Six

6.6K 363 13
                                    

Dua pria itu terlihat memantau dua orang yang sedang berjalan memasuki sebuah restoran, siapa lagi kalau bukan Sean dan Lucas. Keduanya tengah mengikuti ke mana perginya Anna dengan seorang pria yang tak Sean kenal.

Namun, menurut pengamatan Lucas, ia mengenal siapa pria yang tengah bersama Anna tersebut. Lucas mengatakan jika pria itu bernama Kenneth Charles, seorang pilot yang berasal dari LA.

Mendengar gelar tersebut, terselip sedikit rasa cemburu di hati Sean. Entahlah, rasanya ia tak rela Anna dekat dengan pria manapun. Sepertinya ia memang sudah mulai terobsesi untuk mendapatkan hati Anna.

Semua ini gara-gara Johnson!

"Dari cara mereka berjalan, aku bisa menyimpulkan jika mereka adalah sepasang kekasih, Tuan."

"Jaga bicaramu, Lucas! Jangan mengatakan sesuatu yang membuatku marah."

"Kenapa anda harus marah? Memangnya siapa wanita itu bagi anda? Anda dan dia tak ada hubungan apapun, bukan?"

Ya, Sean membenarkan. Ia memang tak ada hubungan apapun dengan Anna, walau hanya sebatas teman.

"Tapi aku sudah mengklaim dia harus menjadi milikku, Lucas! Kau tau, kan? Jika aku menginginkan sesuatu, aku harus mendapatkannya."

"Lalu, apa yang akan Tuan lakukan?"

"Cari tau di mana pria itu bekerja!"

Awalnya Lucas mengerutkan dahinya karena merasa bingung tetapi, pada akhirnya ia menurut saja. Sementara Sean, ia tampak menyeringai, ia akan melakukan apapun untuk mendapatkan wanita yang ia inginkan.

Namun, sebelum itu, ia akan meminta saran dari seseorang yang ia rasa sudah paham akan hal ini.

Ya, Ayahnya sendiri.

Ethan Orlando!

--

Sepasang suami istri itu tengah menikmati waktu mereka di taman belakang rumah, bersama dua cangkir kopi. Obrolan demi obrolan mereka bicarakan dengan hangat, seolah menikmati waktu yang akan segera berganti malam.

Di tengah perbincangan santai keduanya, ponsel Ethan berbunyi, memutus perkataan Carolyn yang baru saja akan membahas pasal pernikahan.

"Sebentar, sayang. Sean menelpon," ujar Ethan yang kemudian mengangkat panggilannya.

"Halo, Sean? Ada apa? Bagaimana keadaanmu? Kemarin Chris mengatakan jika dirimu sakit, bahkan ketika Daddy melihatmu, kau sama sekali tidak mau bangun."

Di seberang sana, Sean mengerutkan keningnya dalam, ia sama sekali tidak tahu apa yang sedang Ayahnya itu katakan. Siapa pula yang sakit? Sean merasa bingung.

"Halo, Sean? Kau masih di sana?"

"Y--ya, aku baik, Dad. Keadaanku baik."

"Baguslah jika kau sudah sembuh. Ada apa?"

"Ah ya, aku butuh bantuan mu, Dad."

"Bantuan?"

"Ya, ini soal wanita!"

Spontan Ethan yang baru saja menyeruput kopinya sontak menyemburkannya kembali.

365 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang