Thirty eight

3K 107 2
                                    

Bukan lagi dengan ketukan, melainkan gedoran kuat di pintu mansion itu. Lucas berusaha memanggil Anna yang tak kunjung keluar. Hingga ketika ia merasakan tangannya mulai panas karena saking kuatnya pukulannya terhadap pintu itu, ia berhenti.

Lucas tak punya banyak waktu lagi, ia tidak mau Sean benar-benar sampai di mansion lalu menemui Chris. Ia mengusap wajahnya frustasi, baru saja ia akan berniat pergi untuk mengabari Haris soal hal ini, terlihat sebuah mobil Ferrari masuk ke halaman rumah.

Sepertinya itu Anna.

Benar saja, Anna tampak keluar dari dalam mobil dan bingung akan keberadaan Lucas di sini.

"Apa yang kau lakukan di sini, Lucas?"

Tanpa memberikan jawaban apapun, Lucas langsung menarik tangan Anna ke arah mobilnya, berniat membawa wanita itu pergi. Namun, Anna tentu saja memberontak, ia tak tahu ada apa dan Lucas tiba-tiba saja menariknya.

"Hei ada apa, Lucas? Lepaskan tanganku!"

"Maaf, nona. Tapi kita tak punya banyak waktu, anda harus ikut bersamaku!"

"Tidak, Lucas. Katakan lebih dulu ada apa jangan menarik ku seperti ini!" sentak Anna yang membuat langkah Lucas berhenti.

Ia melepaskan tangan Anna.

"Tuan Chris dalam bahaya, nona."

Dahi Anna berkerut. Namun, sedetik kemudian ia memutar bola matanya malas. "Sayangnya aku tidak perduli. Mengapa kau tidak memberitahu Laura saja?"

"Karna cuma anda yang bisa menolongnya."

Anna berdecak. "Sudahlah, Lucas. Aku tidak perduli apapun yang terjadi pada pria itu, pergilah saja dari sini!" Baru saja Anna membalikkan badannya berniat untuk masuk ke mansion, Lucas kembali menariknya.

"Kau ini kenapa sih, Lucas?! Berani sekali kau menggangguku."

"Ini sangat penting, nona. Anda harus percaya denganku, hanya anda yang bisa menolong Tuan Chris sekarang."

"Ck, memangnya ada apa?"

"Tuan Sean mencari Tuan Chris untuk membunuhnya!"

"Apa?!" Anna membulatkan matanya secara sempurna. Mencoba memastikan apakah telinganya salah mendengar atau tidak. Sementara Lucas, ia bertambah geram, waktunya sangat mendesak dan Anna hanya terdiam tak berbuat apapun.

Hanya membuang waktu.

"Tuan Sean sudah mengetahui semuanya tentang anda dan Tuan Chris, sebelumnya maafkan aku, nona. Semua ini karna ku, aku diminta oleh Tuan Sean mengikuti anda pagi ini, dan aku tidak menyangka jika anda akan bertemu dengan Tuan Chris. Intinya aku sudah merekam semua pembicaraan anda dengannya, dan Tuan Sean sudah melihat rekaman itu."

Tubuh Anna mendadak lemas, mengapa ketakutannya terjadi secepat ini? Bahkan ia baru memikirkannya beberapa menit yang lalu, ya Tuhan ... rasanya Anna ingin menghilang saja.

"Astaga, nona. Kenapa anda masih diam saja? Ku mohon anda ikut bersamaku menyusul Tuan Sean yang menuju mansion sebelum semuanya benar-benar menjadi buruk."

Anna mengangguk dan keduanya pun lantas menuju kediaman Sean dan Chris yang letaknya cukup jauh dari posisi mereka saat ini. Sepanjang perjalanan, Anna meremas jari-jemarinya yang terasa basah karena cemas.

365 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang