Changed : 39

939 103 21
                                    











"Noona"

Lelaki yang sedikit lebih tinggi dari sihoon itu membalikan tubuhnya lalu dengan cepat memeluk tubuh sihoon dengan erat.














"Jinwoo?"
Ucap sihoon sedikit membulatkan matanya karena terkejut.

Bocah 14 tahun itu terkekeh pelan.

"Jinwoo apa yang kauㅡ ah ayo kita masuk"
Sihoon dengan cepat mendorong tubuh lelaki yang lebih mudah darinya itu untuk masuk menuju apartemen nya.

Mereka akhirnya mendudukan dirinya di sofa dekat televisi.

"Jinwoo kenapa kau ada disini?"

"Noona. Aku merindukan mu"
Ucap lelaki yang dipanggil jinwoo itu seraya menaruh tas ranselnya di lantai.

"Lalu kau dari Jepang kesini dengan siapa? Bukankah Daniel oppa sedang dikorea"
Ucap gusar sihoon.
Terlihat sekali gadis itu tengah khawatir dengan bocah yang sudah ia anggap sebagai adik kandungnya itu.

Lagi lagi jinwoo hanya terkekeh pelan menyahuti pertanyaan dari sihoon.

"Aku kesini ikut dengan appa nya temanku. Kemarin dia akan kekorea dan aku memintanya untuk ikut bersama kesini"

"Astaga jinwoo. Kau membuatku khawatir"

Sihoon memeluk erat tubuh lelaki itu.

Lee jinwoo.
Dia adalah bocah lelaki yang sihoon temui di Jepang dulu di panti asuhan. Ya, orang tuanya pun telah tiada sama seperti dirinya. Dia anak yang ceria dan itu yang membuat sihoon nyaman menjadikan dia sebagai adiknya dulu.

"Bagaimana kau bisa tahu alamat apartemenku?"

"Kemarin aku menghubungi Daniel hyung untuk menanyakan alamatmu"

"Lalu bagaimana keadaanmu? Apa terjadi sesuatu denganmu?"
Sihoon mengecek gemas wajah jinwoo berusaha memastikan keadaan bocah itu baik-baik saja.

"Aku baik noona"

Sihoon menghembuskan nafasnya lega.

"Apa kau lapar? Kau sudah makan?"
Sihoon masih melontarkan pertanyaan pada jinwoo.

Bocah lelaki itu menggelengkan kepalanya pelan dengan ekspresi yang menurut sihoon itu menggemaskan.

"Baiklah. Aku akan memasak makanan untukmu. Sambil menunggu makanan siap nyalakan TV agar kau tidak bosan"
Jinwoo menganggukan kepalanya kemudian sihoon beranjak dari duduknya untuk menuju dapur.












"Makanlah"
Sihoon menyodorkan sepiring sup jamur pada jinwoo yang semula masih fokus dengan acara di televisi.

"Terimakasih noona"

Iapun menerima sup itu lalu dengan cepat memakan makanan itu dengan lahap.

"Kau sepertinya kelelahan. Cepat habiskan makananmu lalu segera tidur. Kamar mu ada disana"

Sihoon menunjuk sebuah pintu kayu yang terutup rapat. Itu adalah kamar tamu. Daniel selalu menggunakan kamar itu jika ia menginap di apartemen nya.

Jinwoo menganggukan kepalanya pelan lalu kembali sibuk dengan makanannya.




Cklek

Sihoon membuka pintu kamar tamu nya lalu mempersilakan jinwoo untuk masuk.

"Kau bisa menggunakan kamar ini"

"Terimakasih noona"

"Baiklah cepatlah beristirahat. Selamat malam"
Tangan sihoon terangkat untuk mengusak rambut bocah lelaki menggemaskan itu.

Kemudian setelah nya ia berlalu dari kamar tamu untuk menuju kamar nya sendiri karena dirinya yang juga sudah sangat mengantuk.










To be continued













Lee jinwoo ❤

Lee jinwoo ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tolong. Gw emesh banget ama dedek yang satu ini😭
Gw sengaja naroin dia di story ini tuh karena menurutku dia tuh cocok banget jadi adeknya jiun hmmz :') emesh banget menurutku, lebih2 mereka dari agensi yang sama.
Udahlah saya banyak bacot sekali :')

CHANGED | Panwink [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang