Almeera update!
Jum'ah barokah... jangan lupa Al-Kahfi yaa... :)
***
Waktu begitu cepat berlalu. Tak terasa sudah lewat tiga hari sejak malam terakhir Aldrich datang ke rumah dan meminta Almeera pada Abah dan Umminya. Dan siang ini, giliran rombongan keluarga pria itu yang datang ke rumahnya.
Almeera sempat terkejut pada awalnya. Tak menyangka keluarga Aldrich akan datang secepat ini. Ia malah menyangka mereka akan datang paling tidak minggu depan.
Ruang tamu yang lumayan besar sudah disulap menjadi ruang pertemuan dua keluarga yang akan berunding. Di pihak Almeera hanya akan ada Abah, Ummi, Mas Ali, dua paman dan bibinya dari pihak Abah. Mbak Shafiyah sedang repot dengan kehamilannya jadi tak bisa menemani Mas Ali pulang ke Semarang. Abah sempat meminta Mas Ali agar tetap di Semarang menemani Mbak Shafiyah, tapi Mbak Shafiyah bersikeras bahwa Mas Ali harus mendampingi Almeera melewati salah satu momen sakral di hidupnya. Sementara keluarga dari pihak Umminya jauh di Banyuwangi, dan insya Allah akan datang saat pernikahan nanti yang Almeera tak tahu kapan pernikahan itu sendiri akan terjadi.
Almeera sudah bersiap-siap dengan gamis lebar berwarna emerald dengan sulaman perak dan khimar berwarna senada. Gamis itu ia beli Drogheda, Irlandia liburan tahun lalu. Kulit putihnya yang kontras dengan kain yang membalut tubuhnya membuat kecantikannya makin memancar. Begitu bening dan menawan hati. Ashley yang sejak tadi sibuk memaksanya berdandan mengatakan Aldrich pasti tak akan bisa berpaling lagi dari Almeera.
Almeera hanya menanggapinya dengan senyum kecil. Ashley dan Christian sejak berada di pesantren memilih untuk tinggal dengan para santri daripada di rumahnya. Keduanya belajar begitu giat, dan Almeera berharap keduanya juga menemukan hidayah seperti halnya Aldrich yang menemukan hidayahnya.
Ah, tentang Aldrich dan Ashley, Almeera memutuskan untuk membiarkan saja dulu. Ia sudah bertanya pada Ashley, tapi gadis Inggris bermata hijau itu hanya menjawabnya dengan kerlingan nakal dan menuduhnya cemburu. Yang benar saja! Dia hanya ingin tahu agar tak terjadi kesalahpahaman nantinya.
'Kamu tanya sendiri ke Aldrich...' hanya itu yang dikatakan Ashley, dan Almeera akhirnya menyerah. Memilih setuju dengan ucapan Ashley. Ia akan bertanya pada Aldrich nanti. Saat waktunya sudah tiba.
Almeera mendadak gugup begitu ia melihat dari jendela, dua mobil berwarna putih dan hitam memasuki pekarangan rumahnya. Abah, Mas Ali dan kedua pamannya menyambut para tamu yang datang dengan ramah. Diantara mereka, Almeera hanya mengenal Aldrich, dokter Adrian yang tampak berkharisma dengan baju batik seperti halnya Eyang Aldrich, juga Axel yang tampak manis dengan gamis dan pashmina merah muda. Almeera mendengar dari Abahnya, Aldrich memang pulang ke Jakarta dua hari yang lalu untuk menjemput keluarganya. Setelah berbasa-basi sebentar, Almeera bisa melihat rombongan itu masuk ke dalam rumah sambil membawa banyak barang yang sepertinya adalah hadiah untuknya.
Almeera hanya bisa menunggu dengan hati tak menentu sampai ia dipanggil Umminya untuk turun kebawah. Ashley menggandeng jemarinya yang dingin. Rasanya malu saat semua mata tertuju padanya.
"Wah, ini yang namanya Almeera? Cantik sekali..." Almeera hanya bisa tersenyum canggung begitu seorang wanita paruh baya dengan penampilan modis memeluknya.
"Saya Rahayu, Oma-nya Aldrich. Lebih tepatnya adik Eyangnya Aldrich. Dan ini Mira, adik saya..."
Almeera menyalami dengan takzim kedua wanita hampir seumuran Eyang Aldrich yang tadi memeluknya seraya menyebutkan namanya, lalu memeluk Axel yang sudah berjingkrak begitu melihatnya. Ummi menuntunnya untuk duduk tepat disampingnya, Almeera menurut.
"Jadi nduk, pihak Aldrich ingin pernikahan kalian diselenggarakan secepat mungkin, sebelum kamu balik ke Inggris, bagaimana?" Pertanyaan Paman Rahman, adik Abahnya selaku juru bicara dari pihak keluarganya membuat Almeera lagi-lagi kaget. Ia langsung menatap kearah Aldrich yang duduk tenang menanti jawabannya. Pria itu mengulas senyum meneduhkan yang membuat jantung Almeera—untuk kesekian kalinya hari ini—kembali berdebar-debar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Almeera (SELESAI)
SpiritualBagi Aldrich Adyastha yang memiliki segalanya, memenangkan pertaruhan dengan ketiga sahabatnya untuk mendapatkan seorang Azkayra Almeera tentu bukanlah perkara sulit. Cukup petik jari, sudah dipastikan gadis itu bertekuk lutut di bawah kakinya. Seti...