Changed : 04

1.6K 181 1
                                    













Guanlin tengah berdiri menatap langit gelap malam di balkon apartemen nya.

Tangannya sibuk mengaduk-aduk kopi hangat. Namun ia tak berniat untuk sekedar meminumnya.

Suasana malam hari ini sangat terasa damai dan hal itu yang membuat guanlin masih tidak beranjak dari sana sejak 1 jam yang lalu.


Cklek


Begitu suara pintu apartemen nya dibuka.

Guanlin akhirnya menolehkan kepalanya dan melihat seorang wanita dewasa sedang berjalan menghampiri dirinya.


"Ibu. Sejak kapan ibu pulang dari Beijing?"

Wanita yang dipanggil 'ibu' oleh guanlin itu menyunggingkan senyumnya.

"Baru saja. Begitu sampai di bandara, ibu langsung menghampiri apartemen mu nak"

Ibu guanlin kemudian memeluk tubuh tinggi anaknya itu.

"Lalu dimana ayah?"

Tanya guanlin seraya melepas pelukannya.

"Ayahmu masih dibeijing"






'Ya. Selalu saja begini'






Mereka kemudian mendudukkan dirinya di kursi panjang yang ada di balkon tersebut.

"Guanlin bukan kah 1 tahun lagi kau akan lulus dari sma?"

Guanlin diam tak bergeming.

Entah kenapa perasaan nya menjadi tidak enak.

"Apakah kau tak ada niatan untuk kembali ke Beijing?"

Dan guanlin sudah mengerti ibunya akan bertanya seperti itu.

Guanlin hanya menggelengkan kepalanya pelan.

"Kenapa?..






Apa ini semua karena..






Jihoon?"

Guanlin yang semula hanya menatap lurus kini menolehkan kepalanya kearah ibunya.

"Nak. Ibu tahu kau masih memiliki perasaan padanya. Tapi tak mungkin kan kau harus terus-menerus begini? Sedangkan dia tak tahu ada dimana. Kau faham maksud ibu kan?"

Guanlin menghembuskan nafas nya dengan kasar.

"Aku tidak bisa ibu.. Aku akan melanjutkan pendidikan ku dikorea saja"

"Kakakmu sangat merindukanmu guanlin"

"Untuk urusan itu, biar nanti 2-3 bulan sekali aku akan berkunjung ke sana"

"Tapi-.. "

"Aku lelah ibu Aku akan istirahat. Ibu pakailah kamar yang satunya kau pasti lelah juga. Selamat malam"

Guanlin bangkit kemudian berlalu meninggalkan ibunya yang masih diam.

Ibu guanlin menatap sedih punggung anaknya yang hilang dibalik sebuah pintu kamar.

"Ibu rindu dirimu yang dulu nak"











To be continued

CHANGED | Panwink [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang