5

30K 1K 1
                                    

Malam telah datang, jam baru menunjukkan pukul 19.00.
Ingin rasanya untuk pergi jalan jalan keluar rumah, tapi apalah daya nanti pasti di cegah oleh tentara yang berjaga di gerbang masuk perumahan. Pastinya itu karena perintah ayah, agar untuk tidak mengizinkan aku pergi keluar sendirian, apalagi malam hari. Ahh sudahlah.

"Udah jam segini bunda belum juga pulang, ayah juga belum, bang Alan apalagi, duhh kan takut jadinya kalau malam-malam di rumah sendirian."ucapku sendiri

Tiba tiba..

Terdengar bunyi pintu di buka, bunyinya sangat keras, terdengar juga suara hentakan sepatu berjalan yang sangat kuat, di sertai dengan tawa yang aku rasa itu beberapa orang lelaki. Padahal pintu rumah sudah aku kunci. Aku yang berada di dalam kamar hanya diam, takut keluar dari kamar.

"Aduh mati gw, malahan di rumah juga sendirian, aduhh gimana nih, kok di pos depan bisa kecolongan sih maling bisa masuk"batinku

Karena sangat takut, akhirnya aku memutuskan untuk bersembunyi di bawah tempat tidur, aku matikan lampu di kamar ku, dan aku juntaikan selimut ke bawah agar kolong tempat tidurku tertutup.

Makin lama suara itu makin mendekat, dekat lagi, tambah dekat, dan...

Pintu kamar ku berhasil di buka oleh mereka

"Ayah bunda bang alan bang dika bang zaki tolongin araaa"batinku lagi

Tiba tiba orang orang itu berbicara serentak

"Mutiara keluar kamu, dimana kamu bersembunyi haa!" ucap orang orang itu

Aku masih diam di bawah tempat tidur, aku mengambil hp yang ada di saku celanaku, dan segera mengirim sms kepada ayah, agar dia segera pulang, biasanya ayah saat aku sms langsung balas, tapi ini beda, kok gak di balas. Perasaan ku menjadi tambah takut.

"Masih belum keluar juga kamu hah! Keluar sekarang atau saya bunuh!" ucap mereka lagi

"Ya Allah, lindungi hamba" doa ku di dalam hati

"Bos sepertinya ada yang aneh di bawah tempat tidur ini, mari kita lihat, siapa tahu mangsa kita bersembunyi di situ"ucap orang itu lagi

"Bos dia ada di sini! "ucap orang itu lagi

"Baiklah, tarik dia keluar dari situ, dan langsung ikat dia di kursi, lalu geledah seluruh rumah dan ambil barang berharga, lalu kalian bunuh gadis itu!" ucap orang itu lagi

"Ampun, jangan bunuh saya, saya mohon"ucapku sambil menangis

Tetapi orang itu tetap menarik tangan ku dengan kuat, aku tidak berani melihat wajahnya, dan juga lampu di kamar belum hidup sehingga aku tidak bisa melihat jelas orang itu

"Sebutkan dimana barang barang berharga milik keluarga mu di simpan,dan juga, sebutkan dimana orangtua mu, agar aku bisa mencarinya juga!" ucap orang itu

Aku hanya menggeleng. Dan lagi orang itu bertanya

"Cepat sebut kan, atau kamu saya bunuh"ucap nya lagi

Dan lagi, aku hanya diam, kali ini aku tidak menggeleng.

"Sepertinya dia mau di bunuh bos, silahkan bos, bunuh saja dia"ucap orang itu lagi

"Baiklah, mari kita lakukan permainan kita.Lepaskan ikatan di badannya." ucap laki laki lain yang aku rasa itu adalah bos nya

Aku hanya menangis, dan berharap agar aku tidak jadi di bunuh.

Si bos itu tadi aku rasa dia mulai mendekati ku, makin dekat, dan...










































Dia memelukku!

Astaga ini orang mau bunuh atau gimana sih? Aku memberontak agar di lepaskan, tetapi apa daya badan ku tidak sekuat orang itu.

"Lepaskan saya!"ucapku

"Aku tidak akan melepaskan kamu sayang, aku sangat rindu denganmu, rindu yang teramat dalam"ucap si bos itu

"Lepaskan atau saya akan berteriak agar semua tentara di lingkungan ini datang kesini"ucapku

"Haha tidak akan mereka datang menolong mu, perhatian semua, siapkan semuanya yang di perlukan!"ucap orang itu lagi dengan keadaan masih memeluk ku.

"Baik kami lakukan bos" ucap anak buah orang itu

"Aku sangat rindu denganmu sayang, dan sekarang lihatlah apa yang akan kuberikan padamu!"

Sejenak aku berpikir, ini orang siapa ya? Katanya tadi mau merampok, eh sekarang kok malah jadi gini. Malah pakai panggilan sayang, ihh kan gak banget.

"Sekarang"ucap si bos itu

"Baik"ucap anak buahnya

Tiba tiba lampu di hidupkan,ada beberapa orang di kamarku , karena aku masih di dalam pelukan si bos itu, aku tidak melihat begitu jelas ke arah lain. Saat itu dia mulai melepaskan pelukannya dariku, dan...














...~~...

Penasaran gak sih?? Kasih bintang yaa hehe

Abdi Negaraku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang