Sepasang wanita dan pria itu terlihat duduk berhadapan di sebuah resort dengan penampilan si wanita yang tampak sangat tertutup, seolah takut ada yang melihatnya di sini. Dia adalah Anna, dan pria di hadapannya itu bukanlah kekasihnya, Sean. Melainkan ....
"Chris."
Pria itu mendongak, memandang wajah Anna yang tampak manis, entah apa arti dari sorot matanya, hanya dirinya saja yang tahu.
"Ke mana saja dirimu selama beberapa hari ini? Kau sengaja menghilang?"
"Bukan itu topik utama kita, Chris. Aku hanya ingin mengatakan intinya saja, aku tidak suka berbasa-basi!"
Chris terkekeh, ia ingin menyentuh punggung tangan wanita itu tetapi, dengan tegas Anna menarik tangannya lebih dulu, tatapannya berubah tajam, seakan tak suka dengan sikap pria tersebut.
"Jangan menyentuhku!"
"Setelah apa yang kita lakukan?"
"Bukan kita, tapi kau!"
Chris menyeringai, ia memundurkan punggungnya hingga bersandar pada kursi seraya melipat kedua tangannya di depan dada.
"Jadi, bagaimana hasilnya?"
Anna mengatur napasnya, berusaha untuk tetap mengontrol emosinya jika setelah ini Chris bersikap di luar pemikirannya.
"Positif, aku positif hamil!"
Senang bukan main, bagaimana tidak, Chris secara diam-diam memang masih menyukai Anna, walau tak dapat dipungkiri ia pun mencintai Laura, entah bagaimana jalan pikirannya.
Melihat ekspresi bahagia dari wajah Chris, Anna mendadak semakin membenci pria itu, ia muak dengan senyum yang tampak menjijikkan dari Chris.
"Ini belum tentu anakmu, Chris!"
"Tapi bagaimana jika itu anakku?"
Anna memalingkan wajahnya, tak sudi menatap pria bajingan di hadapan itu. Ia terlalu muak tetapi, ia harus tetap membicarakan ini padanya.
"Jika aku terbukti ayah dari anak itu, kau harus meninggalkan Sean, Anna. Lalu kau akan menikah denganku."
"Menikah denganmu?" Anna berdecih.
"Lalu Laura? Kau akan menelantarkannya begitu saja? Pria macam apa kau ini, Chris?"
"Aku bisa menikahinya juga, dan menjadikan kalian istriku, bukankah kalian sudah menjadi seorang teman? Jadi dia pasti akan menerima baik kebenaran ini, Anna."
Anna menggeleng tak habis pikir, ia bahkan hampir menangis karena saking emosinya dengan jalan pikir Chris yang terlalu brengsek.
"Aku ingin kau memberitahu Sean soal ini, aku tak mau membuang waktu lagi."
"Dengar, Chris. Kau belum terbukti ayah dari anak ini, jadi kau tidak bisa memintaku untuk mengatakan semua ini pada Sean. Lagipula siapa yang menginginkan semua ini, hah? Kau yang memperkosaku sebanyak dua kali, saat kepergian Sean ke Las Vegas, dan saat malam itu ketika kau menculik ku!"
"Bahkan disaat kebenaran itu berpihak padamu, jangan berharap aku akan menikah denganmu, Chris. Aku tidak sudi menikah dengan iblis seperti dirimu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
365 Days
Romans📍Series ke 3 Mrs. Charlotte . Ketika seorang wanita mengenal dua orang pria yang akan mengubah seluruh kehidupannya. Hingga ketika salah satu dari mereka berhasil mengubah prinsip seorang Nona Miller, tanpa disadari, itulah awal dari sebuah keburuk...