"Dek, bangun"
Kak Riki mebangunkanku sambil menepuk nepuk pelan pipiku.
"Hmmm"
"Bangun dek"
"Hmmm"
"Ga mau bangun nih?"
"Hmmm"
Entah kenapa pagi ini aku merasa sangat malas bangun.
"Adek bangun, nanti telat ke kampusnya"
"Iya"
Akhirnya aku bangun.
"Sholat dulu dek"
"Iya"
Dengan langkah lemas aku menuju kamar mandi. Mengambil wudhu. Dan tak lama setelah itu aku keluar dari kamar mandi.
"Kakak udah wudhu?"
"Udah,yok sholat"
"Iya"
. . . . .
Hari ini aku hanya kuliah dari jam setengah 8 sampai jam 9. Cuma satu kelas.
Karena masih jam 9,aku, Wina, dan Jihan berencana akan pergi ke perpustakaan di kampus.
Saat memasuki perpustakaan, dan lagi, aku tak sengaja menabrak seseorang,karena perpustakaan cukup penuh dengan mahasiswa , sehingga jalan menjadi cukup sempit. Bukan bang Zafran lagi. Tapi dia cewek.
"Heh kalau jalan liat liat dong, malah nabrak!!!" ucap orang itu
"Iya kak maaf ga sengaja" jawabku
"Ga sengaja gimana? Jelas kamu yang nabrak saya"
"Maaf kak"
Aku sudah bersusah payah menahan air mataku. Ya, aku memang cengeng. Dibentak sedikit, langsung nangis.
"Ada apa ini?"
Tiba tiba suara seseorang cowok kembali mengejutkanku. Tetapi tidak aku pedulikan.
"Ehh, ada Zafran, ini loh, dia nabrak aku tadi, terus dia gamau minta maaf, kayaknya dia mahasiswa baru" ucap orang tadi
Ternyata yang datang bang Zafran.
"Loh, adek?" ucap bang Zafran yang melihatku hampir menangis
"Gimana ceritanya, Wina?" tanya bang Zafran
"Jadi gini bang, pas kami mau masuk perpustakaan, sekitaran sini rame, jadi berdesak desakan, entah kenapa, aku lihat seseorang gak sengaja dorong Ara, terus kena ke kakak itu deh, Ara udah minta maaf, tapi dia malah marah"
"Kia Kia. Kan itu ga di sengaja" ucap bang Zafran
"Iya, tapi kan aku hampir jatuh tadi"
"Kan cuma hampir, bukan udah jatuh"
Orang yang kata bang Zafran namanya Kia itu terdiam.
"Aku minta maaf ya kak" ucapku
"Iya"
Kemudian Kia itu langsung pergi.
"Dek, kalau ada apa apa telfon abang aja ya, atau Jihan sama Wina, kalau kalian ada apa apa, kasih tau abang cepet" ucap bang Zafran
"Iya bang"
"Yaudah abang duluan"
"Iya bang, makasih ya" ucapku
"Iya"
Setelah itu, kami tidak jadi ke perpustakaan, tetapi ke toko buku yang tak jauh dari kampus.
. . . . .
Pulang dari perpustakaan, aku di antar oleh Jihan. Tidak kerumah bunda.
"Mampir dulu yuk,masih jam 11 siang"
"Hmm boleh deh"
Aku dan Jihan memasuki rumah. Sejenak kulihat Jihan terdiam.
"Rumah kamu bagus banget ra!! Simpel, tapi elegan gimana gitu, ini kamu yang rancang bikin kayak gini?"
"Bukan, ini ide nya kak Riki,aku aja gatau kalau dia bikin rumah"
"Oooohh"
Sesampainya di dalam rumah, kami langsung menuju dapur. Jihan katanya lapar. Jadi dia makan disini.
"Oh iya Ra, ada info baru!"
"Info apa?"
"Siapa itu kemaren, yang di rumah kamu? Yang tentara?"
"Ohh bang Kafhi"
"Nah iya! Semalam dia dm aku di instagram, aku awalnya kaget kan, siapa juga yang dm malam-malam, eh nyatanya si abang, emang kamu udah kasih tau aku ke dia?"
"Dia nanyain nama kamu ke aku"
"Ooooh"
"Kamu suka sama bang Kahfi?"
"Mmm, kalau sekarang sih, baru dikit, gatau deh nanti"
"Semoga jodoh ya"
"Aamiin"
. . . . .
Siangnya, setelah shalat zuhur, Jihan pulang. Bertepatan dengan kak Riki pulang ke rumah.
"Loh kak, katanya tadi ga pulang pas makan siang?"
"Hehehe, kakak kangen kamu"
"Ayok masuk, terus makan, kakak udah sholat?"
"Udah tadi di kantor"
"Hem"
Selesai makan,aku lihat kak Riki tiduran di sofa santai yang ada di ruangan keluarga.
"Balik ke kantor lagi kak?"
"Enggak"
"Kenapa?"
"Ga ada kegiatan dek, kakak juga ga disuruh bikin laporan."
"Ooohh"
Kak Riki bangun dari tidurnya. Lalu duduk.
"Duduk sini dek"
Aku menghampiri kak Riki, dan duduk di sampingnya.
"Gimana kuliah tadi? Lancar?"
"Kuliahnya sih lancar, tapi tadi pas di perpustakaan, aku ga sengaja nabrak orang, aku udah minta maaf, tapi dia marah ke aku, terus, bang Zafran datang, dia bantuin adek"
"Hmm, lain kali hati hati ya"
"Iya kak"
"Kakak mau tidur siang, kamu mau tidur juga?"
"Hmm iya deh, adek juga ngantuk"
"Nanti sore kita jalan jalan ya dek"
"Iya, tapi kemana?"
"Pantai aja"
"Oke"
. . . . .
Sesuai perkataannya tadi, setelah shalat ashar, kak Riki mengajakku pergi jalan jalan sore. Ke pantai.
"Nyampe sini lagi, kakak inget, waktu itu kamu hampir jatuh"
"Ehh, iya ya? Kakak masih inget?"
"Masihlah" ucap kak Riki sambil senyum
"Hehehe"
"Duduk disana yuk!"
"Yuk"
Sore kali ini, kami lalui dengan duduk santai di tepi pantai sambil melihat keadaan pantai yang cukup rame.
•••••
Haiii 😀
Aku kembali lagi 😂Oh ya temen temen, ada ifno lagi nih, bagi temen temen yang mau masuk grup wa readers abdi negaraku, silahkan lihat di part "TENTANG GRUP". Disana ada info untuk masuk ke grup wa kita ❤
Sekian, terimakasih ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Abdi Negaraku
Short StoryNamaku Mutiara Pertiwi Akbar. Saat tamat SMA, di usia 18 tahun lebih beberapa bulan, aku sudah menikah. Eits,bukan korban perjodohan orangtua, tapi keinginan aku dan suamiku, kak Riki. Kak Riki merupakan seorang polisi. Menjadi istri polisi di usia...