42

11.2K 373 31
                                    

Hari ini aku kuliah masuk pagi. Jadi berangkatnya sekalian di antar kak Riki.

Saat turun dari motor kak Riki di depan kampus, aku melihat seorang cewek. Aku rasa kenal, tapi namanya siapa ya. Ah iya,namanya Kia.

Aku melihat dia menatapku dengan tatapan sinis. Eh? Masih pagi ini loh, ga boleh gitu kan. Tapi dia entah kenapa lagi gitu.

"Yaudah kak, adek pamit dulu ya, assalamualaikum" ucapku sambil mencium tangan kak Riki

"Iyaa waalaikumsallam, hati hati ya" jawab kak Riki setelah itu mencium kening ku. Duh, kan, kak Riki. Masih pagi ini loh. Di depan kampus juga. Untung lah kampus masih sangat sepi. Jadi tidak ada yang melihat. Eh tapi kan kami udah nikah ya, haha.

Tak lama, aku langsung masuk ke pekarangan kampus, dan kak Riki langsung pergi ke kantor.

Saat aku sedang berjalan, tiba tiba seseorang datang memanggil namaku. Ternyata Wina. Kami melanjutkan perjalanan menuju kelas. Sebelum sampai di kelas, aku kembali bertemu dengan kak Kia, senior yang ribut denganku waktu itu. Dan dia menatapku sinis, lagi.

"Kemaren deket deket sama Zafran. Eh tadi pagi di anter polisi, dasar anak baru gede,banyak simpanan" ucap Kia ketus

Aku hanya mengabaikannya. Tetapi Wina sudah terlihat cukup geram, baru pagi udah cari masalah.

"Permisi kak. Jangan ngomongin orang kalau gak tau gimana aslinya" ucap Wina tak senang mendengar ucapan Kia tadi.

"Emang faktanya loh itu"

Aku mulai jenuh. Dan menyudahi pertengkaran mereka.

"Sudah sudah. Masih pagi. Aku gak mau berantem, yok Wina, kita ke kelas"

Aku dan Wina segera menuju ke kelas. Dan duduk sambil menunggu teman dan jam pelajaran dimulai.

Baru saja kami duduk, terdengar suara Jihan.

"Morning gaiss"

"Hm, morning too" ucap beberapa temanku yang sudah ada di kelas

Dan Jihan segera menghampiri kami.

"Ara, kamu tau gak!"

"Apa?"

"Nanti bang Kahfi ngajakin aku ketemuan!!"

"Beneran?"

"Iyaa"

"Ciee Jihan" ucapku dan Wina serentak

"Jadian, jadian, jadian, pajak jadian jangan lupa" ucap Wina

"Pajak pajak,iya iya,tapi kalau jadian. Kalau enggak, gak ada pajak"

"Iya iya mbak, semoga kamu jadian ya sama bang Kahfi" ucap Wina

Aku tertawa melihat kebersamaan kami.

. . . . .

Jam pelajaran kami telah selesai. Sekarang jam 11 siang. Dan kami berjalan menuju parkiran.

"Jadi ketemu sama bang Kahfi?"tanyaku pada Jihan

"Jadi dong" ucap Jihan

"Mana bang Kahfi nya?"tanya Wina

"Hmm, nah itu dia!" ucap Jihan sambil menunjuk seorang cowok berseragam loreng yang duduk di atas motor.

"Yaudah aku duluan ya"

"Iya, hati hati"

"Yaa, kalian juga ya"

"Siapp"

Saat aku ingin menelfon kak Riki untuk di jemput, ternyata dia tidak bisa dihubungi. Nomornya tidak aktif. Aku mulai cemas. Dan langsung saja aku telfon temennya, dan juga tidak di angkat.

"Kenapa Ra?" tanya Wina

"Ini loh, kak Riki aku telfon nomornya ga aktif. Telfon temennya juga ga aktif, aku cemas"

"Yuk aku antar pulang aja. Kerumah bunda atau rumah kamu?"

"Rumah aku aja, mana tau nanti kak Riki udah di rumah"

"Okey, yuk kita berangkat"

"Ayuk"

Setelah lima belas menit berkendara, akhirnya sampai di rumahku.

"Mampir dulu yuk" tawarku pada Wina

"Kapan kapan aja deh Ra, aku harus nemenin mama ke rumah adiknya"

"Hm yaudah deh, makasih ya"

"Iya sama sama, aku pamit ya"

"Iya,hati hati ya"

"Oke"

Dan setelah Wina pergi, aku langsung masuk kedalam rumah.

. . . . .

Baru saja aku ingin tidur siang setelah membersihkan badan, tiba tiba kak Riki menelfon. Eh?

"Halo dek, maaf kakak malam ini ga pulang"

"Loh kenapa?"

"Kakak sibuk,banyak urusan"

"Iya sibuk, tapi ga biasanya kakak ga pulang"

"Ya kan kamu udah tau gimana jadi istri polisi kan"

"Iya adek tau, tapi kan.. "

"Udah ya, kakak sibuk"

Kak Riki langsung saja memutuskan sambungan telfon. Ada apa? Sampai dia seperti itu? Aku rasa, aku tidak pernah membuat dia marah. Pagi tadi juga masih baik baik. Lah sekarang kenapa gini?

. . . . .

Jam 19.00

"Udah jam 7 aja. Kak Riki belum pulang juga kayaknya" batinku

Aku segera ke kamar mandi, mencuci muka. Dan setelah itu mengerjakan tugas kuliah yang diberikan dosen tadi.

Sibuk dengan membuat tugas, tak terasa sudah jam sebelas. Aku juga sudah mengantuk lagi. Dan ingin kembali tidur. Kak Riki? Ah,, biarkan saja dulu, mungkin benar dia sedang sibuk di kantor.

. . . . .

Jam 02.00

"Ya Allah, udah jam 2, kak Riki gak pulang. Apa dia sesibuk itu?" ucapku dalam hati sambil menangis

Daripada resah, aku melakukan shalat sunah tahajud. Dan setelah itu mengaji. Selesai mengaji aku hanya menonton siaran ceramah di laptop, menunggu waktu subuh datang.

•••••

Haiii 😚
Aku balik 😂
Btw, kak Riki kenapa ya? :"
Ada yang tau kak Riki kenapa jadi gitu ke dedek Ara?

Abdi Negaraku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang