"Sayang, bangun"
Aku terbangun karena suara kak Riki. Aku duduk, dan mengucek mataku.
"Sana mandi, abis itu kita shalat subuh"ucap kak Riki
"Iyaa kakak"
Aku langsung pergi ke kamar mandi. Dan setelah itu, balik lagi ke kamar. Lalu shalat subuh dengan kak Riki.
Setelah shalat subuh, aku ke dapur, membuatkan teh hangat untuk kak Riki, dan juga untukku. Kemudian, setelah memberikan teh itu kepada kak Riki, aku makan. Karena nanti akan di makeup lagi.
. . . . .
Sekarang sudah jam 6 pagi, dan mbak Lina sudah datang. Dan sebentar lagi aku akan di makeup. Resepsi hari sabtu ini, akan dilaksanakan mulai dari jam 10 pagi - jam 3 sore. Lalu jam 5 sore - jam 10 malam.
Untuk hari sabtu pagi ini, aku menggunakan suntiang. Ya, suntiang merupakan mahkota kebanggaan perempuan minang. Baju anak daro nya berwarna merah, untuk marapulainya juga berwarna merah.
"Ra, makeup nya mbak buat agak bold ya dari kemaren"ucap mbak Lina saat makeup
"Iya mbak gapapa kok"
. . . . .
Sekarang sudah jam 8 lewat, aku dan kak Riki pergi ke gedung resepsinya duluan. Kenapa? Karena aku dan kak Riki akan melalukan sesi foto berdua, karena jika nanti, itu akan susah, karena akan banyak tamu yang datang. Untuk pagi ini, kak Riki menggunakan seragam PDU Polisi nya. Hanya untuk berfoto. Setelah itu, dia ganti lagi dengan baju marapulai tadi.
. . . . . .
Setelah melakukan foto, dan sekarang sudah jam 9 lewat, keluarga ku sudah sampai juga di gedung. Dan sebentar lagi resepsi akan dimulai.
Jam 10 lewat beberapa menit, para tamu mulai berdatangan. Gedung mulai penuh dengan tamu. Aku sangat bahagia.
"Dedek mau makan?" tanya kak Riki
"Enggak deh kak, nanti aja"
"Hmm yaudah"
Kemudian datang tamu yang memberikan ucapan selamat. Ternyata itu teman ayah.
Dan sepertinya, aku dan kak Riki akan kedatangan banyak tamu hari ini. It's okay, hari ini, hari bahagiaku.. . . . . .
Resepsi sesi pertama selesai. Dan sekarang, aku dan kak Riki sedang istirahat sejenak. Di gedung ini disediakan juga beberapa ruangan, dan juga ada kamar. Jadi, aku istirahat di kamar yang ada di sini. Aku sudah mencopot suntiang dan baju anak daro yang berat. Kak Riki juga sudah melepaskan baju marapulainya. Setelah aku rasa tidak terlalu lelah, aku putuskan untuk mandi. Udah gerah.
"Kak, Ara mau mandi dulu ya"ucapku pada kak Riki
"Ikuttt" ucap kak Riki
Aku langsung menatapnya tajam. Dan berkata.
"Ikut kemana?"
"Ikut kamu mandi"
"Ihhh kakakk!!!"
Aku langsung berlari menuju kamar mandi, sedangkan kak Riki sudah terrawa terbahak bahak.
Aku yakin, saat ini pasti pipiku sangat merah.Selesai mandi, aku akan di makeup lagi. Untuk resepsi sesi ke dua. Tapi mbak Lina belum datang, mungkin sebentar lagi.
Saat aku keluar dari kamar mandi, kak Riki masih senyum senyum sendiri. Aku ingin pura pura marah, jadi aku diam saja.
"Aduh cantiknyaa istriku" ucap kak Riki
Sebenarnya, mendengarkan ucapan kak Riki seperti itu, aku ingin menghambur ke pelukannya. Tetapi, karena aku pura pura marah, jadinya aku diam saja.
"Dek"
"Sayang"
"Istriku"Kak Riki sudah berkali kali mencoba memanggilku, tetapi aku hanya diam. Dan hingga pada akhirnya, dia mendekatiku yang duduk di sofa. Aku berdiri saat dia hampir dekat denganku, tiba tiba, kak Riki memeluk ku dari belakang.
"Jangan marah dong, kakak becanda aja tadi"
"Hm iya"
"Kok jutek sih dedek?"
Kak Riki membalikkan badanku, jadi menghadap ke badannya. Dia mencium pipiku. Dan kembali memelukku.
"Jangan ngambek lagi ya"
"Hehe gak ngambek kok kak, tadi adek cuma becanda aja"
Kak Riki tersenyum, kemudian dia mengambil handuk yang ada di atas kasur, lalu dia langsung pergi ke kamar mandi.
Saat kak Riki sedang mandi, ada yang mengetuk pintu kamar. Aku melihatnya, ternyata mbak Lina.
"Aduhh maaf ya mbak terlambat"ucap mbak Lina
"Hehe iya mbak gapapa kok, makeup sekarang aja ya mbak"ucapku
"Ayok"
Saat aku akan di makeup, tiba tiba kak Riki berteriak dari kamar mandi.
"Dedek tolong ambilin baju kakak dong, kakak lupa tadi" teriaknya
"Iyaa bentar"
Aku langsung mengambil baju kak Riki yang ada di tas nya, lalu memberikan nya kepada kak Riki. Kemudian aku lanjut makeup.
. . . . . .
Aku sudah selesai makeup. Dan sekarang sedang memakai baju gaun yang berwarna biru langit. Kak Riki juga menggunakan tuxedo dengan warna yang senada.
Jam 5 sore, resepsi sesi kedua sudah di mulai. Para tamu berdatangan kembali. Tamu pada sesi kedua ini tak kalah banyak dari sesi pertama.
. . . . .
Jam 10 malam, resepsi selesai. Aku dan kak Riki langsung pulang ke rumah setelah mengganti baju gaun dan tuxedo dengan baju santai. Ayah, bunda, bang Dika dan bang Zaki serta uni Zizi masih di gedung. Bang Alan dan uni Khadijah sudah pulang ke rumah mereka.
Sesampainya di rumah, aku kembali membersihkan wajah, dan mengganti bajuku dengan baju tidur bergambar kartun.
Sedangkan kak Riki, dia hanya menggunakan celana selutut dan baju kaos warna putih.Saat aku membersihkan makeup di meja rias, kak Riki berkata..
"Resepsi kita tinggal satu hari lagi dek,di rumah kakak" ucap kak Riki
"Iya kak, terus besok kita ke rumah kakak jam berapa?"
"Resepsi mulai jam 11,kita kesana jam 7 aja, kamu makeup disana aja"
"Hmm iyaa kak"
"Udah selesai bersihin wajahnya?"
"Udah kak"
"Yuk sini tidur"
"Bentar kak, kayaknya ayah sama bunda udah pulang, aku buka pintu dulu"
"Biar kakak aja"
Kak Riki keluar dari kamar, menuju ke pintu depan, karena ayah dan bunda sudah pulang. Setelah itu dia balik lagi ke kamar.
"Tidur sekarang aja ya dedek""Iyaa kakak"
Aku merebahkan badan di atas kasur, begitu juga dengan kak Riki.
"Good night my wife" ucap kak Riki sambil mencium pipiku
"Good night too my husband" jawabku sambil memeluk kak Riki.
••••••••
Haiii 😀
Maafkan aku yang gak update beberapa hari ini, bahkan hampir seminggu kayaknya aku gak update 😂
Pengennya update tiap hari, tapi karena sering badmood, jadi malas nulis, 😂
Maaf yaaaa❤❤❤

KAMU SEDANG MEMBACA
Abdi Negaraku
Storie breviNamaku Mutiara Pertiwi Akbar. Saat tamat SMA, di usia 18 tahun lebih beberapa bulan, aku sudah menikah. Eits,bukan korban perjodohan orangtua, tapi keinginan aku dan suamiku, kak Riki. Kak Riki merupakan seorang polisi. Menjadi istri polisi di usia...