Thirty six

3.3K 126 11
                                    

Seorang pria terlihat mengawasi seseorang dari dalam mobil. Tatapannya begitu tajam, aura kemarahan sangat kontras di kedua matanya. Tangannya mencengkram stir mobil dengan cukup kuat, akhirnya setelah sepuluh hari ia berusaha menemukan wanita itu, kini usahanya berbuah manis.

Ia menemukan seseorang yang sedari kemarin ia cari. Kini, dia tengah mengawasinya dari dalam mobil, hingga ketika mobil tersebut melaju dengan kecepatan sedang, dirinya pun lantas mengikutinya secara diam-diam.

Ia muak, sangat muak.

Selama sepuluh hari kekasihnya menghilang, nomornya tidak aktif, semua akses untuk mencarinya sengaja wanita itu hilangkan, bahkan tak ada siapapun yang tahu di mana keberadaannya.

Namun, karena usaha yang keras, akhirnya sore itu ia tak sengaja melihat wanita tersebut yang tampaknya menabrak seorang nenek-nenek tak dikenal. Ia mencoba mengamatinya dengan baik, dan benar saja, itu adalah wanita yang setiap harinya ia cari.

Kali ini dirinya tak akan membiarkan wanita itu pergi lagi, bahkan tanpa alasan yang jelas, ia sama sekali tidak tahu apa yang terjadi padanya hingga dia harus menghilang seperti ini.

"Kali ini kau tak akan bisa lari dariku, Anna!"

Mobil Ferarri itu masuk ke area rumah sakit, membuat pria yang rupanya adalah Sean itu pun lantas ikut masuk. Mobil Sean berhenti dengan jarak yang tak sedikit jauh dari posisi mobil Anna.

Terlihat wanita itu keluar dari mobil mengenakan jens hitam, hoodie hitam yang menutupi kepala, beserta sepatu sneakers bewarna putih. Ia berjalan dengan hati-hati namun cepat, sementara Sean, ia langsung turun dari mobil kemudian mengikuti ke mana perginya Anna.

Sean bisa melihat Anna yang ke loket pendaftaran hingga akhirnya masuk ke ruang USG. Sean terdiam sebentar, ia berpikir untuk apa Anna ke ruangan itu? Perasaannya mulai tidak nyaman, pikirannya mulai kacau, hanya satu hal yang ada di dalam kepalanya sekarang.

Apa Anna tengah hamil?

Jika ya, Sean tak akan melepaskan wanita itu. Sean lantas mendekat ke arah pintu ruangan tersebut, namun pergerakannya dicegah oleh seorang perawat.

"Maaf, tuan. Anda tidak bisa masuk, di dalam ada pasien."

Sean memberikan tatapan tajamnya pada perawat itu, apakah wanita ini tak mengenal dirinya? Sean rasa tidak mungkin.

"Kau tak mengenalku, hah? Dengar, aku tidak akan masuk. Aku hanya ingin mendengar apa yang istriku bicarakan di dalam."

"Istri anda?"

"Ya, dia istriku. Jika kau masih mencegahku juga, jangan harap dirimu masih bisa bekerja di sini, bahkan aku bisa membeli rumah sakit ini juga aku mau!"

Perawat itu tampak terdiam lalu akhirnya pergi. Sementara Sean, ia sedikit membuka pintu itu secara pelan dan mendengarkan apa yang sedang Anna serta dokter itu bicarakan.

"Berapa lama usia kandungan saya, dok?"

"Masih sangat muda, dan membutuhkan penjagaan yang baik."

"Ada apa, nona? Kenapa nona terlihat sedih? Apa anda tidak bahagia atas kehamilan ini?"

"Tentu saja saya bahagia, hanya ada sesuatu yang membuat saya sedih."

365 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang