanteku, dan uni sepupuku sudah ada di dapur, tetapi mereka masih minum teh hangat, sambil memanaskan kembali randang/rendang yang sudah di buat kemaren sore.

"Wah anak daro datang" ucap tante ku

"Hehehe" aku hanya tertawa, lalu mengambil piring, dan mengambil nasi.

Setelah mengambil nasi dan lauknya, aku duduk di dekat bunda.

"Makeup artist nya datang jam berapa dek?" tanya bunda

"Nanti jam 6 kurang bun"

"Hmm yaudah, kamu lanjutin makan, bunda mau beres beres dulu"

"Iya bunda"

Saat aku sedang asyik makan, tiba tiba Rahma datang menghampiriku sambil membawa dua gelas teh hangat.

"Satu untukku, dan satu lagi untuk anak daro"ucap Rahma

"Hehe makasih Rahma"

"Iya sama sama"

Aku tersenyum, dan kembali melanjutkan makan. Dan habis. Alhamdulillah.

"O iya Ra, aku lihat, kamu mau makan, tapi biasanya kan, kebanyakan pengantin perempuan itu, pas mau akad nikah itu ga nafsu makan"

"Oh iya ya, kok aku beda ya? Ah mungkin ini anugrah hahah"

"Ada ada aja kamu"

. . . . . .

Sekarang sudah jam 6 kurang, dan makeup artistnya udah datang. Kebetulan juga, makeup artist nya adalah teman uni Khadijah, jadi aku sudah cukup mengenalnya. Dia orang Jawa, tapi udah lama tinggal di Padang,namanya mbak Lina.

"Jadi, kamu mau makeup nya kayak gimana Ra?"tanya mbak Lina

"Mm gimana ya mbak, ga usah terlalu bold, ga usah terlalu natural juga" jawabku

"Oke siap, btw, baju akad nikah kamu warna apa? Biar mbak sesuaikan sama warna eyeshadownya"

"Kalau di bilang putih, gak putih banget mbak, kayak warna apa ya namanya,ah iya, warna krem lembut" ucapku sambil menunjuk baju gaun ku itu

"Oke, mari kita mulai, bismillah"

Proses makeup di mulai. Sesekali mbak Lina mengajakku mengobrol, agar tidak terlalu kaku dan agar deg deg an nya sedikit hilang. Saat aku sedang di makeup, tiba tiba telfonku berbunyi.

"Sayang ❤"

Ternyata kak Riki yang menelfon.

"Assalamualaikum kak"

"Waalaikumsallam dek, udah sarapan dek?"

"Alhamdulillah udah kak, kakak udah sarapan?"

"Udah juga, duh kakak ga sabar deh"

"Hm adek juga"

"Kamu lagi di makeup ya?"

"Hehe iya kak"

"Yaudah, lanjutin aja dulu, see you dek"

"See you too kak"

Mbak Lina tersenyum melihatku yang baru saja menelfon kak Riki. Lalu dia berkata.

"Duh, calon penganten, bawaannya senyum mulu ya"

"Heheh iya nih mbak"

. . . . . .

Abdi Negaraku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang