33

15.7K 468 4
                                    

"Sayang, bangun"

Aku di bangunkan kak Riki pagi ini.

"Iya kakak"

"Sana mandi, abis itu kita sholat subuh"

"Iya kakak"

Tetapi, aku masih saja duduk di atas kasur dengan mata terpejam.
"Dedek, mau di situ aja? Atau mau kakak gendong ke dalam kamar mandinya?"

"Eh?"

"Hayo, kakak bilang apa tadi?"

"Hehe nggak tau kak, abisnya tadi aku masih ngantuk, jadi gak tau kakak bilang apa"

"Duh, yaudah sana kamu mandi, terus kita sholat subuh ya"

"Siap kakak"

Aku segera menuju ke kamar mandi. Selesai mandi dan berwudhu aku berganti baju, setelah menggunakan mukena, aku segera menghampiri kak Riki dan shalat dengan kak Riki.

Selesai shalat dan mengaji, aku melihat kak Riki kembali tidur. Dan aku menghampirinya.

"Loh kak, kok kakak tidur lagi?"

"Kakak masih ngantuk dek, lagian di luar juga hujan, dingin,kakak mau tidur aja, kamu mau ikut tidur gak?"

"Terus, aku gak masak?"

"Nanti aja"

"Yaudah"

Aku segera berbaring di samping kak Riki, dan mulai memejamkan mataku.

"Tumben gak peluk? Peluk dong dek, kakak dingin"

"Ciee si kakak mau di peluk haha"

Aku segera memeluk kak Riki dengan erat, dan berkata.

"Udah adek peluk kan?"

"Hehe iya iya, yuk tidur lagi, nanti aja bangunnya"

. . . . .

Aku terbangun, dan ternyata sekarang sudah jam 9. Kak Riki masih tidur.

Aku segera duduk, dan menuju kamar mandi. Selesai mandi, aku segera menuju ke dapur. Hari ini aku berencana akan memasak tongseng daging sapi dan tumis kangkung.

Saat aku sedang asyik memasak, tiba tiba ada orang yang memelukku dari belakang.

"Dek"

Aku segera menoleh kebelakang, ternyata kak Riki.

"Kakak ngagetin aja"

"Hehe maaf, kamu masak apa aja dek?"

"Tongseng daging sapi sama tumis kangkung"

"Yaudah kakak tunggu di meja makan ya"

"Siap kakak"

Setelah semua masakan ku selesai, aku segera menghidangkannya di meja makan, dan makan.

. . . . . .

"Dek, bosan gak?" tanya kak Riki saat kami sedang duduk di teras belakang

"Enggak kak, kakak bosan di rumah?"

"Dikit sih hehehe"

"Temenin adek ke depan yuk kak, mau petik buah, kemaren adek liat udah ada beberapa yang matang"

"Ayok, emang kamu mau bikin apa?"

"Kakak liat nanti aja ya"

"Yaudah"

Aku dan kak Riki segera menuju ke halaman depan. Dan benar, buah buahannya sudah banyak yang matang. Sangat pas. Aku segera memetik kelengkeng, sedangkan kak Riki mengambil mangga. Dan setelah itu, kami masuk kedalam rumah.
Aku dan kak Riki menuju ke dapur.

"Kak di kulkas ada buah lagi gak?"

"Kayaknya ada dek,coba lihat deh"

Aku membuka kulkas, dan ternyata, banyak buah buahan di dalamnya. Ada apel, pear, semangka, pepaya, stroberi, anggur, melon, dan kiwi.

"Banyak kak"

"Emang kamu mau bikin apa?"

"Mau bikin puding buah sama salad buah"

"Ooh gitu"

"Kakak mau bantuin dedek gak?"

"Boleh, kakak bantu apa?"

"Kupasin mangga, apel, pear,pepaya,terus kiwi"

"Siap dedek"

Saat kak Riki sedang mengupas kulit buah buahan itu, aku menyiapkan kuah untuk salad, seperti yogurt, mayones, susu kental manis, dan gula bubuk, juga lemon. Setelah aku meraciknya, aku menyiapkan semangka dan bahan lainnya.

. . . . . .

Membuat puding dan salad sudah selesai, sekarang aku dan kak Riki sedang menonton tv di ruang keluarga.

"Dedek, puding sama saladnya udah dingin atau belum?"

"Bentar lagi kak"

"Kamu belajar bikin puding sama salad dimana?"

"Kalau puding belajar sama bunda, kalau salad, belajar sama bang Dika"

"Bang Dika bisa masak?"

"Bisa"

"Wah hebat"

"Kak, kapan kapan, kakak masakin buat dedek ya? Dedek penasaran sama masakan kakak, kata mama kakak bisa masak"

"Hehe iya nanti kakak bikin ya, kamu mau makan apa?"

"Terserah kakak aja"

Kak Riki berdiri, dan menuju ke dapur. Aku mengikutinya.

"Loh kak, mau ngapain?" tanya ku

"Katanya mau kakak bikinin makanan, sekalian buat makan malam"

"Oh gitu yaudah, terus aku bantuin apa?"

"Kamu duduk aja ya"

"Hmm yaudah"

. . . . . .

Setelah shalat magrib, aku dan kak Riki makan malam bersama, dan kemudian bersantai di ruang keluarga sambil memakan salad dan puding tadi.

"Kakak besok udah dinas ya?" tanyaku

"Iya dek, nanti kalau kamu takut sendirian di rumah, kakak antar ke rumah bunda aja ya?"

"Hmm iya deh kak"

Saat kami asyik mengobrol, tiba tiba telfon kak Riki berbunyi.

"Siapa kak?" tanyaku pada kak Riki

"Uni Resha"

"Hmm"

Tidak lama kak Riki menelfon dengan uni Resha.

"Uni Resha bilang apa kak?"

"Katanya besok dia mau kesini, sama Oliv juga"

"Ooh, uni Resha gak ikut sama suaminya kak?"

"Gimana mau ikut dedek, kan suaminya pilot, masa iya dia ikut terus"

"Aduh iya ya"

Kak Riki mencubit pipiku geram.

"Kakak sakit!"

"Biarinn"

"O iya kak, terus, uni Resha tinggalnya tetap di rumah mama? Tapi kok kalau aku kesana jarang ketemu sama uni Resha"

"Dia punya rumah, tapi kalau suaminya kerja, dia nginap rumah mama"

"Oh gitu"

"Tidur yuk dek? Kakak udah ngantuk"

"Ayok"

•••••

Hallo!
Aku kembali lagi 😀
Kasih saran dong buat cerita aku inii 😄

Satu lagi, karena bulan Ramadhan akan datang, dan puasa akan dimulai, aku ingin menyampaikan mohon maaf lahir dan batin ya, semoga bagi teman2 yang menjalankan ibadah puasa, dapat melaksanakannya dengan baik 😇🙏
Marhaban Ya Ramadhan 😇

Oh iya, tetap setiaa ya nungguin cerita ini di update 😀

Abdi Negaraku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang