46

11.7K 374 4
                                    

Setelah di rawat selama tiga hari di rumah sakit, akhirnya kak Riki diperbolehkan pulang. Tetapi belum dibolehkan untuk terlalu sibuk. Kira kira tiga hari ini dia harus istirahat saja di rumah.

Kak Riki pulang dari rumah sakit jam 10 pagi. Sesampai di rumah, dia rindu dengan taman belakang rumah, jadi dia duduk santai disana, ditemani Oliv dan papa. Sedangkan aku, sibuk di dapur dengan uni Resha dan mama. Bunda dan ayah tidak di sini, karena ada kegiatan.

Saat makan siang, kami makan bersama di taman belakang, di gazebo. Selesai makan siang, mama, papa, uni Resha, dan Oliv pulang.

. . . . . .

Sore harinya....

"Dekk"

Aku yang sedang menyapu rumah segera menghampiri kak Riki di ruang keluarga.

"Iya, kenapa kak?"

"Kakak mau mandi, boleh? Udah lengket banget badan kakak"

"Pake air hangat aja ya"

"Iyaa"

"Tunggu bentar adek panasin airnya dulu"

"Siapp"

. . . . .

"Dek besok ada jadwal?"

"Bentar adek cek dulu"

Aku segera melihat wa, ternyata besok tidak ada jadwal.

"Besok ga ada jadwal kak"

"Yeaay"

"Lahh? Kenapa kak?"

"Jadinya kan kakak ga sendirian di rumah"

"Kirain kenapa"

"Hehe"

"Kakak dapet cuti berapa lama?"

"Mungkin 4 hari lagi kakak dinas"

"Hmmm.. Baiklahh, adek akan jadi perawat buat kakak, biar kondisi badan kakak fit lagi"

"Wihhh, anak tata busana beralih jadi perawat"

"Ihh kakak mah.. Adek serius"

"Ahaha iyaiyaa sayangkuu, kakak ngertii"

"Hmm"

"Jangan ngambek dong"

"Hmmm"

"Peluk ga nih?"

"Hmmmm"

"Ihh gemes kakak dekk"

Dan.. Langsung saja kak Riki mencubit pipi ku. Aduh!

"Sakit kakk"ucapku sambil mengelus pipiku yang barusan di cubit kak Riki

"Ya abisnya adek sihh, kakak tanya jawabnya hmm terus, hmm lagi,ya kakak gemes lahh"

"Adek juga gemess liat kakak, sini pipinya, adek gigit"

"Noo"

"Sinii"

"Enggak dekk"

"Sinii"

Dan akhirnya dapat. Tapi bukan ku gigit, hanya aku cubit.

"Sakit dek"

"Yaudah, sama sama sakit pipi kita"

"Dek"

"Iyaa? Kenapa?"

"Kakak laper"

"Aduh kan, adek sampe lupa buat siapin makanan buat kakak, bentar ya"

Abdi Negaraku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang