Changed : 43

766 99 15
                                    





Sihoon melangkahkan kakinya menuju taman belakang yang guanlin suruh tadi. Ia terpaksa menyuruh jinwoo untuk sementara ikut Daniel dan orang tua nya sebentar didepan gedung seraya menunggu nya.

Setelah sampai di taman belakang yang sepi tersebut, sihoon dapat melihat seorang lelaki dengan pakaian seragam sepertinya tengah berdiri membelakangi nya.

Iapun mendekati lelaki yang ia ketahui adalah guanlin itu.

"Guanlin. Kau ingin berbicara sesuatu?"
Ujar sihoon masih dibelakang tubuh tegap guanlin.

Lelaki itu perlahan membalikan badannya dan dapat sihoon lihat ia memegang sesuatu ditangannya.

Dengan senyuman manis yang terpatri diwajahnya, guanlin memberikan bunga berbagai warna itu pada sihoon.

"Selamat atas kelulusan dan keberhasilanmu sihoon"

Dengan pelan sihoon pun menerima bunga itu dari tangan guanlin.

"T-terimakasih"
Ucap sihoon dengan disertai senyuman kikuk nya.

Mereka mendudukan dirinya di sebuah kursi panjang dibawah pohon yang terasa sejuk.

"Ada apa kau memanggilku kemari?"

Sihoon membuka suara.

"Tidak. Aku hanya ingin berbicara santai denganmu saja sebelum kita berpisah oleh tujuan kita masing-masing"

Jihoon menganggukan kepalanya pelan.

"Kau benar"

"Setelah ini apa kau ada rencana untuk melanjutkan ke perguruan tinggi?"

"Iya. Aku sudah mendaftarkan diriku di universitas seoul. Dan kau?"

Guanlin terlihat menghembuskan nafasnya.

"Entahlah. Appa ku menyuruhku untuk menggantikan posisinya diperusahaan tapi aku tak cukup siap untuk itu"

"Menurutku itu tak masalah. Kau akan terbiasa dengan hal itu jadiㅡ"




"Dan aku akan pindah ke Beijing"


Ucapan sihoon seketika berhenti lalu menatap mata guanlin yang juga menatap dalam matanya.

"A-apa?"

"Ya. Aku akan meninggalkan korea dan tinggal disana"
Ujar guanlin dengan suara rendah.

"O-oh itu Bagus. L-lagi pula kedua orang tua mu juga tinggal disana. Mereka pasti sudah merindukan mu untuk tinggal bersama"

Guanlin melihat wajah sihoon yang berubah. Terlihat sekali jika gadis itu tengah menahan sesuatu dari pelupuk matanya.

Lelaki itu kemudian mengapit kedua lengan sihoon dengan tangannya.

Wajah guanlin perlahan mendekat..











Semakin mendekat..














Hembusan nafas guanlin bahkan begitu terasa di wajah sihoon.













Lalu














Chuu


Sihoon sontak membulatkan matanya sempurna kala benda kenyal itu menyentuh bibirnya.
Bagaimana tidak?
Ini adalah ciuman pertamanya!

Sangkin terkejutnya, sihoon sampai tak bisa berkutik ketika bibir guanlin mulai melumat bibirnya.

Sampai akhirnya guanlin melepas tautan bibir mereka lalu matanya kembali menatap manik mata sihoon yang masih membulat itu.



"Sihoon..





























..Ayo kita bertemu suatu saat nanti"











To be continued

CHANGED | Panwink [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang